30# Ujian Yang Menguatkan

794 79 16
                                    

"Rejeki itu datangnya dari Allah. Kalau kita marah saat rejeki kita sedikit, berarti sama aja marah sama Allah dong?"

-MERINDU SURGA-

🍁🍁🍁

"Belum rejekinya Ma, do'ain aja ya."

"...."

"Iya Ma, Wafiq sama Azril juga udah usaha. Kalau Allah belum ngasih, kita bisa apa?"

"...."

"Kan kami sudah ada Rayhan, Ma. Azril nggak menuntut lagi kok, sekarang yang terpenting Rayhan punya ibu."

"...."

"Azril belum siap, Ma," jeda sejenak, "kalau harus kehilangan Wafiq seperti Azril kehilangan Niken."

"...."

"Iya Ma, Mama cukup do'akan kami agar selalu bahagia ya?"

"...."

"Terimakasih, Ma. Wa'alaikumussalam."

Percakapan yang barusan ku dengar sungguh-sungguh membuatku hilang konsentrasi. Aku sampai tidak sadar kalau saat ini berdiri di ambang pintu kami. Untungnya aku segera menguasai diriku dan bergegas menuju dapur sebelum Mas Azril menyadari kehadiranku.

Sebelumnya, aku sempat mendengar Mas Azril menarik napas panjang lalu ia merebahkan dirinya di tempat tidur.

Tempat pertama yang aku tuju adalah kursi yang terletak di ujung dapur, kursi itu biasanya aku gunakan untuk menunggu masakanku. Aku menarik napas panjang dan mengembuskannya pelan-pelan, berulang kali aku melakukan itu agar degup jantungku kembali normal.

Tiba-tiba percakapan Mas Azril dengan seseorang di seberang telepon yang ku tahu itu adalah Mama mertuaku kembali terngiang di pikiranku.

"Kan kami sudah ada Rayhan, Ma. Azril nggak menuntut lagi kok, sekarang yang terpenting Rayhan punya ibu."

Aku tahu topik apa yang mereka bicarakan. Sudah hampir lima bulan aku menikah dengan Mas Azril tapi belum juga dikaruniai seorang anak. Aku sudah mencoba berbagai macam ikhtiar, mulai dari cek ke dokter hingga promil dengan resep JSR (jurus sehat Rasulullah) tapi hingga kini belum ada hasilnya.

Bukan kali ini saja aku mendengar omongan yang tidak mengenakkan, tapi sudah beberapa kali aku mendengar omongan para tetangga yang juga membicakan diriku yang belum hamil-hamil juga.

"Dulu Nak Azril sama Niken baru sebulan nikah udah langsung hamil lho. Ini udah berbulan-bulan kok belum hamil juga ya?"

"Agak bermasalah kali, Jeng."

Jangan tanya apa aku baik-baik saja atau tidak, yang jelas jawabannya adalah aku tidak baik-baik saja. Terlebih lagi pembahasan tentang keturunan bagi seorang wanita itu merupakan hal yang sensitif.

Berkali-kali aku berusaha untuk tidak ambil pusing masalah itu. Aku percaya dengan rencana Allah, mungkin memang belum rejekinya. Namun, entah kenapa saat mengetahui bahwa yang mempermasalahkan adalah mama mertuaku sendiri aku jadi kepikiran. Bukan hanya itu, tapi ada rasa sesak di dalam dadaku saat terbayang bagaimana wajah kecewa mama mertuaku.

MERINDU SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang