ONESHOT STORY ::√::

1. Another Side

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Kehidupan seorang Kim Jisoo awalnya sangat teratur, sempurna, terstruktur, perfeksionis, dan satu lagi monoton. Namun, itu terjadi sejak dia lahir sampai hari kemarin. Karena setelahnya tiba-tiba semuanya berubah total. Hidupnya yang sangat terjadwal menjadi amburadul tidak jelas. Bahkan, dirinya dibuat ketar-ketir sendiri karena hal itu.

Jujur saja, gadis itu tidak pernah berpikir jika yang selama ini dia lakukan memiliki dampak yang cukup besar. Apalagi sampai ke taraf hukum. Jisoo tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang, dia juga tidak merokok ataupun mabuk-mabukan. Hidupnya benar-benar teratur dan memiliki pola hidup sehat. Bahkan, gadis itu tidak pernah berbuat apapun yang masuk dalam kategori tindak kriminal. Dengan kata lain, Jisoo sangat jauh dari hal-hal berbau negatif.

Sejak kecil, gadis itu sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya pergi ke luar negeri. Bahkan, di saat ulang tahunnya sekalipun, mereka tidak akan pulang. Bisa dihitung dengan jari berapa kali Jisoo merayakan ulang tahun bersama kedua orang tuanya. Sepertinya hanya lima kali. Ya itu berarti sejak usia lima tahun gadis itu sudah tidak pernah mengadakan pesta ulang tahun bersama kedua orang tuanya.

Akan tetapi, Jisoo tidak pernah peduli. Gadis itu menanamkan pada dirinya sendiri, jika kedua orang tuanya sibuk demi masa depan dirinya. Itu dulu saat dia masih naif. Namun, semenjak menginjak usia remaja, gadis itu merubah pandangan terhadap orang tuanya. Mereka tidak peduli sama sekali dengan Jisoo. Bahkan, mungkin keberadaannya tidak diharapkan sama sekali.

Terbukti dengan jarangnya Jisoo mendapat telepon dari orang tuanya. Mungkin tiga tahun sekali, itupun asisten rumah tangganya yang menelepon. Garis bawahi, tiga tahun sekali dan telepon itu terjadi hanya saat Jisoo kelulusan. Sekali lagi, itu asisten rumah tangganya yang mengabari keduanya. Mendapat ucapan selamat? Jangan harap. Bahkan, berbicara dengan Jisoo pun mereka terdengar enggan.

Apakah Jisoo anak kandung kedua orang tuanya? Tentu iya. Karena percayalah, Jisoo pernah melakukan tes DNA secara sembunyi-sembunyi. Hasilnya membuat Jisoo merasa nasibnya memang sudah digariskan seperti itu.

Mungkin jika sebagian orang mengalami hal sepertinya, mereka akan bunuh diri atau melakukan apapun untuk menarik perhatian orang tua mereka. Namun, tidak dengan Jisoo, dia menjadi anak yang sangat penurut dan patuh terhadap aturan. Namun, sekuat-kuatnya gadis itu menahan, pasti dia memiliki sisi yang ingin memberontak.

Caranya memberontak adalah dengan melanjutkan kuliahnya di luar negeri. Orang tuanya adalah orang yang sangat kaya raya, jadi dia memanfaatkannya untuk pendidikannya. Tidak salah bukan?

Hidupnya berjalan seperti itu saja sampai dia menginjak usia kerja. Dasar otaknya yang cerdas, Jisoo langsung diterima di tempatnya bekerja. Namun, dibalik kehidupannya yang membosankan itu, sebenarnya Jisoo menyimpan banyak rahasia. Bukan sebuah penyakit apalagi gangguan jiwa. Akan tetapi, jika insomnia termasuk salah satu penyakit, maka masukkan itu ke dalamnya. Karena Jisoo memang memiliki insomnia.

"Nona Kim Jisoo?" Tanya seorang pria tiba-tiba sembari menahan lengan Jisoo yang sedang berjalan.

"Maaf?" Tanya Jisoo sembari menatap pria itu.

"Kartu pegawaimu jatuh." Ujar pria tadi sembari mengulurkan kartu milik Jisoo.

Jisoo berucap lega, "Terima kasih banyak."

"Kau bekerja di sini?" Tanya pria itu lagi yang membuat Jisoo ingin memutar matanya malas. Jelas-jelas kartu pegawainya tertera perusahaan tempat mereka berdiri sekarang.

"Benar." Jawab Jisoo akhirnya berusaha sesopan mungkin.

"Kalau begitu boleh aku minta tolong? Aku sedang tergesa." Pinta pria itu cepat saat melihat ada tatapan tidak suka dari Jisoo.