37. Nakhoda

7.2K 656 114
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

"Jisoo? Kudengar kau menikah dengan supir?" Tanya Lisa dengan nada tidak percaya.

"Iya supir kapal." Cibir Rose yang dibalas tawa kecil oleh Jisoo.

"Dia bukan masinis, dia nakhoda." Koreksi Jisoo kemudian.

"Kalian dijodohkan?" Tanya Lisa lagi hati-hati.

"Hmm, dia anak dosen kakakku."

"Bagaimana bisa kalian bertemu?" Tanya Rose penasaran.

"Aku pernah beberapa kali bertemu dengan dosen kakakku karena kakakku menjadi asistenya. Kalau anaknya aku belum pernah."

"Lalu kenapa kau mau saja dijodohkan?" Gemas Lisa dengan Jisoo yang sangat penurut bahkan untuk kehidupan pernikahannya sendiri.

"Tidak tahu. Aku juga bingung kenapa mau menikah."

"Jangan bilang kau menyukai pria itu di pandangan pertama?" Selidik Rose sangsi.

"Tentu saja tidak." Jawab Jisoo cepat. "Hanya tidak ingin melihat Ibuku kecewa? Sepertinya itu alasan terbesarku." Imbuhnya sedikit ragu.

"Ya apapun itu selamat atas pernikahanmu. Meskipun kau tidak mengundang kami."

"Kau tahu sendiri ini sebuah perjodohan yang dilakukan secara privat. Jadi, jangan berharap lebih." Ujar Jisoo yang sebenarnya juga merasa bersalah.

"Iya kami sangat paham. Semoga pernikahanmu bisa bahagia meskipun dilandasi perjodohan." Harap Rose yang diamini oleh Jisoo dan Lisa.

"Siapa nama suamimu?"

"Lee Taeyong. Aku pulang dulu, sepertinya dia hari ini pulang."

"Apa dia tidak pulang setiap hari?"

"Tidak, tiga hari sekali atau bahkan seminggu? Tergantung jadwalnya. Aku pulang dulu." Pamit Jisoo sebelum berjalan sedikit cepat.

"Ya untung saja kita membuka kafe bertiga. Jadi, saat dia pulang masih ada kau yang menemaniku." Ujar Lisa yang diangguki setuju oleh Rose.

---

Jisoo kira suaminya akan pulang saat makan malam, nyatanya sepertinya lebih larut. Bahkan sampai sekarang jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam pun, pria itu belum ada tanda-tanda akan muncul.

"Boleh aku duduk di sini?" Pinta Jennie, kakak ipar Jisoo alias istri dari kakak Taeyong yang sedang hamil.

"Silakan." Jawabnya dengan senyum tipis.

Jujur Jisoo tidak terlalu akrab dengan Jennie meskipun sudah sekitar satu bulan dia tinggal di kediaman keluarga Lee. Entah kenapa Jisoo merasa ada sesuatu dari wanita itu yang membuatnya tidak nyaman.

"Menunggu Taeyong?" Tanyanya dengan tangan mengaduk segelas susu untuk ibu hamil.

"Tidak, hanya ingin minum coklat dan baru selesai mengobrol dengan sahabatku." Jelas Jisoo singkat tentang keberadaannya di dapur.

"Menurutmu seperti apa Taeyong? Apa kau menyukainya?"

Sejenak Jisoo menatap ragu pada Jennie. Dia belum terlalu mengenal Taeyong, lalu bagaimana bisa dia menilai.

"Dia baik dan aku belum menyukainya." Jawab Jisoo akhirnya.

"Belum? Berarti kau berniat untuk menyukainya?"

"Dia suamiku tentu aku harus menyukainya bukan?" Tanya balik Jisoo polos. Tetapi entah kenapa Jennie terlihat tidak suka akan jawaban Jisoo barusan.

ONESHOT STORY ::√::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang