44. Cold Boyfriend

6.5K 591 178
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

"Taeyong? Apa kau sudah makan?" Tanya Jisoo sembari menatap sang kekasih yang baru duduk di depannya.

Pria itu menggeleng, "Hmm."

"Berarti keputusan yang tepat aku mengajakmu makan siang saat ini?"

"Hmm."

"Apa pekerjaanmu sedang sibuk? Apa aku mengganggumu?"

Pria itu kembali menggeleng dan bergumam, "Hmm."

"Baiklah." Bisik Jisoo menyudahi pertanyaannya yang sudah pasti akan di jawab dengan gumaman.

Saat ini keduanya duduk di sudut restoran yang sedikit ramai. Pandangan Jisoo mengedar mencari pelayan untuk Taeyong. Ya karena dirinya sudah memesan terlebih dahulu tadi. Belum sempat memanggil, ternyata dari arah lain datang seorang pelayan.

"Anda ingin memesan, Tuan?" Tanya pelayan yang cukup cantik dengan tatapan menggoda.

Dalam diam Jisoo mengamati gerak-gerik wanita itu yang terang-terangan menggoda kekasihnya. Tatapan Jisoo beralih pada Taeyong yang sibuk memilih menu. "Steak dan orange juice." Ucap pria itu datar sebelum menutup buku menu.

"Ada tambahan lagi?" Tanya pelayan tadi masih berusaha menarik atensi Taeyong.

Pria itu hanya menggeleng tanpa menoleh. Tatapan Taeyong justru terangkat pada Jisoo yang langsung mengerjap. Ya dia baru saja tertangkap basah mengamati pria itu.

"Sepertinya sudah cukup." Wakil Jisoo menjawab sembari meringis. Pelayan itu langsung berbalik dengan wajah muram. Bahkan, dia tidak repot-repot membalas ucapan ramah Jisoo tadi.

"Kau anti perempuan?" Tanya Jisoo menatap Taeyong lelah.

"Hmm."

"Aku perempuan jika kau lupa?"

"Hmm."

"Apa harus sikapmu sedingin itu pada perempuan? Kau sama sekali tidak tergoda olehnya? Dia cantik dan sepertinya tertarik denganmu."

"Ada kau." Jawab Taeyong tenang sembari melepas jasnya.

"Taeyong?"

"Hmm?"

"Bisa katakan hal lain selain 'hmm'?!" Sergah Jisoo mulai kesal.

"Hmm." Kedik pria itu tidak peduli.

"Apa dosaku di masa lalu sampai mendapat kekasih sepertimu?!" Desah Jisoo dramatis sembari menatap Taeyong skeptis.

"Dulu aku menyelamatkan sebuah negara mungkin?" Balas pria itu dengan seringaian samar yang jarang muncul. Ya kata lain jika Taeyong yang beruntung mendapatkan Jisoo sebagai kekasihnya.

"Pesanan Anda, Tuan. Ada tambahan?" Interupsi pelayan yang membuat Jisoo meringis tidak enak. Karena tahu apa? Taeyong hanya menggeleng tanpa mau repot menatap orang yang mengajaknya bicara. Sampai akhirnya pelayan itu pergi dengan langkah menghentak.

"Kuakui kau tampan, sangat tampan malahan. Kau sempurna sampai setiap wanita pasti tertarik padamu dan berusaha menggodamu." Ujar Jisoo sembari memotong steak miliknya dengan ganas. "Tetapi kenapa aku merasa bersalah pada mereka karena pengabaianmu?" Imbuhnya memicing sinis pada pria yang kini menikmati makanan di depannya.

"Hmm."

"Jawaban terkutuk itu lagi!" Umpat Jisoo kesal sembari mengacungkan garpu tepat di depan wajah Taeyong.

"Tidak sopan, sayang." Tegur pria itu langsung menyentuh lengan Jisoo untuk menurunkan todongan garpunya.

Gadis itu menghela napas kasar sebelum memijit pelipisnya, "Bisakah rubah nada bicaramu agar tidak selalu datar? Demi apapun, aku kekasihmu." Pinta Jisoo pelan sarat akan rasa lelah.

ONESHOT STORY ::√::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang