46. Pearly

4.3K 445 98
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Jisoo tersenyum melihat pesan terakhir Paman Kaki Panjang, seseorang yang selama ini menjadi walinya. Meskipun tidak pernah bertemu, tetapi dia yakin jika orang itu orang baik. Buktinya dia sudah mengurus semua kebutuhan Jisoo sejak umur lima belas tahun. Ya sebesar itu usianya dan tidak ada yang mau mengadopsi Jisoo. Sampai akhirnya seseorang dengan segala kemisteriusannya datang dan mengajukan diri sebagai wali Jisoo.

Sebenarnya gadis itu baru masuk ke panti asuhan saat berusia sepuluh tahun. Saat itu kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan. Sedangkan dia tidak punya sanak keluarga lain yang dikenal. Alhasil polisi memutuskan mengantarnya ke sebuah panti. Setelah lima tahun tinggal di tempat tersebut, barulah seseorang muncul ingin menjadi wali Jisoo.

Selama dua tahun, gadis itu masih berada di panti asuhan di bawah pengawasan perwalian paman kaki panjangnya. Sampai usianya genap tujuh belas tahun, barulah Jisoo pindah ke sebuah apartemen sederhana yang disediakan untuknya. Sejak diasuh, memang semua kebutuhan Jisoo dipenuhi oleh walinya itu. Bahkan, sampai saat ini dirinya duduk di bangku kuliah.

"Hoi, KimKing! Masih berkirim email?" Sebuah suara dengan nada penuh ejekan tiba-tiba terdengar dari arah belakang Jisoo.

"Pergilah." Usir gadis itu memutar matanya jengah.

"Weh, Taeyong sudah kembali masuk?!" Seru Yuta heboh sembari mendekati Taeyong yang sedang berdiri di belakang Jisoo.

Keempat orang itu langsung bertos ria ala pria. "Kenapa kau tiba-tiba izin? Dua minggu lagi!" Keluh Ten dengan wajah kesal.

"Bekerja tentu saja." Timpal Jaehyun yang dibenarkan oleh Taeyong.

"Kau tahu? LeeGames meluncurkan game baru!" Curhat Yuta dengan seruan berbinar.

"Itu yang dikerjakan Taeyong, bodoh!" Umpat Jaehyun langsung menoyor kepala Yuta.

"Ah, benar juga." Yuta menyengir merasa bodoh. "Dua minggu cukup untuk membuat game?" Imbuhnya saat teringat.

"Membuatnya sudah sejak lama. Dua minggu untuk persiapan peluncuran."

Belum sempat Yuta kembali membuka mulut, tiba-tiba Jisoo menyela. "Bisakah tidak mengobrol di sekitarku? Apa aku tidak terlihat di mata kalian?!"

Keempat orang itu spontan memeriksa posisi mereka. Karena Taeyong yang kebetulan berdiri di belakang Jisoo tepat, alhasil gadis itu ikut dikerubungi oleh Jaehyun, Ten, dan Yuta. Ditambah Jisoo yang sedang duduk, membuat tubuh mungilnya benar-benar tersamarkan.

"Ayo duduk." Ajak Taeyong saat mendapati banyak mahasiswa yang mulai masuk ke dalam kelas diikuti dosen di belakang mereka. Jisoo yang ditinggalkan, langsung mendengkus. Acaranya melihat pesan paman kaki panjangnya jadi tertunda.

---

"Itu balasan dua hari lalu dan kau masih memonitornya?" Bisik sebuah suara yang sudah Jisoo hafal di luar kepala.

"Bisa tidak usah membaca privasi orang lain?"

"Kau punya privasi juga." Respon menyebalkan Taeyong yang kini sudah duduk di samping Jisoo bahkan tanpa meminta izin.

"Aku sedang menunggu temanku dan kurasa teman-temanmu sudah memiliki meja sendiri. Jangan makan makananku!" Cecar Jisoo diakhiri pukulan keras ditangan Taeyong yang dengan santainya mencomot kentang goreng milik Jisoo.

"Pelit sekali." Cibir pria itu dengan mulut sibuk mengunyah satu iris kentang yang berhasil dia ambil.

"Dua minggu ini aku sangat tentram karena tidak ada kau. Kenapa tidak sekalian izin sampai aku lulus? Setelah itu kau boleh masuk lagi."

ONESHOT STORY ::√::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang