45. Mum's the Word

5.2K 478 50
                                    

Warning: semi mature, mengandung bahasa kasar, dan menyinggung tentang kekerasan

PS: Ini bonus buat yang masih melek jam segini dan hadiah pagi buat yang udah tidur 🤗

---

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Jisoo menghela napas panjang entah untuk yang keberapa kali hari ini. Dia benar-benar dibuat pusing oleh tingkah empat orang anggota kelasnya yang terus berbuat onar. Guru BK saja sudah angkat tangan dan justru meminta Jisoo, yang notabennya hanya ketua kelas, memberikan hukuman kepada keempatnya.

"Apa lagi yang kalian lakukan?" Jisoo menatap malas keempat pria yang berdiri di depannya saat ini. Dari balik kacamatanya, Jisoo memindai penampilan berantakan khas anak berandal.

"Tidak ada." Celetuk Yuta dengan cengiran andalannya.

"Ketua Kelas, kau tidak perlu khawatir. Jangan membuang waktumu untuk memerhatikan kami." Ten menggerling jenaka.

"Hmm, kau bisa lanjut belajar." Imbuh Jaehyun yang mendapatkan dukungan berupa anggukan kompak dari Yuta dan Ten.

Tatapan Jisoo kini jatuh pada Taeyong yang hanya menyeringai geli padanya. Gadis itu menyipit sebelum menghela napas kasar. Berbicara dengan anak bandel tidak akan ada gunanya. Hanya menguras emosi dan tenaga.

"Pilih berlari di lapangan tiga puluh kali atau membersihkan semua toilet?" Tawar Jisoo membaca kertas peninggalan guru BK. Ya meskipun angkat tangan, wanita berusia sekitar tiga puluhan itu tetap meninggalkan titipan hukuman pada Jisoo.

"Ayolah Ketua Kelas, jangan begitu." Yuta mulai merengek dengan wajah dibuat semenggemaskan mungkin.

"Kami hanya sedikit bergurau dengan adik kelas yang songong tadi." Jelas Ten dengan senyum lebar berharap Jisoo tidak memberikan hukuman.

Gadis itu menggeleng tegas, "Aku hanya menjalankan perintah."

"Aku berlari." Celetuk Taeyong tiba-tiba yang langsung beranjak untuk menjalankan hukuman.

"Hey!"

"Yong!"

"Yongyong!"

Ketiganya berseru tidak terima. Padahal kan mereka sedang membujuk Jisoo. Belum juga melancarkan aksi lain, Taeyong sudah lebih dulu menerima. Kan menyebalkan. Dasar teman laknat.

"Dia memilih lari, kalian apa?"

"Karena kita setia kawan, kami juga berlari." Ten menggumam nelangsa.

"Bye, Ketua Kelas!" Yuta berujar semangat dengan senyum lebarnya. Bukan rahasia lagi jika Yuta mengagumi sosok ketua kelasnya itu.

"Aku ingin menghajarmu, jika saja kau tidak pandai karate!" Desis Jaehyun dengan tatapan kesal sebelum menyusul ketiga sahabatnya.

"Ya dibalik kekurangan ada kelebihan." Komentar Jisoo malas.

Satu-satunya alasan keempat berandalan tadi tidak membantah Jisoo ya karena gadis itu pandai karate. Bahkan, ayah Jisoo memiliki kelas karate yang diampunya dengan sang istri. Tempat itu berada tidak jauh dari kawasan rumah Jisoo.

"Mereka berbuat ulah lagi?" Tanya Rose ikut lelah sendiri.

"Hmm, aku pusing." Keluh Jisoo dramatis sebelum berbalik memasuki kelas.

"Hari ini ulangan Biologi kalau-kalau kau lupa." Peringat Rose dengan nada kelewat santai.

"Biologi?! Yang benar saja?! Aku lupa!" Desis Jisoo sebelum berlari untuk membuka bukunya barang sejenak. Sungguh dirinya belum persiapan sama sekali.

ONESHOT STORY ::√::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang