47. Bet

4.7K 538 162
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

"Ada taruhan malam ini." Ucap Jaehyun mendekati Taeyong yang baru saja sampai.

"Apa?"

"Jika kau menang, kau boleh memiliki motor itu selama satu bulan." Terang Jaehyun sembari menunjuk sebuah motor yang di sampingnya ada sang pemilik.

Taeyong mengernyit samar, "Baru?"

"Hmm, baru dibeli satu minggu yang lalu."

"Jika aku kalah?" Taeyong kembali menatap Jaehyun.

"Kau harus berkencan selama tiga hari dengan sepupuku." Jaehyun menjawab santai diakhiri siulan menggoda.

"Damn! Sepupu hoodie merahmu itu? Yang berkacamata tebal dan bertompel?!" Taeyong berseru penuh kengerian. Bukan masalah dia melihat seseorang dari penampilan. Masalahnya sepupu Jaehyun itu naksir berat dengannya.

"Yup, siapa lagi?"

"Lalu siapa pemilik motor itu? Dia yang akan melawanku malam ini?"

"Hmm, dia sepupuku yang lain." Jaehyun tersenyum sembari melambai sekilas pada sepupunya yang bersender di jok motor. Terlihat sekali sudah siap balapan.

"Baiklah, aku hanya harus menang malam ini." Taeyong menerima setengah hati. Karena jujur dia sedikit tertarik dengan motor baru tidak jauh di depannya itu. Meskipun dirinya mampu membeli, tetapi dia sudah terlanjur sayang dengan motornya saat ini.

"Aku hanya ingin mengingatkan, dia cukup hebat." Bisik Jaehyun menakuti diakhiri siulan yang membuat Taeyong kesal.

"Aku tidak akan kalah malam ini." Desis pria itu sembari menggeleng horor. Ya karena tiba-tiba saja wajah sepupu Jaehyun muncul di kepalanya.

Karena Taeyong yang sudah setuju, akhirnya balapan dimulai tidak lama kemudian. Mereka berdua harus melakukan tiga putaran sebelum keluar menjadi pemenang. Awalnya Taeyong merasa lega saat berhasil memimpin di putaran kedua. Dia sudah hampir menyeringai senang sebelum tersentak saat lawannya melewatinya. Dengan geraman tertahan, Taeyong menambah tarikan gasnya.

Entah kenapa sepertinya malam ini pria itu sedang sial. Karena tahu apa? Lawannya menarik gas sampai bisa mendahului Taeyong hanya beberapa meter dari garis finish. Taeyong yang sedikit tergagap hanya bisa mengumpat saat ketinggalan beberapa detik. Ya hanya detik dan dia keluar sebagai yang kalah.

"Sial!" Umpatnya kesal sembari membanting helm.

Sedangkan lawannya sudah bertos ria dan berjingkrak-jingkrak dengan Jaehyun. Sepertinya dua orang itu memang sengaja ingin mengerjai Taeyong. Benar-benar menyebalkan karena tadi dia memandang enteng lawannya.

Taeyong enggan mendekat. Dia lebih memilih ikut Ten dan Yuta yang sudah menariknya menepi dengan wajah iba. "Lain kali kau bisa menang." Hibur Yuta memberikan sebotol air dingin.

"Kudengar dia jarang balapan, tetapi sekali melakukannya langsung menang." Ujar Ten yang membuat Taeyong mendengkus.

"Orang beruntung." Yuta bergumam miris. "Jarang berlatih, tetapi bisa menang. Definisi ketidakadilan yang sesungguhnya." Imbuhnya yang diangguki Ten.

"Kenapa kau terlihat kesal?" Tanyanya melirik Taeyong yang meremas botol.

"Aku harus berkencan tiga hari dengan sepupu Jaehyun."

"Apa?!" Seru keduanya menatap Taeyong kaget.

Bukan rahasia lagi jika sepupu Jaehyun tergila-gila dengan Taeyong. Tidak sampai taraf gila juga sebenarnya. Hanya saja, gadis cupu itu menyukai Taeyong secara terang-terangan. Tidak menunjukkan secara langsung juga. Gadis itu hanya akan mengangguk semangat saat ditanya suka Taeyong atau tidak. Alhasil sampai saat ini hal itu menjadi bahan olokan geng Taeyong.

ONESHOT STORY ::√::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang