36. Scenario

8.2K 652 49
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

"Kenapa dengan wajahmu, Bung?" Tanya Yuta pada Taeyong yang datang-datang dengan tampang ingin membantai orang.

"Orang tuamu mengomel lagi?" Timpal Johnny mengimbuhi lengkap dengan tawa mengejeknya. Namun, tawa pria itu segera tergantikan dengan wajah datar sepersekian detik setelah Taeyong melemparkan tatapan membunuh. Alhasil dua orang lain langsung menertawakan Johnny sepuasnya. Ya siapa lagi jika bukan Yuta dan Jaehyun?

Mereka berempat adalah sekumpulan pengusaha muda yang sangat sukses. Berbeda dari ketiga temannya, Taeyong meniti karirnya dari nol tanpa bantuan orang tuanya. Jika ketiganya lebih kepada meneruskan bisnis keluarga, Taeyong ibarat memberontak dari keluarga. 

Karena nyatanya keluarga pria itu semuanya menjadi dokter. Entah itu ayah, ibu, kakak, dan adiknya semua berprofesi sebagai dokter. Hanya dia seorang yang menjadi pengusaha, maka dari itu orang tuanya sering kali marah karena dia yang dianggap pemberontak. Pada akhirnya semua itu menjadi bulan-bulanan temannya seperti sekarang.

"Ceritalah siapa tahu kami bisa membantu." Ujar Jaehyun sembari menyesap capuccinonya.

Ya saat ini keempatnya sedang berada di kafe milik Yuta. Jangan harap pergi ke bar atau pun club, bisa-bisa title pewaris mereka hanya tinggal nama semata. Apalagi Taeyong, mungkin dia malah akan dicoret dari kartu keluarga sungguhan kali ini. Tidak, bukan semua itu yang sebenarnya terjadi. Hanya kebiasaan hidup sehat mereka yang tidak ingin menyentuh alkohol.

"Kalian ingat aku pernah tidur dengan perempuan tiga bulan lalu bukan?"

Tepat saat Taeyong menyelesaikan ucapannya, saat itu juga ketiga sahabatnya tersedak secara bersamaan. Mereka kira itu tidak bermasalah lagi.

"Kenapa? Dia benar-benar hamil?" Tanya Johnny cemas.

"Sepertinya benar." Timpal Yuta saat tidak mendapatkan jawaban melainkan helaan napas kasar Taeyong.

"Apa dia memintamu bertanggungjawab?" Tanya Jaehyun hati-hati.

"Tidak. Tapi orang tuaku yang memaksaku."

"Bagaimana mereka bisa tahu masalah itu? Apa wanita itu datang langsung ke orang tuamu?" Tanya Johnny penasaran.

"Tidak. Ingin tahu kabar menggelikan? Wanita itu dokter di rumah sakit ayahku." Sinis Taeyong dengan senyuman mengejek.

"Lalu? Jika wanita itu tidak mengatakan apapun, bukankah orang tuamu tidak seharusnya tahu bukan?"

"Kau tahu sendiri jika kakakku yang memergokiku dulu."

"Bagaimana bisa kakakmu menghafal wajah wanita itu? Padahal hanya sekali lihat." Timpal Yuta kini mengutarakan keheranannya.

"Dia adik tingkat kakakku di kedokteran, mereka saling kenal."

"Jika begitu itu sudah berakhir. Kalian memang ditakdirkan bersama." Ujar Johnny dengan wajah yakinnya.

"Benar kata Johnny, bahkan keluargamu sudah mengenalnya. Jelas kau tidak bisa lari dari tanggung jawab, Yong." Imbuh Jaehyun membenarkan.

"Tapi wanita itu tidak memintamu untuk bertanggungjawab, bukan? Itu berarti kau tidak harus menikahinya." Interupsi Yuta yang membuat ketiga orang tersebut langsung menatap pria itu.

"Kau pria berengsek jika seperti itu." Sela Johnny yang diangguki setuju oleh Jaehyun.

"Jadi kalian juga menyuruhku untuk menikahinya?"

"Tentu saja. Ingat kau bukan pria berengsek yang lari dari tanggung jawab, Yong." Jawab Jaehyun tegas.

"Hmm, aku yakin kalian akan mengatakan itu." Gumam Taeyong sembari menghela napas singkat.

ONESHOT STORY ::√::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang