43. Live Within Your Means

4.9K 495 109
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Taeyong menatap muram bangku penonton yang sangat penuh. Namun, tidak satupun orang yang Taeyong harapkan keberadaannya. Keluarganya sama sekali tidak datang. Sama seperti perlombaannya yang sudah-sudah. Dengan helaan napas berat, akhirnya Taeyong berjalan ke tengah arena. Kali ini adalah babak final untuk meraih penghargaan nasional di ajang karate. Jika beruntung mungkin Taeyong akan memenangkannya. Ya jika perasannya tidak berkecamuk dengan rasa kecewa seperti sekarang.

"LEE TAEYONG! MENANGKAN PERTANDINGAN UNTUKKU!" Seru sebuah suara yang sangat menggelegar di saat keadaan sedang cukup tenang tadi.

Seketika kepala Taeyong menoleh, pria itu tersenyum lebar mendapati sahabatnya yang berdiri melambai dari ujung ruangan. Gadis itu memberikan senyum terbaik dan mengangkat kedua tangannya memberikan semangat. "Aku akan memenangkan pertandingan untukmu." Bisik Taeyong sebelum memulai perlombaan tersebut.

Awalnya Taeyong terlihat kewalahan menghadapi lawannya saat ini. Rasa kecewanya pada keluarganya juga sedikit ikut andil pada pikirannya sekarang. Sampai suara teriakan Jisoo kembali mengingatkannya jika Taeyong harus menang. Ya menang untuk Jisoo.

Pertandingan berakhir dengan kemenangan yang didapatkan Taeyong. Jisoo berseru paling heboh di antara sorakan orang-orang. Setelah sesi foto dan semuanya selesai, pria itu segera mendekati Jisoo. Gadis itu langsung melompat semangat ke dalam pelukan Taeyong.

"Selamat! Akhirnya kau menang lagi!" Seru Jisoo sembari menciumi wajah Taeyong yang tersenyum senang.

"Terima kasih, suaramu seperti alarm kematian. Jadi, jika aku ingin hidup aku harus menang bukan?" Godanya sembari menurunkan Jisoo dari gendongannya.

"Menyebalkan!" Kesal Jisoo sembari memukul lengan Taeyong.

"Mau makan sesuatu? Aku mendapat banyak uang kali ini."

"Emm, jika masakanmu aku mau!" Seru Jisoo langsung menarik Taeyong pulang.

Keduanya harus menaiki bus untuk kembali ke rumah mereka. Taeyong sempat terdiam saat melihat plang bertuliskan Seoul. Wajah pria itu sedikit sendu sebelum memberikan senyuman pada Jisoo yang memeluknya dari samping. "Kita akan berkunjung kapan-kapan."

"Aku tidak yakin akan itu." Kediknya berusaha terlihat acuh.

"Ya sudah menetap saja bersamaku." Gumam Jisoo sebelum menarik Taeyong menaiki bus mereka.

Perjalanan menuju rumah membutuhkan waktu sekitar dua jam. Selama itu, Jisoo selalu menjaga Taeyong yang tertidur. Ya pria itu mengeluh lelah dan berakhir tidur. Dengan Jisoo yang siap siaga menjaga Taeyong dari fans dadakan. Ya Taeyong cukup terkenal bagi orang-orang penikmat olahraga atau khususnya karate. Bahkan, di dalam bus pun ada beberapa gadis yang mencuri-curi untuk mengambil gambar Taeyong.

---

Dua jam yang terasa lama akhirnya berakhir. Saat keduanya sampai di halte, waktu sudah mulai petang. Kini giliran Jisoo yang mengeluh mengantuk. Dengan tidak tahu dirinya, gadis itu meminta Taeyong menggendongnya sampai rumah. Pria itu menurut saja karena nyatanya Taeyong benar-benar merasa segar setelah bangun tidur. Toh jarak rumah dengan halte tidak terlalu jauh.

"Taeyong?"

"Hmm? Kukira kau tidur."

"Kau merindukan keluargamu?"

"Jika aku mengatakan tidak, apa kau akan percaya?"

"Tidak."

"Nah, berarti kau tahu jawabannya."

ONESHOT STORY ::√::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang