3. Little brat

3.6K 272 14
                                    

“kaus tipis ketat, dan skinny ripped jeans. kau berniat ke kampus untuk belajar atau menggoda pria, huh?”

Sebuah suara mengejutkanku dari perjalananku menuju kafetaria yang sama sekali belum ku ketahui letaknya.

Aku mengangkat wajah ku dari ponsel dan menemukan Ellard yang tengah berdiri menjulang di hadapanku seraya melipat kedua tangan nya di depan dada.

Aku menaikan satu alisku.

"Apa maksudmu?" Ucapku.

Ellard kemudian beralih untuk memasukan kedua tangannya ke dalam saku jeans hitam yang saat ini juga membungkus kedua kaki jenjang atletisnya.

"Aku tahu kau paham maksudku" kekehnya sebelum menundukkan pandangannya menatap sepasang sepatu oxford hitam mengkilatnya yang juga terlihat sangat sensual dimataku ku.

Aku kembali menaikan satu alisku, lebih tinggi.

"Bra merah mu menerawang dari balik kaus yang sialannya tipis itu, babe" ucapnya kemudian, kali ini ia mengangkat pandangannya dengan telunjuk yang mengarah tepat pada dada ku.

What the...

"'i'm a lucky bitch', huh?" Lanjutnya setelah membaca rentetan kata di kaus ku.

Sial!

Dengan refleks aku segera menundukan pandangan ku pada kausku dan menyadari jika memang bra merahku sedikit terlihat menerawang.

Bodoh!

Kenapa aku memilih bra merah untuk di kenakan sebelum kaus putih ketat?
Dan kenapa aku meninggalkan jaketku di mobil?!

Aku menelan saliva ku dengan susah payah
Sebelum kembali mengangkat pandangan ku dan menatapnya dengan raut wajah bodoh.

Damn! Ini sangat memalukan!

"Someone get blushing" goda Ellard dengan seringaian puas membuat ku semakin merasakan aliran hangat di wajahku.

Aku mendengus dan berusaha menutupi dadaku dengan ranselku yang kini ku peluk erat.

Ternyata dia menyebalkan.

"Sebaiknya kau menyingkir karna kau benar-benar menghalangi jalan ku" ketusku yang membuatnya justru bergerak untuk mengacak rambutku gemas.

"Dan membiarkan mu berkeliaran dengan kaus itu? Tidak, sayang. Pakai ini" ucapnya sebelum ia ikut membuka ranselnya dan mengeluarkan sebuah kemeja flanel berwarna hijau dan memberikannya padaku.

Aku tak bergeming dan kembali memilih menatapnya dengan satu alis ku yang terangkat.

Ellard terdengar menghela nafas panjang saat uluran kemejanya ku abaikan.
But I dont fuckin care.

"Pakai atau aku akan mencium mu? Disini" ucapnya dengan sedikit nada mengancam membuatku segera menatapnya horror.

"Jaga ucapan mu, brengsek!" Ketusku yang lagi-lagi membuatnya terkekeh.

"Okay, kau yang memaksaku melakukannya" ujarnya sebelum meletakan kemejanya di pundak ku dan dengan gerakan yang tak terprediksi mengecup pipiku sekilas.

Aku membulatkan mataku dan segera mendorong tubuhnya menjauh.

"Fuck! What are you doin?!" Pekik ku seraya berusaha menghapus jejak bibirnya di pipiku.

Sial!

Ada apa dengan pria ini? Kenapa dia berubah menjadi sangat menyebalkan?

"Memberimu pilihan, bukankah kau sendiri yang memilih?" Ujarnya santai.

ALTER EGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang