18. Beautiful heart

2K 204 0
                                    

Ini hari minggu. Dan aku mengambil alih tubuh Ellard sejak  pagi tadi. entahlah, ini perasaan ku saja atau memang aku merasakan Vanilla membutuhkan ku. Dan tentu saja aku merasa terpanggil.

Aku telah mencoba bertanya perihal kegelisahanku dan tentu saja keadaan Vanilla pada Ellard, dan ia hanya menjawab jika Vanilla ku baik-baik saja.

Merasa janggal. Tentu, karna aku selalu mengerti gestrur Ellard saat ia gugup bahkan sebelum aku membaca isi fikirannya. Ia jelas-jelas terlihat tengah menyembunyikan sesuatu. dan aku harus mencari tahu.

Enggan membuang waktu, aku bergegas meraih iphone milikku- milik Ellard juga. Lalu mencari kontak Vanilla dan segera menghubunginya. Hingga tak lama setelah itu gadis ku menjawab pada nada tunggu ketiga.

“hallo El?” sapanya dengan suaranya yang terdengar sedikit parau.

Aku menaikan satu alisku.

Apa yang terjadi? Apa ia baru saja menangis?

“aku Allord, babe” ucapku pelan.

“Astaga, maafkan aku” ucapnya sedikit panik yang justru membuatku terkekeh, dia menggemaskan.

“tak apa, itu karna aku dan si bodoh Ellard hanya memiliki satu simcard dan ponsel yang sama” keluhku frustasi.

Vanilla ikut terkekeh mendengar nada putus asaku.

“Aku merindukanmu, Allord” ucapnya kemudian kembali dengan lirih.

Hatiku menghangat dan membuat senyumku dengan begitu saja lahir. oh betapa aku juga merindukan gadis ini.

“bukankah jumat kemarin kau bersama, Ellard?” godaku. Ia mendengus pelan.

“tapi kau yang kurindukan” rengeknya lagi. Astaga.

Alright, Nalla. Bagaimana jika kita pergi ke taman? Makan es krim? Menonton film? Ini minggu pagi” usulku yang membuatnya terdengar memekik senang.

sure!” kekehnya. see? Dia terdengar bahagia.

okay, persiapkan dirimu. Aku akan menjemputmu pukul 9” ucapku

okay, Simba. I'll see you” jawab Vanilla gemas sebelum memutuskan panggilan ku sepihak. God, She's adorable!

***

"Hai, kid. Kau mencari putriku?" Ucap seorang wanita cantik saat aku baru saja turun dari mobil.

Aku terkekeh kemudian menghampirinya yang terlihat sibuk di kebun mawarnya yang rimbun.

"Ya, Mrs. Javier. Apa Vanilla ada di dalam?" Ucapku yang membuatnya mengangguk pelan.

"Ya, masuklah" ucapnya santai. Aku menggeleng.

"Umm... tidak Ma'am, aku akan menunggunya disini" jawabku yang membuatnya terkekeh.

"Baiklah, terserah padamu" jawabnya seraya kembali menyibukan dirinya dengan sekop dan juga pot tanaman baru.

Aku bergegas meraih ponselku dan mengirimkan pesan untuk Vanilla dan memberi tahunya jika aku sampai dan menunggu nya di bawah.

"apa Sir Javier ada dirumah?" Tanyaku kembali sekedar berbasa-basi membuat Mrs Javier menatapku dan berdecak.

"Tidak. Pria itu ada di balik meja kerjanya setiap hari" ucapnya gemas, aku terkekeh.

"Suami mu adalah pebisnis yang luar biasa, Mrs. Javier. Semua orang tahu kemegahan perusahaan besarnya. Aku pun mengidolakan Sir Javier sejak highschool dan berkeinginan untuk menjadi sepertinya saat aku dewasa nanti" ucapku yang membuat Mrs Javier tersenyum hangat.

ALTER EGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang