27. Disappeared

1.8K 181 3
                                    

"kemana kau akan pergi, nak?” suara Ayah menginterupsi langkahku saat aku baru saja menapakan kaki ku di anak tangga terakhir dengan kunci mobil di tanganku.

“aku akan menemui aunty Selena, Ayah” jawabku cepat.

“kenapa kau ingin bertemu dengan salah satu Psikolog mu lagi? bukan kah 2 tahun yang lalu justru kau yang selalu menolak saat Ayah memintamu mengunjunginya? Bahkan kau berteriak di depan wajah ku dan mengatakan jika kau sama sekali tak membutuhkan seorang psikolog karna kau tak gila” ucap ayah penjang lebar seraya terkekeh di akhir kalimat.

Aku mendesah pelan.

“ayolah, Ayah. aku sudah meminta maaf untuk itu, okay?” keluhku yang membuat Ayah segera merangkul pundak ku lalu menggiringnya untuk duduk di salah satu sofa ruang keluarga.

“katakan dahulu apa tujuan mu kembali menemui Selena?” tanya Ayah to the point.

Kali ini aku menghembuskan nafasku kasar.

“Allord” jawabku pelan.

“kenapa dengan Al?” tanya Ayah dengan sedikit nada khawatir.

“ia menghilang seminggu ini Ayah. ia tak menjawab mindlink ku. aku... seolah kehilangannya dalam diriku”  jelasku lirih.

Ayah ikut mendudukan dirinya di sampingku kemudian menatapku dengan tatapan sendunya.

“Allord tak akan pergi kemana pun, nak” ucapnya di pelan.
aku mengangguk lalu segera menjatuhkan diriku di pelukannya.

***

“Ellard!” pekik seseorang sesaat setelah ia membukakan pintu terdepan rumahnya untuk ku.

Aunty, kenapa kau selalu berteriak?” ucapku seraya mengusap telingaku dramatis.

Aunty Selly-biasa ku memanggilnya justru menjawab pertanyaan ku dengan cara memeluk ku cepat.

great!

“Kau sudah mau mengunjungiku, hmm? astaga. Kau keponakan ku yang nakal" ucapnya setelah menarik diri lalu mencubit pipiku gemas.

Ya Tuhan! Kenapa aku selalu saja di perlakukan seperti anak kecil?

Ya, Aunty Selly adalah adik dari Ayah, dan ia seorang psikolog muda. Selama ini aku selalu menghindari pertemuan ku dengannya karna aunty Selly pasti akan menyinggung tentang alter ku, dan ia adalah satu-satunya psikolog ku yang menganggap Allord tak nyata.
Tentu saja aku tak ingin terus di sebut berhalusinasi atau bahkan gila okay?

aunty, aku sudah 18 Tahun” keluhku yang membuatnya terkekeh.

“baiklah maafkan aku, aku hanya terlalu gemas padamu”ucapnya membuatku berdecak malas.

aunty?” ucapku lagi seraya menatapnya jengah.
“ya tampan?” jawabnya cepat.

“kau akan membiarkan ku tetap berdiri disini?” cibirku yang membuatnya terkekeh lalu kembali mencubit kedua pipiku gemas.

“masuk lah” jawabnya riang seraya menarik lengan ku untuk duduk di kursi didalam ruang keluarganya.

so, kau bersedia kembali mengunjungi ku pasti karna hal sebab bukan?” tanyanya to the point.

aku menghela nafasku lalu mengangguk pelan.

“ya, ini tentang Allord” jawabku, aunty Selly menganggukan kepalanya pertanda ia mengerti siapa yang ku bicarakan.

yeah, Allord. why?” ucapnya lagi.

“aku tak merasakan kehadirannya seminggu ini” lirihku

ALTER EGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang