“Al!” pekikku riang saat mendapati seseorang yang ku rindukan ternyata tengah berdiri dengan santai di dekat range rovernya.
Oh tentu saja aku langsung mengenali pria tampan itu.
Mendapati namanya di sebut ia seketika mengangkat wajahnya lalu segera menyisir rambut panjangnya itu kebelakang dengan jemarinya. senyumnya mengembang menatapku.
Hari ini ia memakai bomber jaket berwarna marron dengan skinny jeans hitam dengan robek di salah satu lututnya, dan yang membuatku semakin senang adalah ia memadukannya dengan sepasang Boots yang tempohari aku belikan.
Astaga!
Aku dapat merasakan kedua pipiku menghangat sebelum memilih untuk sedikit berlari menghampirinya dan tentu saja Allord dengan sangat menggemaskan ikut merentangkan kedua tangannya untuk ku yang aku terima dengan terkekeh dan langsung membawanya menuju pelukan hangatku.
ugh!
Tapi kenapa Allord memeluk ku seerat ini?
“kau membuatku sesak, Al” ucapku seraya mencoba menarik diriku menjauh tapi gagal. astaga ini terlalu erat.
“jangan salahkan aku. aku terlalu merindukanmu...” jawabnya yang membuatku terkekeh pelan.
"Luna..." lanjutnya sedikit berbisik
BANG!
Kedua mataku sontak terbuka lebar dan membuatku sangat refleks langsung mendorongnya menjauh.
“Ellard?” ucapku dengan nada tak percaya.
Aku hanya ingin memastikan, okay?
“Ya” jawabnya santai masih dengan senyum mengembangnya itu.
Aku semakin menatapnya horror.
“t-tapi... lihat dirimu. Kenapa kau berpakaian seperti Allord?” ucapku masih tidak menghilangkan nada terkejutku.
Ellard menaikan satu alisnya.
“memangnya kenapa? Aku hanya ingin sedikit perubahan dan ku rasa style seorang Allord idiot itu tak seburuk yang ku pikirkan selama ini” kekehnya dengan tanpa dosa membuatku memijat pelipisku dramatis.
Alasan macam apa itu?
“tapi kenapa?” gumam ku pelan seraya menundukan pandanganku.
Demi Tuhan! Aku masih enggan menemuinya.
menatap mata dan juga bibir itu seolah kembali mengingatkan ku pada pengkhianatannya tempo hari. dan itu hanya akan berakhir dan membuat hatiku kembali sakit.
“karna hanya dengan ini kau mau menemuiku” jawabnya lirih.
Aku seketika kembali membawa pandanganku menuju matanya.
Ia terluka.Hey, kenapa ia menatapku seperti itu? Harusnya aku yang memberinya tatapan itu bukan?
“masuk lah kedalam mobil ku” tambahnya lagi yang membuatku terlonjak.
"Aku akan menjelaskan semuanya" ucapnya lagi seraya menggiringku menuju pintu terdepan mobilnya yang telah ia buka untuk ku.
Dan seperti terhipnotis, aku menurut dan masuk begitu saja kedalam mobilnya hingga tak lama setelah itu Ellard mengikutiku untuk duduk di kursi kemudinya.
Aku menatapnya dengan satu alisku yang terangkat.
“maafkan aku” ucapnya to the point saat membuka pembicaraan.
Aku menatapnya sangat datar.
“untuk apa?” jawabku dengan suara yang ku usahakan akan terdengar begitu tegar
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTER EGO
Romance"kau mengencani Al, Vanilla. bukan El" ucap Jasmine yang juga seorang psikolog berhasil membuat ku tersedak ludah ku sendiri. "Al?" suara ku mengulang dengan gemetar. "Ya, dia Allord. kaus, jeans, boots, rambut yang ia biarkan tergerai, konyol, mel...