28. Stay with me

2.1K 180 6
                                    

*toktoktok*

Aku mengetuk pintu ganda berbahan dasar kayu berwarna hitam kokoh di depanku sebanyak 3 kali sebelum seseorang membukakan nya dari dalam.

“selamat siang, Mrs. Javier” sapaku saat melihat siapa yang kini berdiri di hadapanku dengan senyum mengembang nya.

“hai, El” jawabnya dengan sangat ramah.

Benar-benar calon mertua yang baik.

“apa Vanilla ada di rumah, Ma'am?” ucap ku dengan kekehan kecil.

Mrs. Javier mengangguk sebelum membukakan pintunya lebih lebar untuk memintaku masuk.

“ya, masuk lah” ucapnya dengan santai. Aku tersenyum kecil dan mengangguk.

"Apa Sir Javier ada dirumah? Aku jarang melihat beliau akhir-akhir ini" ucapku seraya mulai melangkahkan kaki ku memasuki manshion megahnya.

Mrs. Javier terkekeh sebelum menggeleng pelan.

"Dia mengurus cabang barunya di Gorgia sejak satu bulan lalu" jelasnya

Woah. Sir Javier memang benar-benar perwujudan dari istilah workaholic.

"Naiklah. Dan selalu buka pintu kamarnya" suara Mrs. Javier menyadarkan ku. Dan aku mendapati jika kini aku telah sampai di ujung anak tangga menuju lantai dua rumahnya.

Dengan ragu aku mengangguk lalu mulai berjalan menaiki anak tangga nya dengan langkah tak sabaran.

Astaga, mungkin sudah lebih dari 1 bulan aku tak bertemu dengan gadisku. Dan wajar jika rindu ini sedikit membuat ku gila.

*toktoktok*

Kembali aku mengetuk sebuah pintu terdepan yang ku temui di lantai dua ini dengan tergesa berharap seseorang di dalamnya segera ku temui dan mengobati rasa rinduku.

“masuk saja, Mom. pintunya tak ku kunci”

teriak seseorang dari balik pintu membuatku sedikit terkekeh sebelum benar-benar memutar knop pintunya dan melangkah masuk.

Seperti apa titah Mrs. Javier sebelumnya, aku membiarkan pintu di belakangku tetap terbuka saat aku berjalan perlahan menuju Vanilla yang tengah berbaring memunggungiku di ranjangnya dengan croptop putih ketat yang sedikit memperlihatkan kulit pinggangnya. Dan ia terlihat sangat sibuk dengan ponselnya.

Damn! She is kinda hot!

Mom? Sudah ku katakan aku tak menyukai susu coklat. jangan paksa aku. Aku akan turun hanya jika gelasku terisi susu vanilla” rengek Vanilla tanpa membalikan badannya sedikitpun.

Aku terkekeh pelan. how’s cute she is.

Dengan begitu aku ikut membaringkan tubuhku di sampingnya dan berharap ia segera menyadari kehadiranku. Namun sepertinya tidak-belum.

“tumben Mom ingin tidur siang bersama ku?” tambahnya lagi.

Ya Tuhan, sebenarnya apa yang ia lihat di ponselnya hingga ia sama sekali belum menyadariku?

aku kembali terkekeh sebelum menarik pinggangnya cepat hingga tubuhnya menabrak dada bidang ku.

“what the... Mom!” pekik Vanilla saat menyadari tindakan ku lalu dengan cepat ia berbalik.

Dan ia kemudian menatap ku sangat amat horror.

Aku hanya menampilkan senyum bodohku saat melihat kedua pipinya yang mendadak merona.

ALTER EGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang