05

1.3K 164 0
                                    

HwaYoung dan Chan sudah berada di perpus yang sangat sepi karena sekarang jam istirahat.

"Ayo kita cari buku pelajan untuk hari ini dulu." Kata HwaYoung. Ia masih berpura pura tidak mengenalinya.

HwaYoung memeilih beberapa buku dan BangChan mulai melihat lihat isi bukunya. Tak sadar, HwaYoung memperhatikan muka BangChan

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanya BangChan

"Ah ti..tdak, kau hanya mirip dengan orang yang ku kenal. Ayo kita cari buku yang lain."

HwaYoung ingin berjalan ke rak buku yang lain. Namun tangannya ditahan oleh BangChan

"Aku memang orang yang kau tolong kemarin." Kata BangChan

Mata HwaYoung membulat, kaget BangChan menahan tangannya dan karena BangChan menampakkan senyum di wajahnya

"Hhh aku kira aku salah orang atau semacamnya."

"Tentu tidak. Hmm kau menutup bekas gigitanku dengan foundation?" BangChan melihat tangan HwaYounh

"Ya, karena kalau tidak, pasti banyak yang akan bertanya dan identitasmu akan terungkap."

"Benar juga. Ah maaf." BangChan melepaskan genggaman tangannya

"Haha, eh ngomong ngomong, kenapa kau pindah sekolah?"

"Hmm aku tidak aman di sekolah yang lama, jadi aku dipindahkan. Sekalian saja aku memilih sekolah ini karena penolongku ada disini juga."

"Haha, aku hanya menologmu sekali, kenapa kau mengistmewakanku seperti ini hah?"

"Kalau kau tidak menologku kemarin. Mungkin sekarang aku sudah mati."

"Wah parah juga."

BangChan mengangguk

"Tunggu, sekarang kita satu kelas. Apa aku harus tetap berpura pura tidak mengenalmu?"

"Tentu saja tidak. Hanya saja rahasiakan kau menolongku kemarin. Aku begini karena ada alasannya HwaYoung. Tapi aku tidak bisa memberi tahumu sekarang."

"Hmm BangChan kau membuatku penasaran. Tapi yasudahlah."

"Eh tinggal satu buku lagi. mana ya? Nah ini dia." HwaYoung memberi buku yang terakhir

"Oke semuanya ada delapan buku?"

"Yap. Betul"

HwaYoung dan BangChan menaruh buku ke kelas

"Chan, masih ada sepuluh menit lagi sebelum masuk. Kau mau ikut ke kantin?"

"Hmm boleh?"

"Tapi sebentar."

"Apa lagi sekarang?"

"Wajahmu sangat dingin saat perkenalan tadi pagi. Bisakah kau mengubahnya sedikit?"

"Ah begitu. Aku memang seperti itu di lingkungan yang baru. Tapi akan aku coba."

"Baiklah. Ayo ke kantin."




"HwaYoung sini." Panggil Minho

"Itu BangChan kan? anak baru itu?" Bisik Jisung

"Well, sepertinya kita akan satu meja dengannya." Yena

HwaYoung mengajak BangChan bergabung

"Wohoo siapa yang kau ajak ini HwaYoung. BangChan ya kan?" Yena

"Yap kau benar." HwaYoung

"Ah mungkin tadi pagi aku terlalu dingin. Nama kalian Siapa?"

"Wah, baru tadi kalian ke perpus berdua dan sekarang BangChan terlihat lebih hangat dari yang tadi pagi. Apa yang HwaYoung lakukan kepadamu?" Jisung

"Pasti kau dimarahi atau diberi semacam argumen?" Kata Yena

"Yaa semacam itulah."

"Sudah ku duga" Yena

HwaYoung hanya terkekeh mendengarnya

"Oh ya namaku Yena."

"Aku Jisung"

"Aku Minho."

"Ok, senang berkenalan dengan kalian."

"Ya, kami juga. Kalau begitu, kamu boleh bergabung dengan kami. Itupun kalau kamu mau." Ajak Minho

"Aku setuju." HwaYoung

"Kau vampire kan? aku senang mendapat teman vampire tapi tadi pagi kau cukup dingin. Aku sempat takut haha." Yena

"Ah, maafkan aku. Aku hanya tak terbiasa di lingkungan baru."

"Santai saja Chan." Jisung

Mereka lanjut berbincang dan makan sebelum bel masuk berbunyi.


⛅⛅⛅

Sacrifice [BangChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang