17

667 71 3
                                    

Beberapa tahun berlalu. Jisung kuliah di luar kota mengambil jurusan manajemen, Minho kuliah di Jepang mengambil teknik kimia, Yena dan HwaYoung kuliah di kampus yayasan SMA nya dulu. Yena mengambil jurusan seni rupa dan HwaYoung mengambil jurusan sastra, sedangkan BangChan sudah lulus dengan cumlaude dan sekarang ia bekerja di perusahaan keluarganya.



HwaYoung sedang mengetik novelnya dan sekarang ia sedang berada di sebuah café. Hpnya berbunyi.

"Hallo Chan?"

'Hallo sayang, kamu dimana?'

"Aku lagi di café yang biasa Chan."

'Ok. Aku ke sana ya. Jangan kemana mana.'

"Hahaha emangnya aku mau kemana? Ok aku tunggu."

HwaYoung tertawa dan memutuskan sambungan teleponnya.


Tak lama kemudian, BangChan datang.

"Hai HwaYoung."

"Hai sayang. Lagi jam istirahat?"

"Yups, mana mungkin aku keluar di luar jam istirahat."

"Haha iya iya aku percaya."

Pramu saji datang dan membawa menu pesanan HwaYoung

"Selamat menikmati."

"Terimakasih."

"Aku tau kamu pasti lapar Chan. Jadi aku pesankan menu kesukaanmu." HwaYoung

"Ya, kamu memang sangat mengenalku."

"Tentu saja Chan. Kita sudah pacaran hampir empat tahun."

"Wah ternyata kita lama juga ya."

"Ya, aku juga ga nyangka kita akan sejauh ini." HwaYoung

"Oh ya bagaimana  wisudamu? Sudah tahu kapan?"

"Aku wisuda dua minggu lagi Chan."

"Wah, selamat kalau begitu. Apa yang akan kamu lakukan kedepannya?"

"Aku mungkin akan melanjutkan menulis novel Chan. Kau tahu kan, aku sudah menerbitkan dua novel sebelumnya? Aku hanya ingin fokus dulu menjadi penulis."

"Ya, kamu memang anak yang suka menulis dan berdedikasi untuk karya tulismu."

"Begitulah. Kalau kamu bagaimana?"

"Aku masih sangat sangat baru dan masih harus banyak belajar di perusahaan supaya aku bisa menggantikan papa nanti."

"Tidak apa apa. Semuanya harus pelan pelan untuk mencapai sesuatu. Yang penting kamu harus semangat dan jangan mudah menyerah Chan. Aku akan selalu mendukungmu."

"Terimakasih. Kau selalu mendukungku dari dulu." Chan tersenyum tulus

"Itu harus Chan." HwaYoung membalas senyumannya.

Mereka melanjutkan makan sampai selesai.


"Aku masih punya waktu setengah jam sebelum ke kantor. Kau mau jalan jalan denganku?" Tawar Chan

"Ayo. Kita jalan jalan ke taman di dekat sini saja."

"Baiklah."

HwaYoung menaruh laptopnya ke dalam mobil dan langsung menghampiri BangChan

BangChan meraih tangan HwaYoung dan menggenggamnya. Mereka bergandengan tangan sembari berjalan jalan di taman

"Chan, aku mau eskrim."

Mata BangChan membulat

"Bukannya kau habis makan?"

"Kan ini hanya eskrim. Bukan pizza atau roti." HwaYoung cemberut

"Iya iya, jangan cemberut dong."

"Habisnya."

"Iya iya Ayo."

"Yeay."

"Aku mau eskrim choco cookies nya dua."

"Aku hanya mau satu Chan." Protes HwaYoung

"Yang satunya untukku haha."

"Ini pesanannya."

"Terimakasih.

"Huu. Ternyata kau mau juga."

"Tentu saja. Aku hanya menggodamu tadi."

"Dasar Chan. Kau selalu saja begitu."

Mereka memakan eskrim di bangku taman sampai waktu Chan kembali ke kantor.

⛅⛅⛅

Sacrifice [BangChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang