07

1.1K 136 2
                                    

Sekarang tiba pelajaran seni rupa. Hari ini semuanya praktek menjahit di kain perca. Tentu saja anak laki laki banyak yang mengeluh.

"Karena ulangan kemarin Yena mendapatkan nilai tertinggi di kelas, Yena boleh memilih anggota kelompoknya sendiri." Kata Ibu Lee

"Yes, baik bu."

"Silahkan. Anggotanya lima orang ya."

"Baik bu. kalau begtu aku memilih HwaYoung, Minho, Jisung dan hmm BangChan"

"Oke, pas lima orang. Yang lain ibu tentukan ya, dan langsung duduk membentuk kelompoknya."

Kelompok Yena membentuk kelompok.

"Wah, untung aku berteman denganmu Yena." Minho

"Kau berhutang minuman soda padaku Minho."

"Yah mengapa begtu?" Keluh Minhi

"Aku sudah menyelamatkanmu haha."

"Ya ya ya baiklah."


"Semuanya, dengarkan. Buat motif bunga apapun yang kalian suka. Satu kelompok membuat dua bunga dengan kain yang berbeda. Karena masih banyak yang belum bisa, ibu harap, kalian saling membantu."

"Baik Bu." Sahut anak anak kelas


"BangChan, apa kau bisa menjahit?" Tanya Yena

"Hmm sepertinya tidak."

"Oh ya maafkan aku, itu pertanyaan bodoh. Kalau begitu, HwaYoung akan menbantumu." Yena

"Bagaimana dengan kami?" Jisung

"Tentu saja denganku." Yena

"HwaYoung, bantulah kami ya. Kami takut dimarahi oleh Yena." Ucap Jisung

"Hahaha Jisung mukamu sangat memelas. Tenang saja Yena tidak akan memarahi kalian." HwaYoung

"Apakah Yena segalak itu?" BangChan berbsik kepada HwaYoung

"Kau aka melihatnya sendiri nanti." HwaYoung

"Sudah, sudah, ayo kerjakan. Kalau kalian ribut terus kapan mau selesai." Yena

Jisung dan Minho mulai saling membantu sedangkan Yena mengamati keduanya.

"Nah iya sepert itu, bagus."

"Chan, aku akan memulainya dan kamu akan melajutkannya ok?"

"Ok."

HwaYoung membuat pola bunga tulip dengan hati hati. BangChan memperhatikan bagaimana HwaYoung membuat polanya. Tapi fokus BangChan teralihkan, ia menatap wajah HwaYoung yang sangat serius dengan jahitannya.

"Hei hei, perhatikan jahitannya, bukan orang yang menjahitnya." Sindir Yena

Minho dan Jisung langsung melihat ke arah BangChan diikuti HwaYoung

"Tenang saja, aku memperhatikan jahitannya juga kok." BangChan

"Hei kalian lanjutkanlah perkerjan kalian." Yena memarahi Jisung dan Minho

Memang tidak ada yang menandingi ketegasan Yena saat praktik seperti ini

"Kau benar, dia sangat galak." Bisik BangChan

"Hahaha, dia memang seperti itu biarkan saja. Nah ini aku selesai membuat polanya. Sekarang kau yang lanjutkan."

BangChan mengambil kain dan benang jahit dari HwaYoung.

"Bukan Chan, yang benar seperti ini lalu kau tarik perlahan benangnya." Sesekali HwaYoung mengajari BangChan

"Waktu kalian tinggal sepuluh menit lagi." Kata Ibu Lee

Yena menghampiri HwaYoung dan BangChan

"Sedikit lagi Yena." Kata HwaYoung

"Lumayan bagus untuk seorang pemula."

Setelah pelajaran selesai, mereka pergi ke kantin untuk istirahat.

⛅⛅⛅

Hallo readers.. mungkin part ini bener bener biasa aja karena belum muncul konflik atau sejenisnya hehehe

Detep ikutin kisah Hwayoung dan si vampire BangChan yaaaaa ❤

Salam, Devina😙

Sacrifice [BangChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang