40

526 47 0
                                    

Para orang tua datang ke villa. Tadi pagi, Chan dan HwaYoung yang langsung menelpon.

"Hoooo lihat ini, kamu berhasil melewatinya sayang." Mama HwaYoung memeluk HwaYoung

"Tentu saja aku berhasil ma." Jawab HwaYoung.

Papa HwaYoung hanya memeluk putrinya erat.

"Welcome to family sayang." Kata Mama BangChan.

"Mereka belum menikah ma." Kata Papa BangChan.

"Ya kan sebentar lagi Papa." Mama BangChan menyenggol lengan suaminya.

Semuanya tertawa.

"Jadi, mau minggu depan atau lusa?" Mama BangChan

"Apanya?" Tanya HwaYoung polos

"Ya pernikahan kalian. Apalagi?"

"Apa?! Kapan..."

"BangChan yang mengurusnya." Mama HwaYoung

HwaYoung langsung melirik BangChan.

"You're welcome babe."

"Aaaaaah selalu saja membuat kejutan."

Chan hanya mengusak rambut HwaYoung.




Setelah para orang tua pulang, Yena dan Woojin juga pamit pulang.

"Terimakasih Kak Woojin yang sudah menjadi dokterku."

"Sama sama HwaYoung. Sekali lagi selamat ya."

HwaYoung mengangguk dan Chan berjabat tangan dengan Woojin.

"Hei kalian tau? Feeling ku tidak pernah salah. Kalian memang berjodoh. Semoga kalian diberi kelancaran sampai hari pernikahan ya." Yena.

"Terimakasih Yena. Kau selalu ada untukku." HwaYoung memeluk Yena.

"Sama sama HwaYouuuung."

"Dan untukmu Chan, awas kalau kau membuat HwaYoubg menangis." Yena mengacungkan tinjunya.

"Wowoow tenang saja yena. Kau bisa memegang omonganku."

HwaYoung terkekeh melihat Yena dan Chan.



"Ok HwaYoung, karena kamu minggu depan menikah, kamu tidak boleh keluar sendiri.Ok?" Hannah

"Baik kak."

"Ah ya, untuk design wedding sebenarnya sudah di pilih oleh Chan. Tinggal cincin dan gaun pengantin yang memang belum dipilih."

"Aku berniat besok akan keluar untuk memilih cincin dan gaun untuk HwaYoung." Kata Chan

"Baguslah. Lebih cepat lebih baik. Ah ya satu lagi. Aku akan pergi menemui client ku di pusat kota. Kalian baik baik ya di sini."

"Ayolah kak, kami bukan anak kecil." Kata BangChan

"Hmmm benarkan begitu HwaYoung?."

"Hmm mungkin kak. Hahahaha"

"Hahaha baiklah, aku pergi dulu ya." Hannah







HwaYoung dan BangChan sedang duduk di sofa sambil menonton tv.

"Kenapa hmm? Kenapa kamu melihatku seperti itu?" Tanya Chan.

"Terimakasih banyak kamu telah berada disisiku Chan." HwaYoung tersenyum tulus.

"Wanna hug?" Chan membuka tangannya lebar.

HwaYoung memeluknya  Erat.

"Terimakasih juga sayang." Kata BangChan

HwaYoung mengangguk dalam pelukannya.

"Oh ya, konsep apa yang akan dipakai untuk pernikahan kita?" Tanya HwaYoung sambil melepas pelukannya.

"Hmmm surprise?"

"Aaaah ayolahhhh"

"Aku tidak begitu yakin kalau kamu akan menyukainya.."

"Coba saja..."

"Aku memakai konsep disini.. hehe."

"Hah? Villa ini?" HwaYoung kaget.

"Pantai.."

HwaYoung tersenyum.

"Aku suka."

"Yang benar??? Tadi kamu tampak kaget sekali."

"Ya kamu bilang disini Chan. Aku pikir benar benar di dalam sini."

"Hahaha kalau Villa ini khusus keluarga dan teman dekat saja.."

"Baiklah.. aku suka pantai ini. Banyak sekali kenangan disini. Hehe."

"Syukurlah kalau begitu." Chan mengusak rambut HwaYoung.

"Oh ya Chan.."

"Ya?"

"Aku lapar."

"Hahaha oke aku akan memasak untukmu."

"Apa kamu bisa?"

"Hai hei aku juga bisa masak tahu." Kata Chan

"Coba buktikan."

"Oke tunggu disini selagi aku masak."

HwaYoung memperhatikan BangChan yang sedang memasak sampai masakannya jadi.

"Ini babe."

HwaYoung mencoba makanannya. BangChan membuat pancake.

"Hmph!" HwaYoung memekik.

"Kenapa kenapa?" BangChan panik.

"Enak kok hehehhe"

"Aaaah jantungku."

"Hahaha jangan berlebihan Chaaaaan"

"Aaaa tidaaaak"

"Huahahha"



💐💐💐

Sacrifice [BangChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang