02

1.8K 195 2
                                    

HwaYoung sedang memasukan buku dan alat tulisnya ke dalam tas.

"Hey apa kalian mau ikut?" Minho menghampiri meja HwaYoung dan Yena

"Kemana?" Yena

"Didekat stasiun ada café baru. Sekarang sedang ada promo, jadi aku dan Minho ingin pergi kesana." Jisung

"Wah, boleh boleh. Kau ikut juga ya HwaYoung." Ajak Yena

"Boleh, aku ingin makan banyak nanti hahaha."

"Yasudah ayo kita berangkat." Minho

"Ayoo."

Sesampainya di café, mereka langsung memesan minuman dan cake yang tersedia.

Sesekali mereka berbincang sampai menertawai Jisung yang tersedak karena makan sambil bicara.

"Han Jisung. Telan dulu makananmu baru tertawa." HwaYoung

"Uhuk..ukh."

"Kau ini selalu saja." Kata Minho sambil menepuk nepuk punggung Jisung

"Hahaha lihat mukamu itu Jisung, sangat lucu." Ledek Yena

Setelah mereka selesai makan di café itu, mereka langsung berpencar untuk pulang.

Rumah HwaYoung dari café tadi tidak terlalu jauh. Hanya membutuhkan waktu lima belas menit jalan kaki untuk mencapai rumahnya.

Saat HwaYoung melewati sebuah taman yang cukup sepi, HwaYoung mendengar suara erangan

"Hua, suara apa itu? apa hantu? Ah tapi hantu tidak mungkin ada siang siang." HwaYoung bermonolog sendiri

HwaYoung memilih untuk melanjutkan perjalanannya namun langkahnya terhenti saat mendengar suara tadi merintih meminta tolong.

"Siapa itu?"

"To..tolong..aku."

HwaYoung langsung mendekati sumber suara. Ia kaget saat melihat seorang laki laki bersender ke tembok dengan banyak lebam di mukanya serta memgangi perutnya.

"Astaga, siapa yang melakukan ini?" HwaYoung langsung mendekati laki laki itu

"Tol.."

"Iya aku akan menolongmu, sebentar aku akan menelpon ambulance."

"Darah."

"Ah sial Hp ku mati. Apa? Darah?"

"Aku seorang vampire."

Mata HwaYoung membulat. Otaknya langsung berputar. Ia ingat perkataan Yena. Seorang vampire yang sedang sekarat, hanya bisa ditolong dengan meminum darah manusia.

HwaYoung memperhatikan lelaki di hadapannya ini. Mukanya sangat berantakan sekali dipenuhi lebam. Ia tidak tega membiarkan laki laki ini mati. Tapi, ia juga takut kalau kalau darahnya dihisap sampai habis.

"T..tapi jangan ubah aku menjadi vampire ya?"

Laki laki itu mengangguk karena sudah terlalu lemah untuk berbicara

"Ah ini, aku tidak bisa memebiarkanmu mati."

HwaYoung mendekatkan tangannya ke depan mulut laki laki itu dan memejamkan mata.

Dua gigi tajam menembus kulitnya. HwaYoung menggigit bibir menahan hisapan vampire itu bagaikan diambil darahnya dengan suntikan.

Namun, beberapa detik kemudian, HwaYoung kehilangan kesadaran dan pingsan.

⛅⛅⛅

Sacrifice [BangChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang