Hari ini hari pernikahan Yena dan Felix. HwaYoung, BangChan, Minho dan Jisung sudah datang sebelum upacara pernikahan dilangsungkan.
HwaYoung pergi ke ruangan pengantin perempuan.
"HwaYooooung. Bagaimana penampilanku?"
"Huaaa kamu cantik sekaliiiii."
"Hahaha terimakasiiiih."
"Ah aku terharu. Sahabatku sudah menjadi pengantin sekarang." HwaYoung menyeka matanya
"Aaaa nanti kau juga akan menjadi pengantin HwaYouuuung."
"Iya, doakan saja ya. Yasudah kalau begitu, aku dan yang lain menunggu di luar ya. Semoga semuanya berjalan lancar."
"Ya HwaYoung terimaksaiiiih."
"Sama sama Yena."
HwaYoung menuju ke tempat para undangan dan menemui Chan dan yang lainnya.
"Sudah sayang?" Tanya Chan.
"Sudah, Yena sangat sangat bahagia."
"Pastinya dia sangat sangat bahagia." Jisung
"Tidak terasa dia sudah mau menikah." Minho
Upacara akan dimulai. Semua para undangan berdiri, Felix berdiri dengan gagahnya di altar menunggu Yena datang.
Yena berjalan dengan gaun putihnya, cantik sekali. Ia menggandeng ayahnya yang mengantarnya ke altar.
Setelah sampai di altar, mereka mengucap janji suci yang akan mengikat mereka di hubungan yang abadi.
HwaaYoung lagi lagi terharu dan menyeka matanya. Semua para undangan bertepuk tangan dan menyelamati Yena dan Felix yang sudah sah menjadi suami istri.
Acara selanjutnya adalah acara lempar bunga. Semua para undangan yang masih belum menikah berkumpul di depan pengantin, termasuk Yena, BangChan, Minho dan Jisung.
Yena membelakangi para undangan dan bersiap siap melempar bunga. HwaYoung sudah pasrah karena ia berada di barisan tengah dan agak tertutup dengan orang yang ada di depannya.
Yena melempar bunganya. Semua tangan keatas. HwaYoung tidak dapat dan hap.
BangChan mendapatkannya. Semua orang bertepuk tangan saat BangChan memberikan bunganya kepada HwaYoung.
"Selamat anak muda, semua orang percaya bahwa yang menangkap bucket bunga pengantin wanita, orang itu akan menyusul menikah secepatnya." Kata seorang nenek
BangChan dan HwaYoung hanya tersenyum dan berterimakasih
"Selamat untuk kalian, kami menunggu kabar gembiranya." Yena berteriak
Minho dan Jisung jadi membercandakan mereka dan bilang mereka akan menunggu kabar baiknya.
Setelah pestanya selesai. Chan mengantar HwaYoung pulang ke rumahnya.
"Kau mau beli makan dulu?" Tanya Chan
"Boleh. Aku mau chicken mozarella Chan."
"Baiklah."
Chan membeli makanan kesukaan HwaYoung itu dan kembali ke mobil
"Terimakasih Chan. Aku menyayangimu."
"Ya, sama sama."
Chan memandangi HwaYoung yang beberapakali mencium bucket bunga yang mereka dapat tadi. Bukan Senyum yang terpancar, namun tatapan sendu yang Chan perlihatkan.
"Ayo pulaaaang." Kata Chan sembari mencairkan rasa sendu di hatinya
"Ayoooo."
Chan terkekeh melihat HwaYoung
HwaYoung dan Chan sampai di depan rumah HwaYoung.
"Haaah sudah sampai. Baiklah kalau begitu terimakasih sayang."
"Aku tidak bisa Young." Kata Chan pelan sambil menatap stir mobilnya
"Hah? Apa yang tidak bisa Chan?"
"Kamu pantas mendapatkan seseorang yang bisa membahagiakanmu. Menikah denganmu, dan tentu saja manusia."
HwaYoung kaget. Sangat kaget..
⛅⛅⛅
Halooo semuanyaa, gimana? Apa kalian suka sama ceritanya????
Ayo dong kasih aku semangat biar makin semangat lanjutin ceritanyaaa hehehehe 😁
-Devin-
![](https://img.wattpad.com/cover/182397257-288-k544672.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice [BangChan]
FanfictionAku manusia, kamu vampire. Kita berbeda dan tidak bisa bersatu. Yang aku punya hanya Cinta dan Pengorbanan. let's enjoy this story💐