23

563 58 0
                                    

HwaYoung dan BangChan sedang berjalan jalan. Mereka menyisiri jalan dan melihat lihat toko di sepanjang jalan. Tangan mereka saling bergandengan.

HwaYoung terhenti di toko yang manekinnya mengenakan gaun pengantin. BangChan menoleh dan melihat HwaYoung yang menatap gaun itu sambil tersenyum.

"Kenapa hmm? Kau ingin memakainya?" Tanya Chan

"Ya, suatu hari nanti."

BangChan hanya terkekeh dan mengusak rambut HwaYoung.

"Dan mungkin aku hanya akan memakainya saat kamu yang berdiri di sampingku." HwaYoung menoleh ke Chan

BangChan terdiam

"Hei kenapa diam begitu? Ayo jalan lagi." HwaYoung menjentikkan jarinya di depan muka BangChan dan menarik tangan pria itu.

Mereka berjalan lagi.

"HwaYoung."

"Hmm?" HwaYoung menoleh

"Apa yag kamu pikirkan tentang kita?"

"Kita?"

"Ya, Kita"

"Kita? Hmm ya kita itu aku dan kamu. Kita saling sayang dan kita sudah berpacaran dari jaman SMA hehe, Iya kan?"

"Hmm tentang perbedaan kita?"

"Chan, sebenarnya apa yang ignin kamu katakan?"

BangChan menatap HwaYoung sendu.

"Chan.. kenapa? Ke café yuk. Kita mengobrol sambil minum."

HwaYoung dan BangChan masuk ke café dan membeli munuman.

"Oke sekarang ceritakan apa yang ingin kamu bicarakan." Kata HwaYoung lembut

Chan menatap mata HwaYoung dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Aku tau kamu pasti ingin menikah suatu hari nanti. Aku tau kita sudah lama pacaran. Kita sudah saling kenal, saling sayang. Tapi satu yang masih mengganjal di batinku Young. Kita berbeda. Maafkan aku."

"Tidak usah minta maaf Chan. Kamu tidak salah. Masalah perbedaan kita, aku siap kalau aku berubah jadi vampire. Orang tuaku juga sudah setuju Chan. Jadi kamu tidak usah khawatir."

Chan menatap HwaYoung. HwaYoung hanya tersenyum tulus

"Aku yang tidak siap kalau nanti aku harus kehilangan kamu."

"Ya kamu jangan berpikiran seperti itu Chan. Kalau sebelum dijalankan  saja kamu sudah berpikiran seperti ini, bagaimana nanti?"

"Aku sangat menyayangimu HwaYoung. Aku.. aku takut."

"Chan.. aku juga takut. Sama takutnya denganmu. Tapi aku kuat, aku jamin itu. Aku tau mungkin kamu belum siap Chan. Tenang aja, aku bisa menunggu. Semua keputusan kapan, itu ada di tanganmu. Tenang saja. I'll be waiting for you."

Chan menatap HwaYoung

"Young I'm so sorry. Aku jadi pengecut gini. Oke aku akan coba memikirkanya."

"Iya Chan, sudahlah, tidak perlu minta maaf terus. Yang perlu kamu tau itu satu."

"Apa"

"I love you."

Chan tersenyum dan mengangguk.

"Iya Young, love you too."

Sehabis itu, mereka kembali berjalan jalan lagi.

"Chan Chan lihatlah, temboknya lucu, digambar gambar. Kreatif."

Chan tidak merespon

"Ih Chan, temboknya lucuuu, mengapa kau malah menatapku?"

"Mana mana?"

"Ituuuu."

"Iya iya lucuu."

"Terserah Chan, aku ngambek."

"Kamu betul betul ngambek?"

HwaYoung tidak menjawab dan langsung jalan meninggalkan Chan

"Ayolaaah aku hanya bercanda." Chan memeluk HwaYoung dari belakang

"Chan ih, aku malu dilihat orang orang."

"Biar saja."

"Chan.. Lepasin dong."

"Gamau."

"Chan.."

"Iya iya. Hahaha yuk jalan lagi." Chan menggenggam tangan HwaYoung

HwaYoung menggelengkan kepalanya sambil terkekeh karena tingkah laku BangChan dan membalas genggaman tangannya.

⛅⛅⛅

Sacrifice [BangChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang