BangChan dan Hyunjin diam sesaat.
"Hmm maaf, tapi apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Hyunjin
"Oh ya, apa kau pacar HwaYoung." BangChan to the point, namun malah terdengar aneh.
Hyunjin membulatkan mata. "Oh bukan bukan. Aku temannya. Kami baru saja kenal beberapa hari yang lalu."
"Hhhh syukurlah. Maaf pertanyaanku aneh sekali. Aku hanya ingin memastikannya langsung."
"Haha, ya ya. Kau pacarnya atau apa?"
"Hmm sebenarnya aku..." BangChan menceritakan singkat kisahnya sampai ia bisa sampai disini ke Hyunjin.
"Ah jadi begitu. Pantas saja HwaYoung berlibur sendiri. Ya tidak terlalu masuk akal kan? liburan sendiri di tempat yang baru pertama kali ia datangi kecuali ada sesuatu."
"Ya begitulah. Oh ya, kau tahu dimana ia tinggal sekarang?" Tanya BangChan
"Tentu saja. Dan aku menyarankan kau supaya kau langsung menemuinya."
"Pasti."
Hyunjin memberikan alamat tempat tinggal HwaYoung sekaligus nomor ponselnya kalau kalau BangChan butuh bantuan.
BangChan mencari rumah dengan pohon maple di halaman depannya. Sekitar dua rumah dari sini ia bisa melihat rumah yang di deskripsikan Hyunjin.
"Hei nak, kau sedang mencar sesuatu?" Tanya Nenek yang kebetulan sedang berjalan ke arah rumahnya.
"Oh, permisi, aku sedang mencari rumah yang sedang di sewa seorang wanita bernama HwaYoung."
"Kau temannya?"
"Ya begitulah Nek."
"Apa kau vampire?"
"Ya aku vampire."
"Hmm rumah yang ada pohon maplenya itu rumahnya. Aku yang menyewakan rumah itu padanya. Sana kau langsung kunjungi. Hari harinya mungkn berat untuk melupakanmu." Kata Nenek sambil menepuk pundak BangChan dan langsung mendahuluinya.
BangChan tercengang. "Aku tidak akan mengecewakannya lagi Nek."
"Bagus."
BangChan langsung menuju rumah kecil itu. Ia mempersiapkan hati untuk menemui cintanya itu. rasa rindunya makin menggunung saat ia tahu ia akan bertemu dengan HwaYoung.
BangChan mengangkat tangannya dan mengetuk pintu.
HwaYoung yang mendengar ketukan pintu langsung ke depan dan membuka pintu.
"Ya, tunggu sebentar."
HwaYoung meraih kenop pintu dan membuka pintu. Senyumnya memudar saat melihat siapa yang ada di depan pintu rumahnya. Badannya kaku dan napasnya tercekat.
BangChan pun sama. Ia hanya memandangi HwaYoung. Ia sangat rindu dengannya.
"H.. hai HwaYoung."
"H..hai."
"Maaf aku lama. Seharusnya saat aku tidak bisa menghubungimu, aku langsung menemuimu. Mencarimu. Maaf." Pandangan BangChan meredup
"C..Chan, ini benar dirimu?"
Chan mengangguk.
HwaYoung mengangkat tangannya ragu dan mendekatkan jemarinya ke wajah BangChan. BangChan meraihnya dan menempelkannya ke pipinya.
HwaYoung tidak bisa menahan tangisnya dan langsung memeluk Chan dengan erat. Ia tidak ingin kehilangan BangChan seperti yang ia impikan. BangChan membalas pelukan HwaYoung sama eratnya.
"I'm so sorry HwaYoung."
"Aku juga minta maaf Chan. Aku pikir dengan aku menghilang dan berada disini, aku akan melupakanmu. Namun bayanganmu selalu bersamaku sampai aku ingin mati rasanya."
"Please jangan berbicara seperti itu. Semua salahku."
HwaYoung melepaskan pelukannya.
"Ah ayo masuk, kita bicara di dalam."
Mereka duduk di sofa.
"HwaYoung. Bisakah aku mengulang semua? Aku tidak ingin menyerah seperti pengecut. Aku akan berjuang bersamamu sampai kita bisa menghabiskan hidup bersama."
Lagi lagi air mata HwaYoung keluar. Tidak menyangka apa yang ia dengar.
"Is this real?"
"Ya, ini semua nyata. Aku mencintamu Hwayoung. Aku akan berjuang bersamamu. Mungkin rasanya seperti tidak tahu malu setelah membuatmu sesakit ini. Namun semua keputusan berada di tanganmu HwaYoung. Kalaupun kau tidak ingin bersamaku dan ingin membenciku. Aku sudah siap."
"Tolong jangan bicara begitu Chan. Aku tidak sanggup membayangkan kalau aku membencimu. Tentu saja keputusanku masih sama. Aku akan selalu bersamamu. Aku masih mengambil keputusan kalau aku akan mengubah diriku menjadi vampire."
"Terimakasih HwaYoung. Aku akan selalu menjagamu dan membahagiakanmu."
⛅⛅⛅
Lanjuuut???
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice [BangChan]
FanfictionAku manusia, kamu vampire. Kita berbeda dan tidak bisa bersatu. Yang aku punya hanya Cinta dan Pengorbanan. let's enjoy this story💐