27

473 49 0
                                    

BangChan belum bisa tidur, matanya masih susah untuk diajak beristirahat. Akhirnya Chan mengambil hpnya dan mulai mencari nama HwaYoung.

Tidak bisa dipungkiri bahwa ia sangat merasa bersalah dan di lubuk hatinya yang paling dalam, perasaannya terhadap HwaYoung masih tetap sama.

Chan sempat ragu. Namun akhirnya ia menekan tombol hijau di hpnya. Nada sambung terdengar, namun beberapa saat kemudian, ternyata nomornya tidak aktif.

BangChan kecewa. Tidak biasanya HwaYoung menonaktifkan hpnya. Tapi Chan juga tidak bisa menyalahkan HwaYoung kalau misalkan HwaYoung tidak mkau berhubungan lagi dengannya.






HwaYoung terbangun. Badannya lumayan enteng setelah bangun karena kemarin ia habis beres beres.

HwaYoung membuka gorden kamarnya. Ia langsung bisa melihat pemandangan daun pohon mapel berguguran dengan warna oranye dan merahnya. HwaYoung tersenyum, terbesit pemikiran bahwa semuanya akan lebih indah jika ada BangChan disampingnya. Namun ia sadar, tujuannya ke London adalah untuk menenangkan pikirannya dan bersantai. Mungkin juga untuk melupakan perasaannya terhadap BangChan.

HwaYoung keluar untuk membeli roti untuk sarapan dan untuk stok beberapa hari kedepan. HwaYoung melewati rumah nenek.

"HwaYoung."

"Oh, pagi nek."

"Mau kemana kamu?"

"Aku mau membeli roti untuk sarapan dan stok beberapa hari kedepan nek."

"Ah, ayo untuk hari ini kamu sarapan bersamaku dan suamiku saja."

"Tidak usah nek tidak apa apa."

"Hei tidak ada penolakan. Ayo ayo." Nenek menghampiri HwaYoung dan mengajaknya untuk sarapan bersama.

"Gerald, HwaYoung akan sarapan bersama kita pagi ini." Kata Nenek

Orang yang dipanggil gerald yang tidak lain adalah suami nenek datang ke ruang makan.

"Oh, kamu yang kemarin menyewa rumah kecil kami?"

"Ya kek, namaku HwaYoung." HwaYoung menjabat tangan kakek

"Ya, santai saja. Anak kami sudah menikah semua, jadi kami hanya tinggal berdua. Jangan sungkan untuk datang kesini."

"Ya kek terimakasih."

HwaYoung sarapan bersama nenek dan kakek serta berbincang bincang.

"Ah, kami belum memberitahu, kami juga manusia. Sama sepertimu." Kata nenek

"Oh iya aku juga lupa bertanya nek. Hehe."

"Kenapa kamu ke London HwaYoung, apa ada alasan khusus?" Tanya kakek

"Hmm sebenarnya ada kek, nek."

HwaYoung menceritakan singkat tentag ceritanya dengan Chan.

"Sabar nak, sepertinya anak yang bernama Chan itu sangat menyayangimu dan tidak sanggup untuk kemungkinan terburuk nantinya." Nenek

"Mungkin begitu Nek. Aku juga belajar untuk mengerti dan ya mungkin membiasakan diri tanpanya."

"Yasudah kalau begitu. Tidak usah terlalu dipikirkan lagi. Kamu bersenang senang saja disini. Banyak yang bisa kamu lakukan di London kan? kamu harus semangat."

"Hehe iya kek. Terimakasih."


⛅⛅⛅

Sacrifice [BangChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang