HwaYoung membuka matanya perlahan. Ia mengerjap ngerjapkan matanya, untuk menyempurnakan penglihatan.
Setelah kesadarannya pulih sepenuhnya, ia melihat sekeliling. Ini bukanlah kamarnya. Dan pastilah ini bukanlah rumahnya.
HwaYoung mengingat kejadian beberapa waktu lalu. Ia menolong seorang vampire.
"Kau sudah sadar?"
HwaYoung menoleh ke arah pintu. Ada laki laki yang diyakininya adalah vampire yang ia tolong.
Yang berbeda hanyalah wajahnya yang pucat tertutup lebam sekarang sudah kembali normal. Lelaki itu menghampiri HwaYoung yang masih terduduk di kasur. Lelaki itu tinggi, berambut ikal dan berkulit putih pucat pastinya.
"Hei."
"Ah ya aku sudah sadar. Hmm apakah kau.."
"Yup, aku adalah orang yang kau tolong tadi siang."
"Tadi siang? Apa sekarang sudah malam?"
"Sudah. Kau pingsan terlalu lama, tapi itu bagus untuk mengembalikan kondisimu."
"Astaga, aku belum memberitahu orang tuaku."
"Mereka ada di ruang tengah, sedang berbincang dengan orang tuaku."
"Ah syukurlah. Tapi bagaimana kau tahu?"
"Aku tdak bodoh dan cukup bertanggung jawab untuk mengecek identitas orang yang menolongku."
"Ah begitu. Oh ya namaku HwaYoung siapa namamu?"
"Bangchan. Panggil saja Chan. Dan terimakasih banyak atas pertolonganmu."
"Sama sama Chan."
HwaYoung dan Chan keluar untuk menemui orang tua mereka
"Kamu sudah sadar nak?" Tanya mama HwaYoung
"Ya mah, aku sudah sadar."
"Terimakasih HwaYoung. Kamu sudah menolong anak kami." Kata papa Chan
"Iya sama sama Papa Chan."
Setelah semuanya berbincang, Keluarga HwaYoung pamit pulang.
"HwaYoung, bisa berbicara sebentar?"
"Kami tunggu di mobil ya nak." Papa HwaYoung
"Ada apa Chan?"
"Aku sangat berterimakasih atas pertolonganmu. Tapi bisakah aku minta tolong sekali lagi?"
"Minta tolong apa Chan?"
"Bisakah kau bepura pura tidak mengenalku? Berpura puralah kita tidak pernah bertemu."
"Hah? Memangnya kenapa?"
"Aku tidak bisa menjelaskannya padamu sekarang. Aku mohon."
"I..iya baiklah kalau itu maumu."
"Terimakasih HwaYoung."
"Sama sama Chan."
HwaYoung masuk ke dalam mobil dan pulang bersama kedua orang tuanya.
"Tindakanmu sangat berani HwaYoung mengapa kau seberani itu?" Tanya Papa HwaYoung
"Aku hanya tidak tega melihatnya sangat kesakitan pa. Lagipula tidak ada salahnya kan?"
"Kamu tidak takut kalau misalkan Chan itu bukan orang baik?" Tanya mama HwaYoung
"Entahlah ma, aku hanya yakin kalau dia orang baik saat itu dan untungnya dia benar benar bertanggung jawab."
"Iya mama juga bersyukur. Untunglah."
"Iya ma."
'Kenapa Chan bilang begitu ya? Paldahal kan ia tidak akan dikenakan hukuman karena aku lah yang setuju menolongnya. Ah biarlah, mungkin itu memang hal yang tidak harus aku ketahui lagipula aku mungkin memang tidak akan bertemu dengannya lagi.'
-HwaYoung-⛅⛅⛅
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice [BangChan]
Fiksi PenggemarAku manusia, kamu vampire. Kita berbeda dan tidak bisa bersatu. Yang aku punya hanya Cinta dan Pengorbanan. let's enjoy this story💐