14

758 80 4
                                    

Malam sudah tiba. Anak laki laki menyiapkan meja, kursi serta panggangan di halaman belakang yang menghadap pantai.

Sedangkan HwaYoung dan Yena menyiapkan bumbu, sayur dan daging yang akan mereka panggang.

"Apakah sudah selesai?" Tanya Jisung

"Ah ini, kau bisa membawa ini dan mulai memanggangnya. Kami akan membuat minuman." Jawab HwaYoung

Jisung membawa barbeque yang sudah siap di panggang

"HwaYoung, coba kau rasakan ini." Yena memberikan sendok untuk mencicipi minuman yang mereka buat

"Hmm coba tambahkan es dan air sedikit lagi. ini terlalu manis menurutku."

"Ok"

Setelah minumannya jadi, mereka membawanya ke halaman belakang. BangChan dan Minho sedang membakar barbequenya sedangkan Jisung sedang menata piring dan gelas

"Wah Chan, Minho, jangan sampai hangus." HwaYoung

"Tenang saja. Kalian hanya perlu duduk manis, sebentar lagi matang semua." Chan

Beberapa menit kemudian, barbeuenya matang dan mereka semua menyantapnya.

"Bagaimana? Enak kan?" Minho

"Ya, ini termasuk enak lah haha." Yena

"Eits, jangan lupa. Aku dan Yena lah yang membuat bumbunya." HwaYoung

"Aku dan Minho yang membakarnya. Jangan lupa juga dengan itu." Chan

"Aku yang menata piring dan gelas yang sekarang sedang kalian gunakan." Jisung

"Hei hei, telan dulu makanan yang ada dimulutmu itu Jisung." HwaYoung

"Lihat, sekarang dia berubah menjadi tupai dengan mulutnya yang penuh itu haha." Chan

Semua tertawa sementara Jisung tetap memenuhi mulutnya itu.



Mereka berbincang banyak malam itu. Dari masalah kuliah, sampai hal hal kecil serta kenangan mereka di SMA.

"Wah, masa masa SMA ini sangat menyenangkan. Aku sangat bersyukur aku memiliki kaliian semua." Jisung

"Aku juga. Awalnya aku takut kalau aku tidak akan punya teman karena aku vampire. Ternyata ada kalian yang mau berteman denganku." Yena

"Awalnya juga aku hanya berpikir aku akan berteman dengan Jisung saja. Ternyata HwaYoung dan Yena juga teman yang asik. Ah tentu saja kau juga Chan haha." Minho

"Hmm masa masa SMA ya? Kalian tahu apa yang sangat berkesan seumur hidupku?"

semuanya menatap Chan

"Ketika aku sedang sekarat. Aku pikir aku akan mati dan hidupku hanya sampai disitu saja. Ternyata masih ada manusia baik yang mau menolongku." Kata BangChan sambil menengok ke HwaYoung

"Haha Chan. Ya, hal itu juga pengalaman berkesan. Ya, aku orangnya penakut dan aku juga tidak menyangka aku waktu itu berani mempersilahkanmu menghisap darahku haha." HwaYoung

"Kalian mungkin sudah ditakdirkan bertemu." Jisung

Minho mengangguk ngangguk

"Wah, seperti di film film." Yena

BangChan dan HwaYoung hanya tertawa dan saling tatap.


Setelah selesai, mereka semua membereskan semua peralatan.

BangChan kembali setelah menaruh meja lipat dan kursi ke dalam gudang penyimpanan. Ia melihat Jisung dan Yena di ruang tangah sedang menonton TV. Matanya menyapu ruangan mencari HwaYoung.

Minho datang dan menepuk punggungnya

"Dia ada di pantai."

BangChan sedikit terlonjak

"Hah? Siapa?"

"HwaYoung kan? siapa lagi?"

"Hehe iya."

"Kalau kau punya perasaan terhadapnya, ungkapkan saja." Kata Minho.

BangChan hanya menatapnya.

"Tidak akan ada yang tahu hari esok masih ada atau tidak, dan apa yang akan terjadi besok. Jadi, selagi masih ada waktu, lebih baik ungkapkan saja."

"Tapi kami kan.."

"Apa salahnya hanya mengungkapkan perasaan. Aku bilang kan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan."

"Baiklah. Terimakasih Minho."

BangChan mangambil jaketnya dan pergi ke pantai.

⛅⛅⛅

Sacrifice [BangChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang