Besok adalah hari yang besar bagi HwaYoung dan BangChan. Hari pernikahan mereka.
HwaYoung tidak bisa tidur. Ia beralih ke sisi jendela, masih terlihat ada beberapa kru yang menata tempat duduk untuk para undangan besok.
Hp HwaYoung berbunyi.
BangChan menelpon. Mereka tidak di satu Villa. BangChan berada di bangunan villa yang berbeda.
'Apa kamu sudah tidur babe?'
"Belum Chan. Kamu?"
'Sudah kuduga.. aku juga belum, ya mungkin karena besok adalah hari pernikahan kita, jadi kita merasa gugup akan hari esok.'
HwaYoung terkekeh.
"Ya, pasti kita gugup. Aku sangat bersyukur bahwa hari esok akan datang."'Aku juga babe. So, apa yang sedang kamu lakukan sekarang?'
"Hmm, aku hanya sedang melihat kru yang masih menyusun tempat duduk untuk para undangan sambil bertelponan dengan mu?"
'Hahaha oke oke. Hmm, apa kau ingin mendengar aku bernyanyi? Siapa tahu bisa membantumu tertidur..'
"Hahaha Chan, tumben sekali.. dengan senang hati aku akan mendengarkan kamu bernyanyi."
HwaYoung berpindah ke tempat tidur, meletakkan hp nya di sampingnya dengan loud speaker.
"Ok aku sudah siap mendengarkanmu Mr. Bang."
'Haha, ok.'
BangChan mulai menyanyikan lagu Photograph dari Ed Sheeran.
HwaYoung tersenyum. Suara BangChan sangatlah merdu. Seakan akan memang menjadi lagu penghantar tidur untuk HwaYoung.
BangChan sampai di akhir lagu.
'Babe, are you still awake?' BangChan bertanya.
Tidak ada jawaban dari HwaYoung.
BangChan terkekeh pelan. 'Have a nice dream babe, I love You.'
***
Hari pernikahan telah tiba. HwaYoung sedang di dandani. Hannah dan Yena menemaninya.
"Bagaimana perasaanmu sekarang?" Tanya Yena
"Masih sedikit gugup haha." HwaYoung tertawa palsu.
"Tak apa HwaYoung. Tapi coba relax ok? Nanti mukamu malah tidak karuan." Kata Hannah
"Baik kak. Tenang saja."
HwaYoung sudah selesai. Lengkap dengan gaun yang waktu itu ia pilih. Ia sendiri di ruangan ganti. Melihat pantulan dirinya di cermin.
Kedua orang tuanya masuk menemui.
"Hai sayang, akhirnya kau menikah." Mama HwaYoung masuk dan memeluk HwaYoung
"Ya Ma, tolong restui pernikahan kami ya."
"Pasti sayang."
"Putri kecil Papa sudah besar ya ternyata." Papa HwaYoung mengusak puncak rambut HwaYoung pelan.
"Sekarang artinya putri besar ya pa? Hehe."
Papa HwaYoung terkekeh.
Tok tok
"Hmm sepertinya sekarang sudah waktunya HwaYoung menuju altar." Kata Hannah
"Ah baiklah. Ayo Hannah." Kata Mama HwaYoung yang keluar bersama Hannah.
"Ayo nak." Kata Papa HwaYoung
HwaYoung menggandeng lengan Papanya. Ia mulai berjalan ke tempat dimana semuanya telah menantinya. HwaYoung menarik napas dan mencoba relax.
Semua mata mengarah pada HwaYoung. HwaYoung mulai melangkah. Terlihat Yena, Felix, Jisung dan Minho, bahkan Hyunjin yang datang.
Ada satu yang mengalihkan pandangan HwaYoung. Pandangannya tertuju pada pria yang menunggunya di altar. BangChan.
HwaYoung tersenyum malu. Ia tahu BangChan juga gugup. Tapi BangChan mencoba menutupinya.HwaYoung sampai di altar. Keduanya mengucap janji suci.
"I do."
"I do."
Rasanya semuanya lega saat mereka sudah sah menjadi suami istri.
"HwaYoung, ayo ikut aku. Aku ingin menunjukkan sesuatu." BangChan mengajak HwaYoung.
Mereka tiba di sebuah ruangan Villa bagian lain yang di tempati BangChan semalam. Saat memasuki ruangan, HwaYoung melihat siluet dirinya dan BangChan dari pintu masuk ruangan itu.
HwaYoung takjub dan mendekat. Ternyata itu adalah foto polaroid. Siluet HwaYoung dibuat dari foto Polaroid BangChan dan sebaliknya.
"Chan, I love it. So so much."
"This is us."
HwaYoung memeluk BangChan erat.
"Thank you for being my husband Chan. I love You."
"Thank you for being my wife HwaYoung, and thank you for all of your love and sacrifice."
"You too Chan."
Setelah itu, mereka kembali ke pantai untuk berbincang dengan keluarga dan kerabat terdekat mereka, karena ini masih acara pernikahan mereka.
💐💐💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice [BangChan]
FanfictionAku manusia, kamu vampire. Kita berbeda dan tidak bisa bersatu. Yang aku punya hanya Cinta dan Pengorbanan. let's enjoy this story💐