~2°~
* * * *
Tangan So Hyun mendorong kertas di meja kepada Jaehwan. Lelaki itu mengambil kertas itu dan membaca tulisan So Hyun.
“Itu adalah alamatku Oppa. Kau bisa menemuiku jika aku tidak membayar hutangku.”
Wajah Jaehwan tampak sedih karena harus kehilangan karyawan terbaiknya dan juga teman baiknya. “Kau yakin akan pindah?”
“Sangat yakin Oppa. Aku sudah mengirimkan surat ceraiku pada Taeyong Oppa. Dan aku ingin memulai hidup baru bersama eomma dan Tae Joon.”
“Apa kau melakukannya karena namja keras kepala itu?”
Ini sudah dua minggu sejak kejadian di rumah HyunJin. Meskipun So Hyun sudah keluar dari pekerjaannya yang menempatkan dirinya dan HyunJin bersamaan, namun lelaki itu tetap menemuinya setiap hari di tempat kerja maupun di rumah So Hyun.
“Dia tidak akan mau mendengarkan penolakanku Oppa. Jadi aku pikir lebih baik aku menghilang saja dalam hidupnya.”
“Kau akan bercerai dengan Taeyong hyung, mengapa kau tak menerima lamaran namja itu? Sepertinya dia sangat tulus menyukaimu.” Saran Jaehwan.
“Tidak bisa Oppa. HyunJin seperti seorang malaikat yang berada di langit dan aku tidak bisa menggapainya. Dunia kami sangatlah berbeda dan juga keluarganya sangat tidak menyukaiku. Mereka ingin HyunJin menikah dengan yeoja yang sederajat dengan mereka.”
Tangan Jaehwan menggenggam tangan gadis itu. “Jika kau butuh bantuanku, hubungi saja aku. Aku pasti akan datang.”
Bibir So Hyun melengkung membentuk senyuman. “Oppa. Jangan beritahu HyunJin kemana aku pergi. Dan jika Taeyong Oppa berbuat ulah lagi kau bisa memukulnya.”
“Aku rasa itu sangat mudah untukku.” Jaehwan mengacungkan jempolnya dan mereka tertawa bersama.
* * * *
Udara bersih di desa Gangjin sungguh menyegarkan. Dengan sepatu boot So Hyun berjalan tergesa-gesa membawa satu keranjang buah strawberry menuju truck yang siap mengangkut hasil panen.
“Ahjushi, bisakah aku mengambil 5 buah strawberry ini untuk Tae Joon?” Mohon So Hyun.
“Tidak perlu So Hyun-ah. Aku sudah menyiapkan satu kerjanjang kecil di sana untuk cucuku yang tampan itu.” Seorang pria menunjuk ke arah meja yang diatasnya terdapat keranjang kecil berisi buah strawberry kesukaan Tae Joon.
“Gamsahamnida ahjushi. Tae Joon pasti senang sekali.”
“Jangan lupa jika sedang libur ajak Tae Joon kemari.”
So Hyun mengacungkan jempolnya. “Sip!! Aku pulang dulu ahjushi. Sampai jumpa besok lagi.”
Dengan membawa keranjang kecil untuk Tae Joon, So Hyun berjalan keluar dari rumah kaca. Di luar gadis itu menarik nafas dalam-dalam untuk menikmati udara segar. Tidak terasa sudah 3 tahun So Hyun tinggal di sini. Ternyata kehidupan di sini jauh lebih baik daripada di kota. Setelah So Hyun mengirimkan surat cerai pada Taeyong, satu bulan kemudian akhirnya lelaki itu mau menandatanganinya. Meskipun sempat tidak yakin Taeyong akan melepaskannya tapi sepertinya lelaki itu sadar So Hyun akan lebih bahagia jika dia melepaskannya.
Ponsel So Hyun berbunyi dan dia tersenyum saat mendapati nama yang dikenalnnya. “Hallo Oppa.” sapa So Hyun dengan nada cerianya.
“Aku sudah sampai di stasiun Gangjin. Tapi aku bingung harus kemana. Bisakah kau menolongku?” Pinta Jaehwan.
“Baiklah. Tunggu aku 30 menit lagi.”
“Ya!! Itu terlalu lama.” Protes haehwan.
“Aku baru saja pulang kerja Oppa. Aku harus mengganti pakaianku dulu. Kau mau pingsan jika mencium bauku?”
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM SO HYUN - Girl In Luv ❣️-
FanfictionIni hanya untuk selingan. Ini untuk cerita yang oneshoot atau cerita yang berchapter tapi gak banyak. apa sih sebutannya? 🤔😂 Yang tau komentar..!! Disini kalian bisa ngerequest idol kalian dan akan dipasangkan oleh Kim So Hyun. Jadi silahkan reque...