🍁SHANIA~19

21.1K 729 9
                                    

"Gimana hubungan lo sama Shasha?" tanya Pria yang bernama Ghani pada adiknya.

Yang ditanya hanya diam tak berniat menjawab. Matanya menatap lurus ke depan seakan² sedang memikirkan sesuatu.

Ghani menghela nafasnya, ia merasa kasihan pada adiknya. "jangan jadikan itu semua kehancuran hidup lo. Tapi, jadikan itu sebagai pelajaran buat lo supaya tak menyia-nyiakan orang yang tulus sayang sama lo tar" nasihatnya.

Lintar menoleh pada kakaknya, ia menatap kakak nya dengan tatapan yang penuh penyesalan. Lintar sangat menyesal karena dengan mudahnya ia meninggalkan Shasha, wanita yang benar² tulus mencintainya demi Sella yang gila harta.

"Gue gak bisa apa² kak, semuanya terlalu cepat. Gue... Gue gak tau lagi harus apa, Shasha benci gue jangankan ngomong sama gue, ngelirik gue aja seakan dia jijik sama gue" lirih Lintar.

Ghani mengelus pundak adiknya, ia merasa iba melihat adiknya. Walaupun dulu Ghani sempat marah saat tau Lintar memutuskan hubungannya dengan calon adek iparnya eh ralat mantan calon adek ipar😂😂, hanya karena seorang gadis yang gila harta.

"Gue terlambat kak, Shasha udah punya pengganti gue. Dan yahh gue bisa liat dia begitu bahagia dengan pacar nya sekarang" ujar Lintar, matanya menatap kalung berbandul huruf S yang dulu ia beli bersama Nia.

"Lo tau arti semua itu? Itu artinya tuhan adil pada mereka yang tersakiti."

Lintar menoleh pada kakaknya,

"Tak jauh contoh nya itu Shasha. Dia termasuk peran orang yang tersakiti, dan lo bahagia tanpa beban dengan orang yang lo pilih. Tanpa lo sadar orang yang lo pilih itu adalah duri di hidup lo. Dan ketika lo sadar, Shasha orang yang lo sakitin bahagia dengan yang lain. So, lo sekarang ngerasain apa yang Shasha rasain dulu. Right, Tuhan adil kan?" jelas Ghani panjang lebar.

Lintar menunduk meratapi kebodohannya dulu, ia menyesal sangat menyesal telah menyakiti Nia.

"penyesalan memang diakhir, dan gak ada gunanya lo menyesal sekarang. Saran gue lo minta maaf sama dia, ajak dia balik. Bukan balik sebagai pacar lo, tapi balik sebagai sahabat lo" saran Ghani menepuk pundak adiknya.

"thanks kak, lo emang kakak terbaik gue" ucap Lintar.

"yaiyalah gue kakak terbaik lo, orang gue kakak satu²nya lo" sentak Ghani menoyor kepala adiknya.

Mereka tertawa bersama malam itu di balkon tanpa menghiraukan hari yang semakin larut.

***

"Besok aku ke Brazil" ucap Nia.

"Mau ngapain? " tanya Gerry.

"ada urusan" jawab Nia.

Gerry menghembuskan nafasnya, ia menatap kekasihnya sedih. "gak lama kan?" tanya nya.

Nia tersenyum lalu bersandar di bahu Gerry, "gak lama kok, cuman tiga hari" jawabnya.

Tangan Gerry mengelus pucuk kepala Nia lembut. "kalo gitu hari ini harus full sama aku"

Nia mengangguk sebagai jawaban. Mereka menikmati angin rooftop berdua sesekali bercanda ria.

***

Nia berjalan menuju kelasnya dengan tampang datarnya. Seperti biasa banyak kaum adam yang menatapnya kagum tak berkedip. Namun, Nia hanya acuh tak peduli.

"Sha gue mau ngomong" celetuk seseorang menghentikan langkah Nia. Nia menoleh ke belakang dan menemukan Lintar yang tersenyum kecut padanya.

Nia mengangkat alis sebelah seolah berkata kenapa.

"Gue mau ngomong sama lo please" ucap Lintar memohon.

"Gue gak ada waktu buat ladenin lo" ujar Nia setelah itu pergi meninggalkan Lintar yang menatap punggung nya sendu.

"Segitu benci kah lo ke gue Sha" gumam Lintar.


*****************************************
Vote and koment!

Bye!

SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang