🍁SHANIA~57

26.9K 906 116
                                    

"Mommy" panggil Azka saat memasuki ruang kerja Nia, Nia yang tengah sibuk dengan kerjaannya sampai tak menjawab panggilan putranya itu.

"Mom ishh" panggil Azka lagi sedikit lebih keras dari sebelumnya dan membuat Nia tersadar lalu menatap putranya yang tengah mengembungkan pipinya kesal.

"Hiii kiddos," sapa Nia memberikan senyuman manisnya.

Azka berjalan mendekati Nia, ia menduduki pantatnya di pangkuan Nia. Azka memeluk leher Nia lalu mengecup pipi Nia sayang. "Azka lindu mom" ucapnya menaruh wajahnya di ceruk leher Nia.

Nia terkekeh pelan, ia mengecup kedua pipi putranya itu gemas. "Mom juga rindu sama putra mommy yang tampan ini" ucapnya.

"Azka memang tampan mom" jawab Azka bangga menaik turunkan alisnya.

"Ya ya kau memang tampan. Bagaimana dengan latihan mu boy? Menyenangkan?" tanya Nia membuat Azka berbinar seketika.

"Seru mom! Tadi Azka belajal beladili tendang-tendang dan kata uncle Tio tendangan Azka bagus mom"

"Oh ya! Ternyata putra mommy ini hebat yah" ucap Nia mencubit hidung mancung Azka.

Azka mengangguk antusias, ia terlihat begitu bangga pada dirinya sendiri. Dan ia juga terlihat senang saat Mommynya memuji kepandaiannya.

"Mom Azka ingin pestol" pinta Azka pada Mommy nya.

"Pestol? Bukannya kau sudah punya? " tanya Nia heran.

Azka mengerucutkan bibirnya lucu,"Azka ingin pestol yang bisa mengelualkan pelulu bukan ail" jawabnya.

"Itu bahaya boy" ucap Nia tegas. Ia tak boleh terlalu memanjakan Azka, bisa-bisa nanti Azka menjadi anak yang manja yang tergantung pada dirinya.

"Kan ada uncle Tio mom, Azka bisa memintanya mengajali Azka"

Nia menggelengkan kepalanya tak setuju, "No, untuk sekarang. Karna kau masih pemula, nanti saat kau sudah mahir dalam beladiri. Akan mommy belikan kau pestol yang bisa mengeluarkan peluru itu" ucapnya dengan nada yang tak ingin di bantah.

"Baiklah" jawab Azka lesu menundukkan kepalanya sedih.

Nia mengangkat dagu Azka agar menatapnya."Tak usah sedih, yang harus kau lakukan sekarang adalah berlatihlah sungguh-sungguh supaya kau cepat mahir dalam beladiri. Dan tentunya mommy pun akan cepat membelikanmu pestol boy"ucapnya membuat Azka mengangguk antusias.

"Oke, Azka akan belajal sungguh-sungguh supaya mommy cepat membelikanku pestol" ucap Azka lantang membuat Nia tersenyum senang.

Azka turun dari pangkuan Nia, "uncle Tio mari berlatih lagi" teriak Azka.

"No baby, sekarang waktunya makan siang dan tidur siang" ucap Nia menghentikan langkah Azka.

"Nanti yah mom" pinta Azka memohon.

"Mommy tak menerima penolakan, cepat makan setelah itu tidur siang"

Azka mengangguk lesu, ia berbalik menuju meja makan. Melihat itu Nia tersenyum kecil ia berjalan memdekati putranya itu.

"Ayo mommy temani" ucapnya menggendong Azka.

"Gooo!! " pekik Azka senang.

***

Kini Satria, Bila dan Kinar tengah makan bersama di kantin. Suara tawa akibat lelucon yang di buat mereka membuat mereka menjadi pusat perhatian.

Mereka tertawa lepas, seakan menunjukkan bahwa mereka bahagia. Tak ada lagi kesedihan yang mengganjal dan menghambat keluarnya kebahagiaan. Apalagi Satria, ia tak henti-henti tersenyum, tertawa bahkan ialah yang paling keras tertawa sambil menepuk-nepuk meja.

SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang