🍁SHANIA~47

19.7K 622 17
                                    

"Gerry kecelakaan!"

Kalimat itu terus tergiang di kepala Nia. Kini ia terus berlari menyusuri koridor rumah sakit. Tak peduli berapa orang yang ia tabrak, yang terpenting sekarang ialah Gerry nya.

"Mi, Gimana keadaan Gerry?" tanya Nia cepat saat melihat Adrina yang tengah menangis di pelukan Anwar.

Adrina langsung memeluk Nia erat, "Hiks masih di tangani dokter nak" lirihnya. Nia menatap pintu UGD itu khawatir. ia takut, takut Gerry nya pergi meninggalkannya.

"Keluarga pasien" ucap Dokter yang baru keluar dari ruangan itu.

"Saya ayahnya dok, bagaimana keadaan putra saya? " tanya Anwar.

"Putra bapak baik-baik saja. Hanya sedikit luka di bagian kepalanya." jawab Dokter yang bername tag Herman itu.

"Apa sudah boleh di lihat? Aku ingin melihatnya" tanya Nia.

Dokter Herman menoleh pada Nia lalu mengangguk, "Boleh, asal jangan membuat keributan karena pasien belum pulih total"

Tanpa membalas ucapan dokter itu Nia langsung masuk kedalam. Di lihatnya Gerry tengah duduk dengan kirinya yang di infus. Nia langsung memeluk tubuh Gerry, membuat si pemilik tubuh terkejut.

Gerry tersenyum saat tau siapa yang tengah memeluknya. Tangannya hendak membalas pelukan itu, namun ia teringat dengan foto itu. Seketika wajahnya menjadi datar lalu melepaskan pelukan Nia.

"Ke-napa hiks Ger?" tanya Nia heran.

"Gak usah sok peduli, mending lo urusin om-om lo itu" ucap Gerry dingin.

"Gerry kamu gak papa kan sayang? " tanya Adrina saat memasuki ruangan anaknya itu.

" Gak papa mi, Lo! " tunjuk Gerry pada Nia.

"i-ya?"

"Pintu keluar di sebelah sana" tunjuk Gerry ke arah pintu.

Nia tak lagi bisa membendung tangisnya, ia tak tahan lagi. Nia langsung berlari keluar meninggalkan Gerry dan Adrina yang menatapnya heran.

"Kamu kok gitu sih sama Nia Ger? Dia pacar kamu loh" ucap Adrina pada putranya.

"Gerry ngantuk" ucap Gerry lalu membaringkan badannya.

Adrina hanya menghela nafasnya, "Dasar, gak anak gak bapaknya. Kalo ada masalah pasti kayak gini" gumamnya.

***

"Cari tau siapa yang ngirim poto laknat itu sama Gerry"

".... "

"Gue gak mau tau, pokoknya sepuluh menit lagi lo harus laporin sama gue. Kalo gak ada, siap-siap kepala lo gue penggal"

Tutt tutt tutt...

Nia melempar ponselnya ke dashboard, ia mengacak rambutnya frustasi. Kenapa masalah selalu datang padanya. Lebih baik masalah itu datang ketika masalah satu sudah selesai.

Namun, kali ini masalah terus datang bertubi-tubi membuatnya frustasi. Nia menghapus air matanya kasar, ia harus tetap tegar walaupun sebenarnya ia rapuh.

Drttttt..

"Hmm" ucap Nia.

".... "

"shit. Awasi dia terus jangan sampai ia bertindak di luar batas. Kumpulkan semua bukti yang bersangkutan."

"..."

"Hmm"

Tutt tutt tuttt..

"Silahkan berbuat semaumu Nona Lizatama, sebelum aku membongkar dan menghancurkanmu dalam sekejap" ucap Nia menyeringai.

SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang