🍁SHANIA~59

24.8K 910 64
                                    

"Shasha?" panggil seseorang yang membuat Nia terdiam. Ia menoleh ke belakang dan menampakkan seorang lelaki yang menatapnya berkaca-kaca. Dia adalah....

"Lin-tar" ucap Nia.

Ya, dia Lintar. Lelaki itu menetap di New York dan melanjutkan sekolahnya di sini. Niatnya hanya satu, yaitu melupakan Nia. Dan tentunya agar Nia tak perlu lagi merasa terganggu akibat kehadirannya.

"Gue.. Gue gak percaya bisa ketemu lo lagi" ucap Lintar.

Sedangkan Nia hanya tersenyum tipis, sebenarnya setiap kali ia melihat Lintar ingatan masa lalunya kembali terputar bagaikan kaset yang di setel di VCD.

"Mommy uncle ini siapa?" tanya Azka menatap Lintar polos.

"Ini incle Lintar sayang" jawab Nia membuat Azka mengangguk mengerti.

Lintar tentu terkejut dengan ucapan anak lelaki yang berada dalam gendongan Nia itu. Anak itu memanggik Nia mommy, berarti Nia sudah menikah. Tapi, dengan siapa?

"Mommy? Lo udah nikah sha?. Sama siapa? Gerry?" tanya nya.

"Emm, gue belum nikah" jawab Nia.

Lintar mengerutkan keningnya bingung, lantas atas dasar apa anak itu memanggil Nia mommy. Apakah Nia hamil di luar nikah? Siapa yang menghamilinya?,pikirnya.

Seakan mengerti dengan apa yang kini di pikir oleh Lintar. Nia pun berkata yang membuat Lintar tersenyum cerah.

"Ntar gue ceritain, gue mau beli obat dulu ke apotik buat Azka. Lo maukan nemenin gue?" tanya Nia dengan senyumnya, tak ada salahnya berbaikan dengan masa lalu. Menyimpan dendam pun mungkin tak ada gunanya. Kecuali seseorang yang selalu Nia nanti-nantikan untuk mencabut nyawanya.

"O-ke" jawab Lintar dengan senyum cerahnya. Mungkin ini langkah awal untuk mengajak Nia kembali. Seperti yang dikatakan kakaknya, bukan kembali sebagai pacar melainkan kembali sebagai sahabat.

Mereka pergi ke apotik untuk membeli obat. Setelah itu mereka pergi ke sebuah taman rumah sakit.

"Azka, main dulu gih. Mommy mau ngomong dulu sama uncle Lintar" ucap Nia membuat Azka mengangguk lalu pergi bermain.

"Jadi?" tanya Lintar memecah keheningan. Membuat pandangan Nia teralihkan menatapnya.

Nia pun tersenyum lalu menceritakan semuanya. Berawal dari masalah Alia sampai akhirnya ia pergi dan menemukan Azka yang menangis di taman dengan sepucuk surat di sebelahnya.

"Dan gue bersyukur tuhan mempertemukan dengan Azka yang menjadi malaikat kecil di hidup gue" ucap Nia mengakhiri ceritanya sambil memandang Azka yang sedang lari-lari mengejar kupu-kupu.

"Maaf" ucap Lintar.

Nia menoleh pada Lintar yang tengah menatap nya dengan tatapan menyesal. "Buat?" tanya nya.

"Semuanya, gue- gue bodoh nyia-nyiain lo. Seandainya gue gak bodoh, mungkin gue akan ada di saat lo berada di titik rapuh itu" sesalnya.

Nia tersenyum, "Jangan nyalahin diri lo sendiri. Itu semua karena takdir, mungkin kita gak jodoh. Lagi pula gue udah maafin lo kok," ucapnya.

SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang