🍁SHANIA~54

25.3K 884 111
                                    

Pagi yang cerah kembali menyambut matahari yang bertugas menyinari bumi. Terlihat Nia yang terlelap sembari memeluk mahluk kecil di dekapannya.

Perlahan mata mungil milik Azka terbuka. Pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah damai milik mommy nya. Tangannya mengusap pelan wajah wanita yang begitu ia sayangi.

"Mommy, wake up" ucap Azka menepuk pelan pipi Nia. Namun Nia tetap setia drngan matanya yang terpejam membuat Azka mengembungkan pipinya kesal. Kenapa mommy nya begitu susah untuk di bangunkan.

"Mommy ishh"

Jari mungil Azka memencet hidung Nia membuat Nia tak bernafas. Seketika Nia pun membuka matanya lalu menatap Azka tajam.

Bukannya takut Azka malah tersenyum lebar, ia merasa berhasil telah membangunkan mommy nya. "Good molning mom" ucap Azka mengecup pipi Nia.

Nia menghembuskan nafasnya pasrah, ia tak kan bisa marah dengan malaikat kecil yang begitu lucu di depannya. Ia mengecup pipi chubby Azka berkali-kali. "Morning to baby boy"

"Mommy azka dah besal" kesal Azka.

Nia terkekeh pelan, "ya ya kau sudah besar. Ayo mommy akan memandikanmu. Setelah itu kita akan sarapan" ucap Nia lalu menggendong Azka menuju kamar mandi untuk mandi bersama.

Selang beberapa menit Azka keluar dari kamar mandi dengam handuk kecil yang melilit di tubuhnya. Dan terlihat Nia yang telah memakai pakaian kerja nya.

Nia memasangkan baju Azka yang baru ia beli kemarin. Setelah memasang ia menyisir dan memberi azka bedak tipis.

"Mom Azka itu bukan cewek. Tanapa halus pake bedak cih" protes Azka.

Nia mengecup sekilas pipi Azka, "Biar wangi boy, mommy juga hanya memasangkannya tipis" jawabnya.

"Huhh iya deh. Mom azka lapel" rengek Azka memegang perutnya.

"Ayo sarapan" ajak Nia menarik tangan Azak keluar.

Saat mereka turun terdapat beberapa maid yang tengah menyiapkan makanan langsung menunduk saat melihat tuan mereka.

"Kau mau makan apa boy?" tanya Nia menyiapkan piring untuk Azka.

"Azka mau nasi goleng mom" jawab Azka. Nia mengangguk lalu menyendokkan satu sendok nasi goreng ke piring Azka.

"Makan yang banyak, mom akan pergi bekerja. Kau nanti bisa bermain dengan paman-paman itu dengan mainan yang kita beli kemarin" ucap Nia membuat Azka tak jadi menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

"Azka ikut mom"

"No sayang, mom harus bekerja. Kau tak boleh ikut oke"

"Azka ikut mom hiks. Azka dak mau di tinggal mom"

"Tuan muda Azka jangan ikut yah, nanti kita bermain bersama" ucap salah satu bodyguard yang bernama Herman.

"Aku.mau.ikut.mommy" Azka menekan kalimatnya lalu menatap Herman tajam.

"Owhh oke oke kau ikut mommy" ucap Nia pasrah. Ternyata putranya ini memiliki sifat yang begitu keras kepala.

Mendengar itu Azka pun menatap Nia berbinar, "Hoyeee!!! Azka ikut mom" pekiknya.

"Habiskan dulu makanmu boy, baru kau boleh ikut Mommy " ucap Nia membuat Azka mengangguk antusias lalu memakan sarapannya.

Melihat itu Nia terkekeh geli, ia begitu bersyukur dengan kehadiran Azka sebagai putranya yang membuatnya tak lagi merasa kesepian.

***

"Gue dimana" lirih Clara saat melihat ruangan yang begitu asing dimatanya. Tangan dan kakinya terikat ke belakang membuatnya sulit untuk bergerak.

SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang