🍁SHANIA~67

26.8K 1.1K 158
                                    

Dua hari pun berlalu, kini tiba saatnya yang selalu di nanti-nantikan publik hari dimana sang CEO sukses menunjukkan dirinya di depan publik. Gedung pertemuan sekaligus pesta perkenalan tampak penuh dengan wartawan yang berbondong-bondong demi mendapatkan sebuah informasi dan tangkapan dari kamera langsung sang CEO yang selama ini tak menunjukkan dirinya.

Gedung itu telah di rias sedemikian rupa dengan warna biru dan juga putih yang memdominasi. Lambang perusahaan Nay's Corp menjadi pusat perhatian karena terpampang besar di dinding panggung.

Namun, orang-orang yang kagum menjadi bingung saat melihat lambang Golden Black yang terpampang tak kalah besar di dinding panggung. Membuat orang-orang bertanya-tanya tentang lambang yang menurut mereka menyeramkan. Mengingat GB merupakan kelompok mafia yang di takuti.

"Kenapa ada lambang Goldeng Black di samping lambang perusahaan Nay's Corp yah?" tanya Wahyu-ayah Clara bingung.

Alex-ayah Farah, mengangguk setuju diikuti dengan yang lainnya. Termasuk Satria, Bila Kinar, Clara dan Farah kini diam membeku.

"Mungkin perusahaan itu menjalin kerja sama dengan GB" celetuk Aluna-ibu Farah membuat mereka menoleh padanya lalu mengangguk.

"Bisa jadi" jawab Dini~ibu Clara yang di angguki pula oleh Sindy.

"Melihat dari dekorasi nya, sepertinya acara ini sangat penting. Mengingat kesusahannya kita masuk karena banyaknya wartawan" ucap Sindy menilai.

"Bukan sepertinya lagi Sin, tapi emang nyatanya. Semua orang juga penasaran dengan sang CEO yang masih muda namun sudah berjaya. " sahut Anwar.

"Huhhh, terlambat gak gue?"  celetuk Reno dengan nafas yang terengah-engah. Membuat semua mata menatapnya bingung.

Clara menghampiri pacarnya lalu menyodorkan selembar tisu yang di terima dengan senang hati oleh Reno. "Kok keringetan gini? Hmm mamah papah mana? Kok gak ada?" tanya Clara.

"Iya, mamah papah kamu kemana ren?" tanya Wahyu karena tak melihat sahabatnya bersama anaknya.

Reno mengambil nafasnya sebentar sebelum menjawab. "Mamah papah gak dateng, jadi Reno pergi sendiri." jawabnya.

"Palingan juga, urusan pasangan Muah-muah" celetuk Fahri yang di balas jitakan oleh Sindy.

"Kalo ngomong di pikir dulu, banyak anak-anak tuh" omel Sindy.

Sedangkan yang lain tertawa geli melihat Sindy dan Fahri. Sudah biasa bagi mereka melihat kegalakan Sindy yang dari dulu sudah mendarah daging jika menyangkut dengan Fahri.

"Nar, Bil. Lo sepemikiran gak sama gue?" tanya Satria.

Kinar dan Bila mengangguk setuju, "Semoga aja dia beneran dateng" ucap Kinar yang di aminkan oleh Satria dan Bila.

Mereka berharap bahwa dia akan datang di acara ini. Bukan tanpa alasan, melainkan mereka sangat merindukan dia. Walaupun beberapa jam yang lalu mereka sempat saling memberi kabar melalui ponsel. Namun, tetap saja obat rindu itu adalah bertemu.

"Tes, tes. Oke SELAMAT MALAM SEMUANYA!!!! "sapa Host perempuan dengan dress selutut bewarna pink pucat membuat semua pasang mata memandangnya.

"Malam!"

***

Di sebuah masion tampak wanita muda dengan gaun hitam selutut dengan pita abu-abu yang melingkar cantik di pinggang rampingnya. Sepatu high heels 5cm bewarna hitam simpel yang membuatnya terkesan formal namun mewah secara bersamaan. Rambutnya ia cepol asal dengan anak-anak rambut yang menjuntai ke bawah. Di balut make up tipis yang semakin membuatnya terlihat dewasa dan sempurna.

SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang