🍁SHANIA~23

20K 686 3
                                    

Setelah 14 jam perjalanan menuju Brazil, akhirnya Nia dkk sampai di tempat tujuan. Terlihat raut muka lelah melekat di wajah cantik mereka.

"Selamat siang Miss" sapa pria berbadan besar pada Nia.

"Hmm" jawab Nia lalu pergi diikuti Farah.

"ehem om, bawain koper gue yah" pinta Clara.

Pria itu menoleh pada Clara lalu mengangguk patuh, "Baik" ucapnya.

Setelah itu Clara berlari mengejar Nia dan Farah yang telah jauh.

"Hoshh hoshh kok hosshh gak nunguin hoshh gue sihh" ucap Clara dengan nafas yang terengah- engah.

"Lagian salah lo sendiri kalik, kita di sini cuman tiga hari. Lah lo bawa koper segitu gedenya, kayak orang mau pulang kampung aja" omel Farah.

Clara menatap Farah sinis, "Serah gue dong" ucapnya.

Farah memutar bola matanya malas, ia memilih diam dari pada harus berdebat yang tak penting dengan Clara.

Sedangkan Nia sedari tadi hanya berjalan dengan tatapan dinginnya. Banyak orang-orang di bandara yang menatapnya maupun Farah dan Clara dengan tatapan kagum.

Namun, Nia dkk hanya menganggap angin lalu saja. Mereka terus berjalan sampai parkiran. Setelah sampai parkiran mereka memasuki mobil yang telah di siapkan oleh bodyguard Nia, lalu melesat meninggalkan bandara.

Tak membutuhkan waktu berjam-jam, akhirnya mereka sampai di depan masion yang begitu mewah.

"Ini masion lo Nia? " tanya Farah kagum melihat masion yang di hadapannya begitu mewah.

"Iya" jawab Nia.

Drrrtttt..

Ponsel Nia berdering, ia melihat nama pemanggil yang tertera di layar.

Kinar is calling...

Nia segera mengangkat telponnya dan

"HUAAAAAAAA KALIAN NINGGALIN GUEEEEEEEEE" teriak Kinar.

Nia menjauhkan ponselnya dan menepuk jidatnya.

"kenapa? "tanya Clara.

"kita ngelupain Kinar" jawab Nia.

Farah dan Clara menepuk jidatnya,"anjir, kita lupa" ucap mereka serempak.

Nia membesarkan volume ponselnya agar Farah dan Clara dapat mendengar.

"Hiks hiks kalian jahat"

"kita lupa Nar, suer dah" ucap Clara.

"hiks gue marah"

"buk-

Tutt tutt tutt..

Belum sempat Nia berbicara telepon sudah di matikan oleh Kinar.

"kenapa jadi lupa sih" ucap Nia lalu masuk kedalam.

"lah kita di tinggal Far" ucap Clara.

"Ck, masuk buruan " ucap Farah lalu menarik tangan Clara masuk.

***

"Kamu kenapa Sat?" tanya Sindy pada Satria. Karena sedari tadi Satria hanya memainkan makanannya.

Satria menoleh pada ibunya, "Nia ke Brazil Mom" jawab nya lirih.

"Kebiasaan anak itu kalo pergi gak pernah izin" kekeh Fahri.

"Terus kenapa kamu sedih gitu? Kayak gak biasa aja sama adek kamu" lanjutnya.

"Biasanya dia bilang sama Satria dad, tapi ini dia gak bilang sama Satria. Malah pacarnya yang di kasih tau" Jawab Satria sedikit kesal.

Sindy tersenyum geli melihat putra nya cemburu, "Gak usah cemburu gitu kalik" ejek Sindy.

"mom apaansih, apa bener kata Reno kalo Satria udah gak di anggap kakak lagi sama Nia? " tanya Satria.

"Hushh, sembarangan kalo ngomong. Gak mungkin lah adek kamu gak nganggep kamu lagi. Orang dia sayang banget sama kamu, bisa aja dia lupa ngasih tau kamu" ucap Sindy.

"Au ah Satria mau tidur", lalu pergi menuju kamarnya.

Fahri geleng-geleng melihat tingkah putranya itu.

"Anak kamu tuh" ucap Sindy.

"Anak kamu juga sayang"

"Kok bisa cemburu sama pacar adeknya sendiri" heran Sindy.

"Cinta kali sama Nia" asal Fahri.

"Sembarangan kalo ngomong" sentak Sindy mencubit suaminya.

"aduh iya deh iya ampun"

"sukurin" ucap Sindy lalu pergi.

"suami lagi makan di tinggal, ck ck untung sayang" gumam Fahri.

***

"Ishh jahat banget sih pada lupain gue" ucap Kinar.

"Ck, gue sadar sih. Gue kan orang baru di antara mereka, yah gak pantes dong gue marah-marah gini"

Kinar menatap bintang di balkon kamarnya.
"Mamah, papah Kinar kangen kalian" ucapnya.

"kenapa kalian gak percaya sama kinar? Kenapa kalian lebih percaya sama omong kosong dia? Kenapa?. Sebenarnya anak kalian itu aku atau dia hiks"

Kinar menangis sejadi-jadinya malam itu. Ia sangat merindukan keluarganya, "Kalo aku kembali ke kalian, apa kalian mau menerima aku?"

Sadar dengan jalur ucapannya, Kinar menghapus air matanya kasar dan menggeleng cepat.

"gak gak, gue gak boleh kayak gini. Gue udah janji sama Nia kalo gue bakal jadi orang sukses. Biar bisa bales dendam ke mereka yang udah buang gue. So, tunggu aku keluarga ku tersayang", senyuman iblis terukir di bibirnya.

***
Hihihihihihi😈😈😈😈😈
Kuntilanak itu mah thor😂😂😂

Author gak tau suara iblis heheh😁😁

Tunggu part selanjutnya!
Vote and koment!

Bye!

SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang