🍁SHANIA~53

24.5K 770 36
                                    

"Mommy ni lumah mommy? Besal mom" kagum Azka melihat bangunan besar di depannya. Nia terkekeh lalu mensejajarkan tingginya dengan Azka.

"Ini rumah Azka juga sayang. Yuk masuk" ucap Nia lalu menarik tangan Azka masuk kedalam. Banyak maid dan bodyguard yang melihat Nia heran, karena tak biasanya bos mereka membawa seorang anak kecil ke dalam rumah.

"Mom Azka takut," cicit Azka saat dirinya menjadi pusat perhatian.

"Syuutt, Gak boleh takut harus berani. Kalo ada yang nakutin angkat muka kamu ke depan jangan nunduk. Kamu kan anak mommy, anak mommy gak ada loh yang penakut" ucap Nia.

Mendengar itu Azka pun mengangkat wajahnya lalu menatap para maid dan bodyguard tajam. Melihat itu para maid dan bodyguard pun menunduk karena merasa tak sopan.

"Good boy" ucap Nia mengusap-usap kepala Azka lembut.

"Dengar! Mulai hari ini Azka adalah putra saya. Jagalah dia di saat saya tak lagi bersamanya. Kalau ada luka sekecil apapun di tubuhnya siap-siap kepala kalian menjadi gantinya. Mengerti?" ucap Nia lantang.

"Mengerti Miss"

Nia mengangguk puas mendengar, pandangan nya pun jatuh pada Azka yang tengah menatap nya ngeri membuatnya menyeringai kecil.

"Kamu harus biasa dengan ini boy, ingat sekarang kamu adalah Azka Wizarta Gamord. Dan kau adalah putra mommy. Kau harus tumbuh menjadi lelaki yang kuat dan tangguh. Mengerti?"

"Mengelti mom, Azka janji bakayan jadi hebat buat jagain mom" ucap Azka.

"Mom tak suka janji, yang mom inginkan adalah sebuah bukti sayang. Kau harus menunjukkan itu pada mommy. Oke"

"Yes mom"

"Baiklah sekarang waktu Azka mandi. Kau tau badanmu itu sekarang bau" ejek Nia sembari menutup lubang hidungnya.

"Tapi azka tetap tampan mom" bangga Azka.

"Yaya anak mommy memang tampan. Tapi kau juga harus mandi biar tak bau. Ayo" ucap Nia mengecup pipi Azka sekilas lalu membawanya ke kamar.

***

"Kak kamu kenapa?" tanya Bila melihat Satria yang tampak begitu frustasi.

"Dia sudah memulai dan gue lalai" jawab Satria.

Kinar yang mendengar itu pun bingung sendiri, ia mendekatkan dirinya pada Satria dan Bila supaya dapat bertanya.

"Maksudnya?" tanyanya yang di angguki oleh Bila.

"Bokap nyokap gue kemarin di culik sama gadis bertopeng dan pria berbadan besar. Dan pada saat itu gue gak ada di samping mereka" ucap Satria.

"Dia sudah memulai" gumam Bila yang terdengar oleh Kinar.

"Terus apa yang harus kita lakuin. Gue dengar tuh cewek ngajak Gerry, Reno, Clara dan Farah buat pergi ke acar ulang tahunnya. Apa harus kita cegah?" tanya Kinar.

"Jangan deh kayaknya" ucap Bila membuat Satria dan Kinar menatapnya bingung.

"Biar ngerasain arti kata PENYESALAN" ucap Bila menekankan kata penyesalan di akhir kalimat.

"Kalo gitu, kita mulai rencana kita aja" ucap Kinar.

"Jangan dulu, terlalu cepat" ucap Satria cepat.

SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang