🍁EXTRA CHAPTER III

34.3K 954 121
                                    

"Kenapa belum tidur La? Udah malem besok sekolah" tegur Gerry pada putrinya yang kini tengah duduk di ruang tamu dengan piyamanya.

Sharla menoleh pada daddy nya, matanya memerah karena mengantuk. "Keket lagi nunggu Bang Azka dad, mau tidur sama abang. Kan semalem gak tidur bareng" ucapnya.

Gerry menghela nafas, sudah tak heran dengan putrinya yang sangat menyayangi kakaknya itu. Ia berjalan mendekati putrinya lalu duduk di samping Sharla.

"Nanti kalo Bang Azka nya udah pulang daddy suruh langsung ke kamar kamu, sekarang tidur udah malem. Tuh liat udah jam setengah sebelas, nanti telat bangun paginya"

Sharla mengerucutkan bibirnya, jika daddy nya sudah bicara tak mungkin ia dapat membantah. Dengan sedikit kesal ia pun langsung pergi ke kamarnya.

"Night dad" ucapnya sebelum menutup pintu kamar.

Gerry terkekeh geli, "Night"

"Kenapa?" celetuk Nia tiba tiba dengan segelas jus jeruk di tangannya. Gerry tersenyum melihat istrinya meskipun telah kepala tiga, Nia masih begitu cantik di matanya. Sepertinya ia tak salah jatuh hati pada gadis dingin ini dulu.

"Hei!, di tanya malah ngelamun. Mikirin apa sih?" tanya Nia lagi.

Gerry memeluk pinggang istrinya, kepalanya berada di ceruk leher Nia menghirup aroma yang selama ini menjadi candunya. "Gak papa, kamu kenapa belum tidur sayang?"

Menggerakkan badannya sedikit tak nyaman, Nia menaruh jusnya di meja. Kemudian ia membalas pelukan Gerry, "Tadinya udah mau tidur, eh Thariq nelpon."

Mendengar itu Gerry langsung mendongakkan kepalanya, ia menatap Nia tajam."Kamu masih ngurusin GB?"

Nia mengangkat bahunya acuh, "Dikit, Bantu-bantu kalo Azka gak bisa handle. Kamu tau sendiri gimana Azka, kalo satu masalah belum selesai dia mana mau fokus ke yang lain" jawabnya.

"Hmmm, harusnya tuh anak udah nikah, punya anak biar kita bisa nimang cucu malah ngurusin gangstar warisan Mommy nya." gerutu Gerry yang membuat Nia menatap nya kesal.

"Kenapa jadi kebelet pengen nimang cucu sih? Emang mau di panggil Grandpa? Terus GB itu harus ada yang urusin tau jadi organisasi yang aku bangun akan terus bertahan! Kamu kira gak butuh perjuangan membangun GB dari nol sampai meraih peringkat gangstar terkenal dan terkejam no 1 di dunia? Enak aja kalo ngomong. Azka gak punya pasangan juga bukan karena GB kok! Sebelum-sebelumnya juga punya tapi keburu keliat ama Sharla, you now lah semuanya kabur" omel Nia panjang lebar.

Sharla memang possesive jika menyangkut kakaknya, ia tak pernah suka melihat kakaknya bersama para pacar-pacarnya. Selalu saja akal jahatnya bermain berusaha memisahkan Azka dengan pacarnya. Dan hasilnya pun tak buruk, buktinya Azka masih jomblo sampai sekarang. Tak suka Sharla bukan berarti ia cemburu, memang ia cemburu karena ada wanita lain yang di sayang oleh kakaknya. Tapi, Ia hanya tak suka melihat pacar kakaknya yang menurutnya sok ramah, sok good girl, sok cantik jika di depannya. Itu yang membuatnya jengah dan jiwa iblisnya membludak ingin keluar.

"Ck, iyadeh. Siapa sih yang bisa lawan mantan leader mafia GB" cibir Gerry semakin merapatkan pelukannya.

"Ishh mas sesak akunya, jangan kenceng-kenceng peluknya"

"Hmm"

***

Kriinggg!!!!!!!!!!!!

Bunyi alarm memekakkan telinga Sharla, ia berusaha bangun dari tidurnya untuk mematikan alarm. Namun, badannya terasa berat seperti ada yang memeluknya dari belakang.

Eh,,, tunggu memeluknya dari belakang?. Sharla langsung membalikkan tubuhnya dan langsung menemukan wajah polos Azka yang tengah tertidur. Sharla tersenyum, ternyata daddy nya tak bohong.

Ia perhatikan wajah tampan di depannya, hidung yang mancung alis tebal, bulu mata lentik serta rahang yang tegas yang membuat kakaknya itu sangat tampan. Sharla langsung mendekap wajah itu gemas di cium nya pipi kakaknya itu sekilas lalu mendekapnya kembali.

"Hehe Keket kangen" lirihnya sembari terkekeh kecil.

Merasakan tidur nya terganggu, Azka pun membuka matanya. Sedikit pening karena ia semalam tidur terlalu larut malam. Azka merasakan wajahnya tengah di peluk, tak perlu bertanya ia sudah tau siapa pelakunya. Tentunya adik kesayangannya itu, "Udah puas belum peluk abangnya?"

Azka merasakan tubuh Sharla menegang dan langsung menjauhkan wajahnya. "Abang udah bangun? Keket ganggu yah? Abang bobo lagi aja yah Keket jagain"

Azka terkekeh geli, ia mencium pipi Sharla gemas. "Keket gak ganggu kok, mandi gih kan mau sekolah" titahnya.

"Anterin Tapi yahh"

"Loh emangnya mobil kamu kenapa? " tanya Azka heran.

"Ishhh abang, Keket maunya sama abang yah yah yah"

"Iyadeh,"

"Yeayyy!!!!! "

"Mandi sono! Bau iler lo!"

"Engak kok!"

"Bau!"

"ABANG!! ISHH"

"Bau iler!"

"MOMMY ABANG NAKAL HUAA!!!"

"eh"

"AZKA!! MASIH PAGI JANGAN MULAI!!"

"Eh iya mom"

"Sukurin blee!!"

"Diem lo, Bau iler juga!"

"ISH MOMMY!! DADDY!! BANG AZKA NAKAL LAGI!!"

"AZKA!!! " Teriak Nia dan Gerry bersamaan.

"Aduan lo!"

"Orang cantik mah bebas! "

****
Bye!


SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang