🍁SHANIA~52

24.1K 779 26
                                    

6 bulan kemudian...

Dorr

Blasss

Brakkk!!

"Yeahhhhh!!!, misi selesaii!!" girang Bila melompat-lompat bahagia.

"jangan lompat-lompat, nanti jatuh" peringat Satria menoyor kening Bila dengan jari telunjuknya.

Bila mengerucutkan bibirnya kesal. Ia menatap Satria berang, "Jangan toyol-toyol" ucapnya.

"Toyor Bila, bukan toyol" koreksi Kinar.

"Nah iya itu, gak boleh tau" ucap Bila.

"Biarin" ucap Satria.

"Ishhh" kesal Bila meniup poninya.

Sontak kelakuan Bila membuat Satria terkekeh geli. Ia langsung merangkul Bila lalu membawanya pergi.

"Eh-eh tungguin elah" pekik Kinar karena dirinya di tinggal.

Kinar lari mendekati Satria dan Bila yang tampak sedang berncanda dan tertawa bersama. Ia mensejajarkan lamgkahnya dengan mereka lalu menatap mereka kesal.

"Tinggalin aja terus" sindir nya.

Mendengar itu Satria dan Bila menoleh pada Kinar yang kini tengah memasang muka masam. Bila pun tak enak sendiri, ia melepas rangkulan Satria lalu mendekati Kinar membuat Satria mendengus kesal.

"Maaf yah Kinar, aku gak maksud kok. Tuh Kak Satria main rangkul aja eh akunya jadi ikutan" ucap Bila merasa bersalah.

Kinar tersenyum geli melihat raut wajah Bila. Ia menepuk pundak Bila lalu merangkulnya. "Santai aje kali, paham kok gue" ucapnya menunjuk Satria dengan dagunya.

"Ck, dasar cewek" gumam Satria.

"Sing bos Satria, nona Bila, dan bebeb Kinar" sapa Thariq dengan senyum andalannya.

"Sekali lagi lo bilang bebeb, jangan salahin gue kalo besok lo gak nginjek tanah lagi" ancam Kinar pada Thariq.

Thariq bergidik ngeri mendengarnya. Ia tak ingin bermain-main dengan Kinar mengingat beberapa macam beladiri yang di kuasai nya.

"Gimana ada kabar?" tanya Satria saat menduduki dirinya di sofa.

"Emmm bos bilang kalian harus waspada, karena perkiraan bos. Kalau gak besok mungkin lusa rencana itu berjalan" ucap Thariq.

Bila mengerutkan keningnya bingung, "Bos?" beonya.

"Iya Bos Nia" jawab Thariq santai. Sontak mendengar itu membuat Satria berdiri dari duduknya.

"Adek gue!! Dimana dia?" tanya Satria.

"Kata bos kalau rencana itu selesai, dia pasti akan memberi tahu kalian" jawab Thariq.

"Tapi lo tau kan dimana dia? Setidaknya kasih tau kita biar kita tenang" ucap Kinar.

"Saya tidak tahu, Bos Nia juga tidak memberi tahu saya" ucap Thariq formal.

Bila menghembuskan nafasnya pasrah, jujur ia sangat merindukan Nia sebagai sahabatnya. Walaupun baru, sosok Nia lah yang membuatnya seperti sekarang. Yang tak pernah di anggap lemah lagi oleh orang.

"Udah enam bulan dia pergi, apa dia gak kangen kita yah. Setidaknya untuk hubungi kita pun ia tidak" ucapnya.

"Sttthhh, gue tau adek gue. Dia gak mungkin kayak gitu, kita tunggu aja semuanya pasti cepat selesai" ucap Satria lembut.

"Iya, kita harus positif thingking oke" ucap Kinar.

Bila hanya tersenyum mengangguk. Ia memeluk Satria erat, entah mengapa membuatnya menjadi lebih nyaman dan tenang.

SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang