🍁SHANIA~37

19.4K 607 13
                                    

Gerry kini baru saja sampai di rumahnya, ia menjatuhkan dirinya di sofa seraya memijat pelipisnya.

"Hay Ger!" sapa Bila yang tiba-tiba muncul, ia mendudukkan dirinya di samping Gerry.

"Ngapain lo di sini?" pertanyaan itu keluar dari bibir Gerry dengan nada yang bisa di bilang judes.

Bila tersenyum tulus pada Gerry, "Hehe jangan judes gitu dong, aku kan cuman mau main ke rumah kamu."

"udah malem pulang sana!" usir Gerry, ia membangkitkan dirinya berniat pergi. Namun langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan Bila.

"Aku tau kamu menghindar karena dulu aku pergi ninggalin kamu dan tanpa peduli dengan perasaan kamu dan juga karena kamu tahu perasaan aku sekarang di saat hati kamu sudah ada yang punya. Tapi aku mohon jangan jadiin masa lalu itu sebagai alasan kamu untuk memutuskan persahabatan kita dulu. Dan untuk perasaan aku,.. " Bila terhenti sejenak ia memejamkan matanya erat sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Aku ikhlas, aku gak papa Gerry. Aku sadar dulu memang kita saling menyayangi. Namun, seiring berjalan nya waktu takdir berkata lain. Dan aku pun tahu cinta tak harus memiliki, sama hal nya dengan aku. Aku gak harus memiliki kamu, cukup melihat kamu bahagia aku pun ikut bahagia" lanjutnya.

Gerry berbalik menatap Bila dengan tatapan yang penuh rasa bersalah,"Maaf, gak seharusnya gue bersikap kayak anak kecil gini sama lo" ucapnya.

"it's okay, aku ngerti. Aku cuman mau kita jadi sahabat kayak dulu. Hmm gak terlalu kayak dulu sih, sewajarnya aja" kekeh Bila membuat Gerry ikut terkekeh.

"kalo gitu aku pulang yah, bener kata kamu udah malem" pamit Bila mengambil tas kecil di atas meja lalu memasangnya.

Gerry segera mengambil kunci mobilnya, "ayok gue anter" ajak Gerry.

Bila menggeleng sambil tersenyum, "gak usah, kamu istirahat aja. Kamu juga kayaknya capek habis nemenin Nia. Lagian aku di jemput kok, Supir aku udah di depan katanya. Aku pulang dulu yah" ucapnya memasukkan ponsel ke dalam tas.

"Hati-hati"

Bila mengangguk lalu pergi. Gerry tersenyum kecut melihat kepergian Bila. "Gue tau di balik senyum lo itu begitu banyak kerapuhan. Maafin gue Lala" gumamnya.

***

Matahari kembali terbit untuk melakukan tugasnya menyinari bumi, dan membangunkan Nia dari tidur nyenyaknya.

"Enghhh" erang Nia saat mendudukkan dirinya. Nia mencoba mengingat apa yang terjadi pada dirinya semalam.

Seingatnya ia tertidur di mobil Gerry karena kelelahan bekerja. Setelah mengingat semuanya, Nia menyibakkan selimut yang membungkus dirinya dan berjalan menuju kamar mandi.

20 menit kemudian...

Nia keluar dengan seragam putih abu-abu yang melekat di tubuhnya. Ia berjalan menuju meja rias untuk menyisir dan merias sedikit dirinya.

Setelah merasa semuanya siap, ia bergegas turun untuk sarapan.

"Morning" sapanya.

"Morning too princess" Sahut Satria.

"Mommy sama daddy kemana kak?" tanya Nia sambil memakan roti isi coklat.

"Daddy ada rapat pagi, kalo mommy ke rumah nenek." jawab Satria.

Nia membulatkan mulutnya, ia mengambil tasnya lalu menyandangnya. "Gue duluan"

SHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang