011

7K 615 74
                                    

Happy reading^^

"Pak Hyunjin??" Jisoo dan Lisa tampak terkejut dgan kdatangan kami.

"Saya diperintahkan Pak Jaehyun untuk membawa kalian ke kantor skarang jg," ujarku smbil menatap mereka.

"Saya sdah mengajukan cuti pd Pak Jaehyun td pagi untuk kperluan kluarga," - Jisoo.

"Brsama Pak Yuta?" Hyunjin menatap tajam ke arah Pak Yuta.

"Saya tdak sengaja bertemu dgan mereka saat akan kluar dr sini," ujar Pak Yuta sembari tersenyum. Pdaku.

"Bgtu? Klau bgtu izinkan saya untuk membawa mereka, urusan anda dan mereka bisa diurus nnti stelah ini" ujarku dgan tegas smbil tersenyum.

"Letakkan koper kalian di meja resepsionis," ujar Hyunjin.

Jisoo dan Lisa meletakkan koper mereka di meja resepsionis lalu kita menuju mobil Hyunjin. Kami bergegas kmbali ke kantor. Setibanya di kantor, kami lgsg menuju ruang meeting.

"Permisi, pak maaf saya terlambat" aku msuk ke dlm ruangan terlebih dhulu.

"Dimana mereka??" - Pak Jaehyun.

"Mereka di sini brsama saya, pak" ujar Hyunjin smbil membawa Jisoo dan Lisa msuk.

"Dduk, saya tdak mau bertele2. Saya akan lgsg tanya klian, apa mksd kalian melakukan hal ini? Menggelapkan uang perusahaan slama setahun dan menukar brang kadaluarsa untuk dikirim kpda client, dan apa ini?" Pak Jaehyun menghela nafas sjenak.

Klian menukar hasil laporan yg sdah diketik rapi oleh Vanya dgan hasil lporan palsu? Apa klian sdah bosan bkerja dgan saya??" Pak Jaehyun menatap Jisoo dan Lisa tajam smbil membanting berkas2 palsu ke hdapan mereka.

"Sa-saya tdak melakukan itu, pak. Sekretaris bapak yg melakukan itu semua, dia yg memalsukan semua dokumen ini dan menyeret saya untuk membantu dia melakukan semuanya" Jisoo menatapku tajam.

"Jgn mencoba untuk berkelit, Vanya slalu bersama saya dlam berbagai kgiatan. Lgipula di sbelah dia adlah meja kerja Hyunjin dan sbuah CCTV yg mengarah lgsg ke arahnya," balas Pak Jaehyun.

"Saya menemukan uang sejumlah 50jt di dlam laci milik Jennie dan jg bbrapa produk kadaluarsa dr brankas milik Lisa," ujarku smbil menuang isi kantung coklat td.

"Salah satu dr mereka mengaku telah memberikan surat izin cuti Pak Doyoung untuk kperluan kluarga," kali ini Hyunjin yg memberikan pnjelasan.

"Saya tdak menerima surat apapun hari ini," Pak Doyoung mengerutkan keningnya.

"Semua brang bukti sdah ada di hdapan kalian, skrang saya berikan dua plihan untuk kalian" - Pak Jaehyun melepas jasnya dan mengendurkan ikatan dasinya.

"Kami bersungguh2 tdak melakukan tindakan itu, pak" ujar Lisa msih berusaha untuk mengelak.

Brak!

Semua di ruangan ini terkejut mlihat reaksi Pak Jaehyun yg tdak biasanya.

"Kalian mau saya pecat dan dijebloskan ke penjara atau mengundurkan diri scara terhormat?" Pak Jaehyun menatap mereka tajam.

"Pak, saya mohon jgan pecat saya. Saya msih membutuhkan pkerjaan ini," Jisoo berlutut di bawah kaki Pak Jaehyun.

"Vanya tlong hbungi polisi dan urus kasus ini sbagai kasus penggelapan uang," ujar Pak Jaehyun.

"Jgan laporkan kami ke polisi, pak saya mengaku salah. Kami melakukan karena ingin menjatuhkan Vanya dan membuat dia dikluarkan dr prusahaan ini," ujar Lisa yg kini sdah menangis tersedu2.

"Saya tdak suka jika Vanya dkat dgan Hyunjin karena-" Jisoo menggantung klimatnya.

"Saya menyukai Hyunjin," ujarnya lg dan membuat kami di ruangan ini terkejut.

"Sungguh kekanak2an, saya tdak menyangka org secerdas kamu akan melakukan hal ini hanya karena urusan asmara" Pak Doyoung menggelengkan kpala.

"Ada satu hal lg yg hrus bapak tahu, mereka tdak tinggal di apartement lama. Mereka pindah ke salah satu apartement mewah di kawasan Kelapa Gading dan baru saja akan menyerahkan kantung ini kpada Pak Yuta. Stelah saya buka ternyata isinya adlah uang berjumlah 150jt yg diambil dr kas prusahaan," ujarku smbil meletakkan kantung itu.

"Mksd Vanya, Pak Yuta jg terlibat dlam kasus ini dan berniat membuat prusahaan kita mengalami kerugian besar" lanjut Hyunjin.

"Pak Yuta meminta mereka untuk memberikan berkas rahasia perusahaan yg disimpan di dlam brankas di ruangan bapak," ttupku.

"Saat Vanya msuk ke dlam ruangan bapak, ia melihat brankas trsebut terbuka namun bapak tdak menyadarinya" - Hyunjin.

"Saya punya bukti video percakapan mereka saat di cafe," aku memberikan hpku pd Pak Jaehyun.

"Jd lo yakin mau lakuin ini buat jatuhin si Vanya itu? Ini sih gila, Jis resikonya gede buat kita."

"Lo tenang aja, klo misalnya dia mcm2 kan kita punya Pak Yuta."

"Iya jg sih trus apa yg bakal lo lakuin stelah ini?"

"Nih, gue udah ambil berkas rahasia dr brankas di ruangan Pak Jaehyun. Lo tau kan, yg punya akses bebas buat msuk ke ruangan itu cuma Vanya?"

"Jlaslah, dia kan sekretarisnya trus apa rencana lo?"

"Gue bkal serahin berkas ini ke Pak Yuta, lo inget rencana dia yg pengen ambil alih prusahaan Pak Jaehyun? Gue pengen bantu dia jlanin rencananya."

"Gila lo, Jis! Iya gue tau prusahaan tmpat kita kerja emg sukses bgt skrg tp apa lo tega lakuin itu??"

"Vanya aja tega ngerebut Hyunjin dr gue, knpa gue gk tega jatuhin prusahaan kakaknya?"

"Lo gk takut dipecat?"

"Itu urusan blakangan, yg penting rencana kita ini hrus berhasil dlu baru kita urus soal Hyunjin sama Vanya."

"Trus kita mau kemana skrg?"

"Kita pindah dlu ke apartementnya Pak Yuta biar gampang, ayo buru kita udah ditunggu di sana!"

"Bnar2 rencana yg luar biasa, saya tdak menyangka klian akan melakukan hal ini pd perusahaan saya. Vanya, sgera urus surat pengunduran diri mereka" Pak Jaehyun mengembalikan hpku smbil tersenyum.

Aku msih terdiam berusaha mencerna klimat yg menyebutkan bahwa akan menghancurkan perusahaan milik kakak Hyunjin. Apa mksd Jisoo td? Prusahaan milik kakak Hyunjin, tmpat mereka bkerja saat ini.

"Vanya, apa kamu mendengar saya?" Pak Jaehyun menjetikkan jarinya di dpan wajahku.

"Maaf, pak bisa diulang kmbali?"

"Urus surat pengunduran diri mereka dan serahkan ke saya, segera" ulang Pak Jaehyun.

"Baik, pak" aku sgera dduk di meja komputer di ruangan trsebut dan mengetik surat trsebut.

"Biar kubantu," ujar Hyunjin sembari dduk di sampingku.

"Tdak apa2, aku bisa menyelesaikannya dgan cpat" ujarku sembari tersenyum.

"Stelah ini temui aku di rooftop ada yg ingin kuceritakan pdamu," - Hyunjin.

Aku hanya mengangguk dan sgera melanjutkan pkerjaanku. Stelah slesai, aku memberikan dua surat tersebut kpada Pak Jaehyun untuk ditanda tangan.

"Saya sdah tanda tangan, skrang giliran kalian tanda tangan di sini" Pak Jaehyun memberikan surat itu pd Jisoo dan Lisa.

"Pak, saya mohon jgan pecat saya" Jennie msih berlutut di dpan Pak Jaehyun.

"Tanda tangan, wktu saya tdak banyak" ujar Pak Jaehyun.

"Oke saya tanda tangan! Tp asal kamu tahu Vanya, laki2 yg sdang kamu dkati itu adlah adik dr Pak Jaehyun! Dan dia bkanlah karyawan biasa, dia adlah direktur divisi pemasaran" Jisoo menatapku tajam.

"Apa?!"







To be continue.....

COLD C.E.O - Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang