Happy reading^^
"Somi! Kamu ini teh apa2an?!" - Bibi.
"Mkanannya tdak enak! Somi mau mkan di luar saja!" Somi kluar dr rumah.
"So-"
"Biar saya saja yg bicara dgannya," aku sgera mengejar Somi kluar.
"Somi tunggu dlu," aku meraih tangan Somi sblum membuka gagang pintu.
"Ada apa?!" - Somi.
"Saya minta maaf klau kdatangan saya dan suami saya ke sini mengganggu kamu, tp apa kamu tahu mksd kedatangan kami ke sini apa?" Aku menatap Somi.
"Saya tdak mau tahu," - Somi.
"Oke, kamu mau tahu atau tdak saya akan ttap kasih tahu kamu. Kdatangan kami ke sini ingin membantu agar nenek kamu bisa sembuh, apa kamu tdak mau nenek kamu sembuh?"
"Sa-saya," Somi menunduk.
"Saya tahu, saya tdak marah, saya sdah terbiasa dgan hal2 sperti ini. Skrg kita masuk, orgtua kamu sdah menunggu di dlam" aku merangkul Somi untuk kmbali ke dapur.
"Saya betul2 minta maaf atas kjadian ini, non" - bibi.
"Tdak apa2, saya tdak marah" aku trsenyum lalu dduk.
"Ya sdah atuh ayo kita mkan lg," - Mang Daehwi.
Kami melanjutkan mkan siang yg sempat tertunda. Slesai mkan siang, kami berkumpul di ruang tengah untuk mengobrol.
"Saya lgsg saja, kdatangan saya dan istri ke sini untuk menemui mertua bibi dan jg membantu biaya pengobatan beliau smpai sembuh total" - Jaehyun.
"Mamang sama bibi tdak perlu pkirkan mcam2, kami ikhlas membantu tdak perlu dikmbalikan uangnya" aku trsenyum.
"Jd kpan saya bisa brtemu dgan beliau?" - Jaehyun.
"Kbetulan sore ini saya akan pergi ke rumah sakit, tuan dan nona bisa pergi brsama saya" - bibi.
"Si kecil biar saya yg jaga, nona tdak perlu khawatir" - Mang Daehwi.
"Klo bgtu saya akan carikan mobil untuk anda," - Mang Daehwi.
"Oh tdak perlu, saya sdah meminta salah satu karyawan kantor untuk mengirimkan mobil dr Jakarta. Sbntar lg psti dia sampai," Jaehyun trsenyum.
Tin!
"Biar saya saja," - Jaehyun kluar.
"Mang, maaf ini saya sdah sediakan ASI dlam botol nnti diberikan saat Hana bangun atau menangis saja" aku memberikan tas Hana.
"Biar saya simpan di kulkas," - Mang Daehwi.
"Eum, maaf mang jgn ditaruh di freezer nnti bisa beku" aku trsenyum canggung.
"Jgn dijadikan satu dgan daging dan mkanan lainnya kan? Tenang saja, non kulkas saya dua" - Mang Daehwi trsenyum.
"A-ah trima ksih, mang" aku terkekeh.
"Sdah siap semua?" - Jaehyun.
"Tinggal menunggu bibi saja," aku menatap dan merangkul pinggang Jaehyun.
"Saya sdah siap, tuan, nona" - bibi.
"Klau bgtu kami brgkt dlu, saya ttip Hana ya mang. Klau ada apa2 lgsg telpon saya atau Vanya, ini no telepon kami" Jaehyun memberikan slembar kertas pd Mang Daehwi.
"Kalian hati2 di jlan," - Mang Daehwi.
Kami sgera brgkt ke rs yg menyetir mobilnya Jaehyun sndri, karyawannya sdah lgsg diminta untuk plang td. Smpai di rs, kami lgsg menuju kmar tmpat mertua bibi di rawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD C.E.O - Jung Jaehyun
FanfictionAmpun, galak bgt sih bos gue! Bisa gk tukeran aja bos yg lain!! - Vanya Kalo tiba2 gue suka sama lo gmna? - Hyunjin Saya mau ktemu sama orgtua kamu skrg jg - Jaehyun