038

4.6K 297 2
                                    

Happy reading^^


"Ttip Vanya sbntar, bi" aku sgera mengambil kunci mobil dan sgera berlari kluar.

Aku sgera menuju apartemen lamaku untuk menemui Shuhua.

"Shuhua, buka pintunya!" Aku menggedor pintu apartemennya.

Ceklek

"Apa mksdnya ini?!" Aku melemparkan surat td pdnya.

"Ini bukti, Jae bahwa aku sdang mengandung anak kita" - Shuhua.

"Apa yg sdang kau rencanakan hah?! Kau tahu, aku tdak pernah menyentuhmu sdkit pun!"

"Tp itu sdah ada buktinya, Jae kamu hrus bertanggung jwab!" - Shuhua.

"Aku tdak bisa, aku sdah mempunyai istri, aku mencintai Vanya, dan skrg dia sdang mengandung anak pertama kami!"

"Aku ingin kau ceraikan Vanya dan menikah dganku! Atau aku akan memberitahukan ini pd Vanya," - Shuhua.

"Kau memang temanku tp tdak untuk skrg, jgn ganggu rumah tanggaku dgan Vanya mengerti?" Aku menatap Shuhua tajam lalu pergi dr apartemennya.

"Aku tdak akan tinggal diam, Jae!!!" - Shuhua.

Aku kmbali ke rumah dlam keadaan marah. Smpai di rumah aku msuk smbil membanting pintu dan sgera merebahkan tbuhku di kasur.

🐰🐰🐰

Vanya POV

"Srapan-" aku mlihat Jaehyun melewatiku bgtu saja.

Aku membawa roti dan kopinya ke dpan untuk diberikan lgsg pd Jaehyun.

"Jae, srapan dlu nnti-"

Prang!

"Aku tdak mau, jgn ganggu aku!" Jaehyun membentakku.

Prtama kalinya stelah satu bulan menikah, ia membentakku. Aku trkejut, sangat trkejut mlihat prubahan sikapnya pdku.

Aku meninggalkan Jaehyun ke dlam untuk mengambil tas dan kunci mobil Kak Chan. Aku sgera berlari msuk ke dlam mobil.

"Vanya, sayang dengarkan aku! Aku tdak bermksud untuk- Hei Vanya!" Jaehyun mengetuk kaca mobilku.

Aku sgera melajukan mobilku menjauh dr rumah menuju kantor. Smpai kantor, aku sgera dduk di ruangan keduaku yg berada di blkang meja kerja Hyunjin.

"Slamat pa-" aku lgsg menatap tajam Jeno.

Aku sgera menyelesaikan fotocopy ini dan sgera menuju ruang meeting brsama Hyunjin. Seharusnya ini mnjadi tugas Shuhua tp aku blm mlihatnya di kantor sejak td.

"Vanya, kau tak apa?" Tanya Hyunjin bgtu kami kluar dr ruang meeting.

"Tdak apa2," aku trsenyum pdnya.

"Dduklah dlu akan kuambilkan teh hangat untukmu," - Hyunjin.

"Aku saja, tlong taruh ini di mejaku" aku memberikan berkas td dan sgera pergi ke pantry.

Ceklek

"Oh, Bu Vanya ada yg bisa saya bantu?" Tegur office girl yg kmrin membantuku.

"Saya hanya ingin dduk sbntar di sini smbil meminum teh hangat, tlong buatkan satu ya" aku dduk di salah satu kursi.

"Maaf bu anda terlihat pucat skli, apa anda sdang sakit?" Ia meletakkan gelasnya di dpanku.

"Saya tdak apa2, trima ksih tehnya" aku trsenyum lalu meminum tehnya.

COLD C.E.O - Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang