14 SoY

134 12 0
                                    

PAPARAN sinar matahari masuk ke dalam celah jendela. Aku mengerjabkan mata agar sesuai dengan cahaya yang masuk. Hari yang cerah untuk memulai lembaran baru. Kata Manda, aku harus move on. Ya, aku harus melakukannya untuk kebaikan hati agar tidak lagi terluka.

Aku terbangun dengan mengucek-ngucek mata. Rasanya, aku butuh tidur lebih lama agar tidak mengantuk. Namun, apa boleh buat? Matahari sudah muncul dengan malu-malu. Sebentar lagi, Ibu juga berteriak untuk membuatku bangun.

"Dara! Bangun, Nak! Sudah siang, nanti kamu terlambat ke sekolah." Teriak Ibu dari arah dapur.

Dengan malas aku menjawab perintah Ibu. "Iya, Bu. Dara udah bangun kok."

Aku menyibakkan selimut berwarna merah jambu dengan gambar Hello Kitty. Sebenarnya aku tidak suka tokoh kartun kucing itu, namun, Ibu sudah terlanjur membelikan untukku. Jadi, mau tidak mau aku harus memakainya.

Kakiku melangkah menuju meja belajar berwarna pink. Oh tidak! Aku baru menyadari sebagian besar barang yang kupunya berwarna pink. Padahal aku sama sekali tidak suka warna pink. Menurutku, warna pink berarti manja. Aku tidak ingin dianggap manja orang lain, tetapi tanpa sadar barang-barangku berwarna pink. Apakah aku orang yang manja?

Bukannya mandi, aku malah duduk di kursi dengan tumpuan meja belajar. Aku tidak berniat tidur kembali, melainkan ingin menulis sesuatu di buku cokelat keemasan yang biasa disebut buku diary. Ya, aku hanya ingin menulis untuk mengawali hari baru.

05 Januari 2018

Kata orang, cinta itu soal memberi
Memberi apa yang kita punya dengan sepenuh hati

Kata orang, cinta itu soal keberanian
Keberanian untuk mengungkapkan atau keberanian untuk melepaskan

Ditulis oleh D

Kututup buku yang menjadi teman setiaku. Aku merasa lega. Saatnya melangkah dengan langkah baru. Tentunya tidak dibayangi oleh masa lalu.

"Dara! Mandi, sayang. Udah jam 6 pagi." Ibu berteriak kembali seolah-olah tahu bahwa anaknya tidak kunjung mandi.

"Iya, Bu. Dara mandi sekarang."

•••••

Angkutan berwarna ungu berhenti di depan gerbang SMA. Aku turun, kemudian membayar sejumlah uang yang telah disiapkan.

Hari ini adalah hari baru. Aku tidak ingin mengingat kembali luka masa lalu. Bangunan megah di depanku adalah tempat di mana aku belajar. Untuk satu tahun lebih aku akan menghabiskan waktu di tempat ini.

Kakiku mulai melangkah memasuki gerbang. Sedari tadi aku tersenyum. Aku tidak ingin cemberut di hari baru.

"Dara!" Manda berlari menghampiriku.

Perempuan itu merangkul pundakku erat. Kami tertawa bersama. Aku tidak ingin waktu cepat berlalu. Aku tidak ingin kehilangan seseorang yang berharga saat lulus nanti. Aku ingin berada di samping Manda. Selamanya.

"Gimana?" Ucapnya.

Aku mengerutkan dahi. "Apanya yang gimana?"

"Ck!" Manda berdecak kesal. "Itu lho, jadi buka lembaran baru, kan?"

Aku mengangguk mantap. "Pasti dong."

"Sip! Itu baru sahabat gue!"

Manda semakin mengeratkan rangkulannya di pundakku. Hari ini, kami tertawa bahagia tanpa ada luka. Aku senang karena waktu memberiku kesempatan untuk berubah. Aku tidak ingin berada dalam luka. Sudah seharusnya aku melupakan semua yang menyakitiku.

Story Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang