54. Canda Tawa

5.4K 289 24
                                    

Perlahan Haifa mengerjapkan matanya, dan ia dapat melihat wajah Arya yang kini tepat di hadapannya dengan senyum manis terukir di bibirnya, saat mata Haifa sepenuhnya terbuka.

"Hai!"ucap Arya masih dengan senyum manis yang tidak pernah pudar dari bibir merahnya.

Haifa hanya membalasnya dengan senyuman tipis, karena ia masih begitu lemah untuk menjawab ucapan Arya.

"Udah mendingan sayang?"tanya Arya seraya mengusap kening Haifa lembut

Haifa hanya menganggukan kepalanya singkat. Teringat sesuatu membuat Haifa segera memegang perutnya, dan melihat perutnya yang masih membuncit.

Tiba tiba Mata indah Haifa terlihat genangan di kelopaknya, dan siap menumpahkan air matanya.

"Lohh, kok nangis? Kenapa?"tanya Arya lembut, namun tak dapat di pungkiri jika ia merasa panik melihat Haifa yang tiba tiba menangis

Haifa tidak menjawabnya, namun dia malah terisak, membuat Arya semakin panik

"Kenapa sayang? Ada apa? Ada yang sakit?"tanya Arya seraya membawa Haifa kedalam pelukannya, mencoba untuk menenangkan istri cantiknya.

Bukannya tenang, Haifa justru semakin terisak di pelukan Arya

"Kenapa sayang? Ada apa?"tanya Arya lagi tepat di samping telinga Haifa yang masih berada di pelukannya.

"Hikss... di.. dia gak apapa kan?"tanya Haifa di tengah isakannya

"Gak apapa kok, dia kan kuat. Sama kayak uminya!"ucap Arya masih terus menenangkan Haifa

"Maafin aku!"lirih Haifa masih tetap terisak

"Kenapa minta maaf?"tanya Arya melepas pelukannya, lalu menatap Haifa dalam dalam

"Maafin aku gak bisa jaga dia!"ucap Haifa lagi dengan aliran air mata yang semakin deras

"Gak! Ini bukan salah kamu! Kamu gak usah minta maaf ya, ini salah aku, yang gak bisa jagain kalian! Maaf ya?"ucap Arya seraya mengusap air mata Haifa dengan ibu jarinya.

Haifa diam, ia seperti tengah memikirkan sesuatu, ia menatap Arya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kenapa?"tanya Arya seraya mengusap pipi Haifa lembut ketika melihat keterdiamannya.

Haifa tidak menjawab, namun dia justru merubah posisi tidurnya menjadi duduk, lalu memeluk perut Arya yhang posisinya tengah berdiri, membuat Arya bingung.

"Kenapa sayang?"tanya Arya kembali ketika ia mendengar isakan Haifa lagi, seraya mengusap kepala Haifa dan membalas pelukannya

"Kamu udah sembuh?"tanya Haifa melepaskan pelukannya lalu mendongak menatap wajah Arya yang kini mengangguk pelan sambil menampilkan senyum lembutnya

Haifa kembali memeluk Arya dengan erat, ia merindukan Arya yang kini bisa berdiri tanpa bantuan apapun, akhirnya ia bisa melihat Arya yang bahagia karena kesembuhan kakinya.

"Kangen banget apa? Sampe meluknya sekenceng itu?"goda Arya membuat Haifa melepaskan pelukannya

"Kangeeeennnn bangett!"ucap Haifa seraya memberikan sebuah cubitan di perut Arya, membuat Arya mengaduh

"Aduhhh, kok di cubit sih?"ucap Arya seraya memegangi perutnya yang terasa sakit oleh cubitan Haifa

"Kangen!"jawab Haifa menyengir membuat Arya memutar bola matanya malas

"Kebiasaan banget sih nyubit nyubit!"kesal Arya

"Habisnya, kamu gemesin hanget sihh, jadi pengen nyubit kan?"ucap Haifa gemas kembali memberikan cubitan, namun kali ini di hidung Arya

Kesempurnaan Cinta #4✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang