"Sayang pliss dengerin aku, aku mohon!"lirih Arya dengan isakan yang mulai terdengar jelas di telinga Haifa membuat Haifa menoleh kearahnya, menatap wajahnya dengan tatapan sendu.
"Pliss dengerin aku dulu ya?"lirih Arya menatap Haifa dengan wajah yang penuh dengan permohonan
"Mau jelasin apa lagi? Semuanya udah jelas!"ucap Haifa terus menerus menangis
"Pliss sayang, ini gak seperti yang kamu pikirkan!"ucap Arya lagi memegang tangan Haifa erat.
"Oke, setelah itu aku mau pergi!"ucap Haifa lagi menatap Arya.
Arya hanya diam, tanpa ada anggukan maupun gelengan kepala, ia hanya menarik tangan Haifa menuju kamar mereka. Arya mendudukan Haifa di sudut ranjang, lalu ia duduk di atas kursi meja rias milik Haifa yang kini sudah berada di hadapan Haifa
Mereka duduk saling berhadapan. Arya mengambil tangan Haifa dan menggenggamnya
"Sayang, aku tau aku salah! Pliss dengerin penjelasan aku dulu!"ucap Arya menatap Haifa
Haifa hanya diam, tanpa menjawab ucapan Arya
"Jadi sebenarnya, aku ketemu sama Nafa itu waktu aku mau jemput kamu di rumah sakit!"ucap Arya memulai ceritanya.
"Udah tau!"jawab Haifa datar
"Hah?! Mak.. maksud kamu?"tanya Arya menatap Haifa dengan gugup, ia terkejut dengan ucapan Haifa, mungkinkah Haifa melihat Nafa memeluk dirinya?
"Lanjutin!"ucap Haifa acuh, tanpa berniat menjelaskan kepada Arya
"O..oke. jadi waktu itu, pas sore nya aku mau jelasin sama kamu, tapi kamu kan lagi kurang enak badan dan pastinya butuh istirahat, makannya aku tunda dulu, aku pikir kalo aku ceritain itu, kamu jadi gak bisa istirahat!"ucap Arya menjeda
"Tapi nyatanya aku tetep gak bisa istirahat, bahkan sampai sekarang aku gak pernah bisa istitahat dengan nyaman!"jawab Haifa ketus, entah mengapa ia ingin berkata seperti itu kepada Arya, meskipun dalam hati ia merasa bahwa dirinya tidak sopan.
"Oke aku minta maaf soal itu! Aku lanjutin ya! Jadi Nafa itu di tinggal sama suaminya, dia di usir sama orang tuanya, dan sekarang dia tinggal di sini sendirian!"ucap Arya menatap Haifa lekat
"Dan kamu percaya?"tanya Haifa membalas tatapan Arya dengan wajah sendunya, Arya hanya mengangguk pelan sebagai jawaban
"kamu bisa segampang itu percaya sama Dia, tapi kamu justru gak percaya sama istri kamu?"ucap Haifa sedih mendengar pernyataan bahwa Arya lebih percaya kepada perempuan lain dibandingkan dirinya
"Sayang! Bukan kayak gitu! Gimana aku mau jelasin ke kamu? Seminggu ini kamu jarang ke kantor, setiap aku pulang kantor kamu selalu lesu! Aku cuma gak mau, istirahat kamu terganggu, itu aja!"ucap Arya
"Kenapa kamu bisa sepercaya itu sama dia?"tanya Haifa mulai meneteskan air matanya, ia sedih dengan kenyataan bahwa suaminya lebih percaya dengan perempuan lain di bandingkan dengan dirinya, yang notabene nya adalah seorang istri.
"Karena aku yakin dia udah berubah!"jawab Arya begitu meyakinkan
"Apa alasan kamu bisa seyakin itu, bahwa dia udah berubah?"lirih Haifa kecewa karena Arya bisa dengan gampangnya yakin bahwa Nafa sudah berubah
"Karna dia memang baik, sekarang dia gak pernah neko neko lagi, dia menjadi seorang perempuan sederhana! Dan sekarang dia butuh teman yang bisa menjaga dia, yang selalu ada di dekat dia, saat dia butuh!"ucap Arya seperti tengah membela Nafa
"Dan kamu gak tau, bahwa aku lebih membutuhkan kamu dari pada dia?"ucap Haifa menatap Arya dengan tetesan air yang semakin lama semakin deras
"Sayang kamu ngomong apa sih?"ucap Arya membalas tatapan Haifa
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempurnaan Cinta #4✔
Teen FictionSEQUEL MY WIFE Apa sih definisi kesempurnaan cinta menurut kalian? Cinta yang selalu menghadirkan kebahagiaan? Atau cinta yang dikelilingi banyak ujian namun tetap bertahan? Atau cinta yang selalu ada, baik suka maupun duka? Dari pada penasaran, lan...