29. Acara (revisi)

5.2K 282 23
                                    

Semakin dekat dan semakin dekat, dan.......

"Aw!!!! Aduh aduhh aduuhhhh!!!"teriak Arya tiba tiba sambil memegangi telinganya yang kini tengah di tarik oleh seseorang dengan begitu kerasnya, wajahnya pun meringis kesakitan.

"Dibilangin jangan cium cium, nanti make up nya rusaaakkk!!!"ucap Intan yang menarik telinga Arya dengan begitu kerasnya

"Aduh duh, sakit mah sakit, aduh!!"ringis Arya sambil berusaha melepaskan tangan sang mama di telinganya.

"Di bilangin bandel banget sih, cepetan sini di bedakin, udah mau mulai ini bentar lagi, cepetan!!"omel Intan menarik Arya menuju meja rias, dan mulai merias sedikit wajah Arya

Sedangkan Haifa dan bundanya hanya tertawa melihat interaksi mama dan anak itu. Intan merias wajah Arya sambil sesekali mengomelinya, karena menurutnya Arya sangat mengulur waktu, dan sekarang acara hanya kurang dari lima belas menit harus sudah di mulai.

◎◎◎◎◎

Setelah selesai bersiap siap, kini Arya dan Haifa sudah berada di area acara resepsi di adakan.  

Sesuai rencana, kedua pengantin itu akan berjalan menyusuri jalanan yang sudah di hiasi bunga bunga juga beberapa hiasan lain yang biasa di gunakan untuk acara resepsi disana, menuju ke panggung resepsi untuk kedua pengantin itu

Setelah mereka semua siap, dan mendapatkan aba aba dari sang MC untuk segera berjalan, Arya mengambil tangan kanan Haifa untuk ia lingkarkan di lengan kirinya.

Jujur, dalam hati mereka merasa canggung, terutama Haifa. Bukan hanya canggung, tapi juga gugup, jantungnya pun semakin cepat berdetak tak karuan.

Arya menepuk punggung tangan Haifa yang berada di lingkaran lengannya sebanyak tiga kali, membuat Haifa menoleh ke arahnya, dan Arya pun menatap ke arah Haifa san tersenyum.

Senyum yang menenangkan, membuat Haifa sedikit lebih berkurang rasa gugup dan canggungnya dan berusaha menampilkan senyuman.

Perlahan Arya dan Haifa mulai berjalan melewati beberapa tamu udangan, baik keluarga, kerabat, maupun sahabat yang duduk dan berdiri di sekitar jalanan yang mereka lewati.

Mereka kebanyakan menyusul, terutama dari keluarga besar Haifa, yang belum berangkat dari awal, karena rencana awal bukan bersama Haifa.

Sedangkan Keluarga Arya hanya beberapa yang menyusul, karena kebanyakan sudah berangkat bersama rombongan Arya dari awal mereka datang.

Haifa dan Arya berjalan dengan begitu pelan, sambil sesekali menyapa beberapa tamu undangan dengan senyuman manis mereka, juga lambaian tangannya.

Hingga sampai lah mereka di panggung. Dan memulai acara resepsi itu, di mulai dari acara lempar bunga yang dipercaya bahwa yang berhasil menangkap bunga itu, akan segera menyusul ke pelaminan.

Lalu tukar kado antar kedua pengantin, dimana Haifa yang memberikan kado sebuah peci berwarna hitam untuk Arya, lalu Arya yang memberikan sebuah hijab berwarna putih panjang, yang dapat menutupi tubuh Haifa hingga sebatas pinggang.

Entah apa makna yang terkandung dari dua buah kado itu, mungkin mereka menginginkan untuk sama sama berhijrah ke arah yang lebih baik.

Keduanya sama sekali tidak tahu apa yang akan di berikan oleh pasangan masing masing, namun jenisnya hampir sama, sama sama penutup kepala. Mungkin ini yang dinamakan jodoh.

Setelah beberapa saat melakukan banyak acara, juga sempat di jeda untuk melakukan kewajiban sebagai seorang muslim, yaitu shalat. Acara di jeda selama hampir dua jam, dari setengah enam hingga setengah delapan.

Kesempurnaan Cinta #4✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang