bonus 4

4.9K 292 19
                                    

"Haifa lebih milih kak Arya marah, ungkapin rasa kesalnya kak Arya sama haifa, dari pada kak Arya diem kayak gini, yang bikin haifa jadi bingung kak."ucap Haifa

Tiba tiba Arya mengangkat lengannya, membuka mata, lalu beralih posisi menjadi duduk, dengan kaki yang ia julurkan ke bawah.

Arya menarik tangan Haifa, membantu istrinya untuk berdiri dari posisi jongkoknya dan duduk tepat di sebelahnya.

Haifa menatap Arya dengan tatapan sendu, juga penuh tanya, ia masih bertanya tanya, apakah benar dia ada salah kepada suaminya itu

Tiba tiba Arya memeluk tubuh Haifa, ia peluk tubuh istrinya dengan erat.

"Maafin aku sayang, udah bikin kamu khawatir sama aku seharian ini. Maafin aku gak sempet ngabarin kamu"ucap Arya terus memeluk tubuh istrinya

"Kenapa kak?"tanya Haifa membalas pelukan suaminya

"Banyak masalah hari ini. Aku bener bener kalut sayang, sampe aku gak ada waktu untuk ngabarin kamu. Maafin aku ya?"ucap Arya seraya melepaskan pelukannya, lalu menatap wajah Haifa dengan tangan menggenggam tangan Haifa

"Kenapa?"tanya Haifa lagi, ia benar benar tidak tahu dengan apa yang tengah di alami oleh suaminya itu.

Haifa menatap wajah Arya yang kini tengah memejamkan matanya, sambil menghela nafas berat.

Haifa bergerak melepaskan genggaman tangan Arya, lalu ia mengambil teh hangat yang ada di atas nakas, dan memberikannya kepada Arya.

"Diminum dulu bi"ucap Haifa

"Makasih ya"ucap Arya seraya meminum teh nya.

Lalu setelah itu Arya meletakan cangkir teh itu di atas nakas di dekatnya, dan kembali menatap Haifa.

"Kalo kak Arya belum siap cerita gak apapa. Sekarang kak Arya istirahat dulu aja, kak Arya pasti capek kan"ucap Haifa menatap suaminya

Arya membalas tatapan Haifa dan menghela nafas berat.

"Hm, client kerja abi yang tadi pagi meeting sama abi, meninggal dunia mi"ucap Arya

"Innalillahi wainnaillahi roji'un"ucap Haifa menutup mulutnya

"Kenapa bi?"tanya Haifa seraya menatap Arya yang kini tengah menunduk

"Kecelakaan mi"jawab Arya pelan

"Astaghfirullah, kok bisa?"tanya Haifa

"Tadi, waktu kita selesai meeting, sekitar jam sebelas, pak Ridwan itu pamit pulang duluan sama sekertarisnya. Nah, setelah itu aku sama Tino juga ikut pulang. Berhubung Tino ada urusan, jadi gak bareng sama abi.

Nah, waktu abi di perjalanan, paling baru beberapa meter lah dari restoran tempat kita meeting, waktu abi lagi fokus nyetir, tiba tiba ada kecelakaan. Tepat di depan mata kepala abi"ucap Arya

"Nah itu yang bikin abi shock banget mi, sampe sekarang"lanjut Arya

"Ya Allah, bi"ucap Haifa khawatir melihat keadaan Arya yang terlihat sangat Shock ketika bercerita

"Abi takut, abi bingung, abi kaget. Pokoknya rasanya campur aduk mi. Abi liat sendiri, gimana kejadiannya, waktu sebuah truk melaju kecang dari arah kanan perempatan, dan menabrak mobil pak Ridwan, bener bener bikin abi kaget setengah mati"ucap Arya

"Perempatan?"tanya Haifa seraya mengingat dimana perempatan yang menjadi tempat kejadiannya

"Iya di perempatan yang itu, yang ada lampu merahnya"jawab Arya asal

"Bi, bukannya semua perempatan itu ada lampu merahnya ya?"tanya Haifa menatap suaminya

"Hah?! Eh iya ya, pokoknya yang itu deh mi. Yang deket sama kantor abi"jawab Arya yang hanya diangguki oleh Haifa

Kesempurnaan Cinta #4✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang