Kini hari sudah menjelang sore, Arya dan Haifa masih asyik bergelung di atas ranjang empuk nya.
Haifa terbangun lebih dulu dari pada Arya. Haifa menyipitkan matanya ketika merasa asing dengan ruangan yang kinii dipakai tidur olehnya.
Haifa menoleh kearah samping dimana Arya masih tertidur dengan pulasnya, menghadap ke arah dirinya dengan deru nafas teratur, mata terpejam, mulut yang sedikit membuka, satu tangannya berada di atas kepala Haifa, satunya lagi melingkari perut Haifa.
Haifa menggerakan tangannya menyentuh pipi Arya dengan perlahan, membuat Arya menggeliatkan kepalanya, dan terbangun
"Eh udah bangun?"tanya Arya dengan suara seraknya, dengan mata yang masih terlihat sayu
"Ini dimana?"tanya Haifa mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan itu
"Dikamar sayang!"jawab Arya pelan
"kamar siapa?"tanya Haifa lagi
"Kamar tamu di rumah aku, masa lupa?"tanya Arya menatap Haifa
"Masa sih? Kenapa gak di kamar kamu aja?"tanya Haifa menatap Arya
"Ya gak apapa, kamar aku kan di atas, susah bawa kamunya!"ucap Arya berganti posisi menjadi tidru terlentang menghadap langit langit
"Kenapa?"tanya Haifa lagi dan lagi
"Kamu kan tau, kaki aku masih sering sakit, apa lagi harus naik tangga, terus bawa beban kamu!"ucap Arya
"Maksud kamu?"tanya Haifa mulai merasa kesal saat menyadari apa yang di katakan oleh Arya tadi
"Iya kamu kan berat!"ucap Arya tanpa beban
"Maksud kamu aku gendut gitu?"ketus Haifa membuat Arya terkejut dan menoleh ke arahnya
"Hah?! Ng.. gak sayang, maksud aku kan kamu lagi hamil, pasti berat badan kamu bertambah kan?"ucap Arya berusaha untuk menjelaskannya
"Berarti aku gendut? Gitu kan maksud kamu?"sinis Haifa
"Gak, kamu gak gendut kok, justru kamu sehat kalo berat badannya naik. Kan berarti pertumbuhannya dedek juga baik!"jawab Arya dengan penuh kehatu hatian, takut takut semakin membuat Haifa salah paham
"Emang kenapa kalo aku gendut? Aku jelek gitu? Kamu gak sayang lagi sama aku? Iya?"sinis Haifa lagi dan lagi membuat Arya bingung bagaimana cara menjelaskannya
"Gak lah, mau kamu gendut, mau kurus, mau jungkir balik kayak gimana pun aku akan tetep sayang sama kamu, tetep cinta sama kamu!"ucap Arya
"Maksudnya kamu mau aku jungkir balik gitu? Ih jahat banget ya, istri lagi hamil malah di suruh jungkir balik?!"ucap Haifa garang, membuat Arya frustasi
"Bukan gitu sayang, ya Allah, Allahu akbar!"ucap Arya frustasi sambil mengerutkan wajahnya dan menjambak rambutnya
"Kamu kenapa?"tanya Haifa dengan polosnya
"Hah? Gak apapa, kamu mau ketemu sama bunda gak?"tanya Arya dengan wajah yang ia buat sebiasa mungkin, dan berusaha mengalihkan pembicaraan
"Mau! Ayo kak!"Haifa berubah menjadi merengek
"Ayo, kamu mandi dulu gih, udah sore juga!"ucap Arya yang segera di turuti oleh Haifa
◎◎◎◎◎
"Ehh, kalian udah dateng, maaf ya tadi pagi di tinggalin!"ucap bunda menyambut kedatangan anak dan juga menantunya yang baru saja datang ke rumah Salma, dimana pernikahan Hanif dan Salma di langsungkan.
Disana terlihat tidak terlalu ramai, karena hanya ada beberap tetangga, dan keluarga dari pihak Hanif, sedangkan dari pihak salma tidak ada sama sekali keluarga yang datang mengunjunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempurnaan Cinta #4✔
Fiksi RemajaSEQUEL MY WIFE Apa sih definisi kesempurnaan cinta menurut kalian? Cinta yang selalu menghadirkan kebahagiaan? Atau cinta yang dikelilingi banyak ujian namun tetap bertahan? Atau cinta yang selalu ada, baik suka maupun duka? Dari pada penasaran, lan...