14. Se-dingin Es

833 36 0
                                    

"Aku yang berubah atau kamu yang menjauh?"

-Albyanor Daniswara-

***

Alat pengukur waktu menujukkan pukul 04.20 WIB. Adzan subuh sebentar lagi berkumandang, dan Celine sejak semalam belum tidur satu jam pun.

"Astagfirullah" ucap nya kala ia menyadari sebentar lagi fajar.

Tok tok tok. Ketukan di sana mendorong Celine untuk turun dari ranjang dan membuka pintu, "kenapa?" tanya nya saat Ero berdiri di depan pintu.

"Bangun! Subuhan di mushola. Eyang sekalian mau pamit pulang" ucap nya

Celine diam, kemudian menutup pintu tanpa berkata, "astagfirullah. Untung kakak gue!" gerutu nya didepan kamar dan berlalu pergi

Celine hanya mendengar tanpa mau merespon. Kali ini ia tak mau menghabiskan tenaganya untuk bertengkar dengan Ero. Celine memilih melangkahkan kaki nya ke kamar mandi. Siap-siap melaksanakan sholat subuh berjama'ah.

"Celine?" panggilan dari Zahra seakan angin lalu untuknya. Entah apa yang memenuhi pikirannya, Celine hanya merasa sakit. Tapi ia juga tidak tau, bagian mana dari dirinya yang sedang terluka. Hingga pada akhirnya, tepukan Zahra menyadarkannya, "kenapa?"

"Ah, nggak apa-apa kok, Tante"

"Jangan bohong"

Celine tersenyum halus, ia segera melangkahkan kaki nya cepat menyusul Bunda nya yang menggandeng sang Eyang untuk menghindari pertanyaan selanjutnya dari Zahra.

"Nanti setelah Sholat, Eyang mau bicara satu hal penting sama kamu" ucap Eyang setelah mereka memasuki area mushola

"Bicara apa Eyang?"

"Nanti saja. Sekarang sholat dulu, yang khusuk" Celine megangguk patuh.

Astagfirullah. ya Allah. Ada apa dengan hati ku? Jika kegelisahan ini datang karena sesuatu, tunjukan lah. Engkau yang Maha Tahu akan segala sesuatu, Yaa Rabb.

Celine terus mengenggam erat baju yang menempel tepat di jantung nya. Meremasnya dengan kuat, semoga tak terjadi hal buruk apapun hari ini.

***

"Guys!!!" suara teriakan itu di iringi tepukan dari satu siswa. Gadis bertubuh ideal dengan rambut di pita sebelah berdiri dihadapan teman-teman nya yang lain hendak memberikan pengumuman.

"Gue punya info penting" ucap nya membuat teman sekelas bertanya-tanya, "apaan?" Celine yang tadi diam kini mulai menyambar. Penyakit kepo nya akut seketika.

"Bu Diana nggak masuk!!!" teriak nya sekaligus girang sendiri. Semua anak-anak disana pun bersorak ria. Akhirnya, guru Kimia yang super killer itu tidak masuk.

"Eits! Tapi..."

"Apaan sih, Desi?" Tanya laki-laki yang memegang handphone dalam posisi miring, 

"Mulai istirahat pertama, yang masuk kelas internasional harus stand by di depan pintu. Karena, jadwal kita berubah sekarang. Yang internasional masuk mulai jam 09.00 pulang jam 16.00 dan yang reguler dimulai dari jam 08.00 sampai jam 15.00" jelas gadis yang bernama Desi itu. Semua yang ada di sana melongo kaget.

[DCRe-2] Senja KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang