38. Karena Allah

1.4K 44 1
                                    

"Kamu tak akan pernah menemukan cinta sejati sampai kamu terlebih dahulu belajar untuk mencintai Allah"

***

Satu Bulan Kemudian,

Wanita cantik berhijab putih dengan gaun pengantin putih panjang yang di penuhi kristal itu, kini tengah berdiri tegap menghadap cermin besar dengan senyuman manis.

Celine Pracha Elanor. 

Putri sulung ibunda Kanaya Zahira dan Aryan Elanor, akan melangsungkan pernikahan nya di rumah sederhana nya hari ini.

Setelah, bulan lalu, laki-laki yang dulu ia tolak, tiba-tiba datang untuk melamar nya kembali. Apa mau dikata? Celine melihat ada sesuatu yang istimewa dari dalam diri laki-laki itu. Nada suara yang lembut, tutur kata yang sopan, pembawaan diri yang ramah, serta keberanian hati nya untuk tetap menunggu dan datang kembali untuk meminang.

Tidakkah Celine lihat? Betapa cinta nya Fariz pada Celine?

"Nah, sudah selesai" ucap pengantin rias itu setelah menata hijab Celine dengan hiasan bunga-bunga kecil.

"Mau ibu panggilkan, Bunda?" tanya penata rias itu,

"Boleh, Bu. Makasih banyak"

"Sama-sama." ibu penata rias itu keluar kamar memanggil Kanaya. Namun, bukan nya Kanaya yang datang melainkan Zahra.

"Subhanallah, keponakan Tante cantik sekali" ucap nya sambil bercipika-cipiki.

"Makasih, Tante. Bunda mana?"

"Lagi ngurus tamu di luar"

Celine manggut-manggut. Tak lama kemudian, Kanaya datang bersama seorang wanita yang mengenakan hijab berwarna coklat emas di padu dengan gamis senada.

"Syabil?"

Bagimana tidak kaget? Kini, Syabil sudah mengenakan hijab sama seperti diri nya. Cantik sekali.

"Hai, Cel. Selamat, yah. Maaf, aku nggak bisa bantuin kamu ngurus sana-sini. Aku baru selesai ngurus surat-surat buat kuliah." Syabil memeluk Celine.

"Nggak apa-apa. Aku tau kok kamu sibuk. Bentar, deh. Kamu sekarang berhijab? Subhanallah"

Syabil tersenyum malu. Kanaya dan Zahra pun ikut tersenyum, "Alhamdulillah, karena doa kamu waktu itu, dan karena hidayah Allah, aku mulai berhijab"

Celine ikut senang. "Udah berapa lama?"

"Baru satu bulan lebih beberapa minggu" jawab Syabil seadanya.

Memang benar. Sejak kejadian itu, sejak Syabil dan Byan memutuskan untuk memulai semua nya dari awal, memulai semua hal-hal baru bersama. Sejak saat itulah, Syabil bertekad hijrah. Ia ingin mengenakan hijab dengan pakaian tertutup. Ia juga ingin menjaga diri sendiri selama berpergian tanpa Albyan. Ia ingin, lebih di pandang sopan baik di hadapan Allah maupun makhluk-Nya.

"Konsep hidup itu memang nggak ada yang tau. Mungkin, besok salah satu dari kita yang berpulang atau ada kejadian-kejadian lain yang Allah kehendaki. Dan nggak ada yang tau juga, kapan seseorang dapat hidayah dari Allah. Sama hal nya kaya Syabil" ucap Kanaya.

[DCRe-2] Senja KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang