"Terkadang, apa yang kita rasa baik untuk kita belum tentu dirasa baik oleh Allah. Tapi, tidak sebaliknya. Apa yang Allah katakan baik, maka itu akan menjadi yang terbaik untuk kita. Maka, senantiasa bersyukurlah menyebut nama Allah"
***
Matahari sudah menampakkan sinar nya. Syabilla segera beranjak dari tidur nya dan berlalu ke kamar mandi. Membasuh muka nya dan menata diri seadanya. Ia turun ke bawah menemui Edward. Namun, Sepi.
"Edward?" panggil nya lirih.
Lampu rumah nya langsung menyala membuat Syabil kaget, "sudah bangun?" tanya nya basa-basi.
"Udah. Kamu jadi nganterin saya nyari penginapan kan?" tanya Syabil memastikan.
"Oh, pasti. Saya mandi dulu. Kamu tunggu disini" Syabil mengangguk.
"Itu susu kotak di meja punya mu. Saya masih punya satu persediaan" ucap nya sebelum berlalu masuk ke kamar mandi.
"Terimakasih" Syabil segera mengambilnya dan menenggak nya pelan-pelan.
Rumah bergaya eropa ini tidak cukup buruk. Walaupun terkesan mengerikan tapi, bisalah untuk menenangkan diri. Pikirnya.
Edward sudah selesai. Mereka berdua segera keluar rumah dan mencari penginapan. Namun, bukan nya mencari, Edward malah mengajak nya bertemu seseorang.
"Hanya sebentar, dia teman lama saya" Mau tidak mau Syabil mengikuti laki-laki ini.
Dia bilang sebentar. Tapi, apa? Ini sudah siang. Terik matahari pun sudah berada tepat diatas kepalanya. Bayang-bayang nya bahkan sudah menyatu dalam dirinya.
"Edward. Ini sudah siang. Saya harus segera mencari penginapan" ucap Syabil tegas.
"Sebentar, Syabil"
"Ini sudah terlalu lama, Edward. Kamu sudah janji sama saya. Ayok, pergi!" Edward langsung bangkit dan berpamitan dengan beberapa teman nya.
Bangunan besar bercat putih elegan kini terlihat jelas di hadapannya. Syabil pikir ini penginapan yang akan ia tinggali sementara waktu.
Namun, lagi-lagi ia di tipu Edward. Laki-laki bule itu membawa nya masuk lebih jauh ke dalam bangunan itu. Di buka nya pintu coklat berkaca gelap di sana. Edward mengajak nya masuk ke tempat yang tak semestinya.
Bau alhkohol yang menyengat membuat Syabil terbatuk-batuk. "Kamu ngapain sih, bawa saya kemari? Saya kan minta antarkan ke penginapan bukan kesini!" teriak Syabil agar suaranya di dengar Edward.
"Iya, nanti saya antar kamu mencari penginapan"
"Apa?! Nanti?"
"Iya, Nanti. Saya mau bertemu teman saya dulu" Alibi nya.
"Kan tadi udah ketemu"
"Yang ini beda. Ayok!" Edward menarik tangan Syabil untuk terus menerobos kerumunan orang-orang yang tengah berjoget dan bercumbu mesra dengan pasangan masing-masing.
Astaga! Pemandangan macam apa ini? Untuk pertama kali nya, Syabil melihat hal tak senonoh di hadapan nya secara jelas. Sungguh, rasa nya mau muntah. Ia tak betah di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DCRe-2] Senja Kelabu
Teen Fiction[Season 2 SELESAI] Konten Remaja Islami ❤😊 Kisah cinta segitiga yang terjadi diantara persahabatan mereka, membuat semua apa yang sudah terjalin menjadi kacau berantakan. Syabilla, gadis berusia 16 tahun ini memulai persahabatan nya bersama Celine...